PUISI "GADIS BERJILBAB" KARYA Disisi Saidi Fatah
Gadis Berjilbab
By : Disisi Saidi Fatah
Gadis berjilbab
Parasmu begitu indah nan rupawan
Hatimu begitu tulus nan lembut
Perhatianmu terhadapku tak pernah putus
Cinta dan sayangmu
Membuat kau rela mengorbankan waktumu untukku
Setiap pagi kau suguhkan minuman hangat untukku
Tidak lupa sepotong roti untuk menemaninya
Siang dan malam hari kau kirimiku dengan berbagai hidangan
Gadis berjilbab
Seandainya engkau tahu akan perasaan hati ini
Sejak awal kita jumpa, hati ini sudah jatuh
Ingin rasanya aku bersamamu
Namun aku sudah berjanji kepada diriku
Untuk tidak bermain cinta
Apalagi agama kita sudah menegaskan
Tidak ada suatu ikatan kepada selain mahromnya terkecuali persaudaraan
Aku juga takut, akan hal yang sama terulang kembali
Sebagaimana aku pernah mencintai
Beberapa hati yang kini telah pergi
Aku takut suatu saat nanti
Kau pergi meninggalkanku
Aku takut menyakitimu dan kau melupakanku
Aku takut suatu saat nanti
Kita tak menjalin suatu hubungan apapun
Sebagaimana orang-orang tersayang
Meninggalkanku tanpa aku tahu dan mengerti
Apa salahku
Gadis berjilabab
Terima kasih atas perhatian, cinta, dan sayangmu terhadapku
Semoga engkau tetap menjadi insyan yang kukenal
Semoga cinta, kasih, dan sayangmu tetap tulus dan setia menanti
Hingga tibalah saatnya Allah meridhoi kedua hati
Untuk saling berbagi dan bersatu
Way Kanan, 4 Oktober 2017
By : Disisi Saidi Fatah
Gadis berjilbab
Parasmu begitu indah nan rupawan
Hatimu begitu tulus nan lembut
Perhatianmu terhadapku tak pernah putus
Cinta dan sayangmu
Membuat kau rela mengorbankan waktumu untukku
Setiap pagi kau suguhkan minuman hangat untukku
Tidak lupa sepotong roti untuk menemaninya
Siang dan malam hari kau kirimiku dengan berbagai hidangan
Gadis berjilbab
Seandainya engkau tahu akan perasaan hati ini
Sejak awal kita jumpa, hati ini sudah jatuh
Ingin rasanya aku bersamamu
Namun aku sudah berjanji kepada diriku
Untuk tidak bermain cinta
Apalagi agama kita sudah menegaskan
Tidak ada suatu ikatan kepada selain mahromnya terkecuali persaudaraan
Aku juga takut, akan hal yang sama terulang kembali
Sebagaimana aku pernah mencintai
Beberapa hati yang kini telah pergi
Aku takut suatu saat nanti
Kau pergi meninggalkanku
Aku takut menyakitimu dan kau melupakanku
Aku takut suatu saat nanti
Kita tak menjalin suatu hubungan apapun
Sebagaimana orang-orang tersayang
Meninggalkanku tanpa aku tahu dan mengerti
Apa salahku
Gadis berjilabab
Terima kasih atas perhatian, cinta, dan sayangmu terhadapku
Semoga engkau tetap menjadi insyan yang kukenal
Semoga cinta, kasih, dan sayangmu tetap tulus dan setia menanti
Hingga tibalah saatnya Allah meridhoi kedua hati
Untuk saling berbagi dan bersatu
Way Kanan, 4 Oktober 2017
Advertisement