PUISI "SUDUT YANG SEMAKIN BISU" ENDANG ERIS APRILIANI
SUDUT YANG SEMAKIN BISU
Izinkanlah
menyimak waktu
pada helaian sajak
tentang bait-baitmu
di ujung samudra.
Kemudian bercerita pada malam
di mana hawa dasar bersembunyi dalam lubuk
sebagai patung.
Tahukah kalian napas cinta ini?
tak pernah habis tertutup zaman
sebab lama terjebak
dalam dimensi rupa rupamu
jauh sebelum siang terbentuk.
Sihirmu menenggelamkan rasaku
pada binar yang benar benar mati di penghabisan cerita.
Jakarta, 17 Oktober 2017.
Izinkanlah
menyimak waktu
pada helaian sajak
tentang bait-baitmu
Advertisement
Kemudian bercerita pada malam
di mana hawa dasar bersembunyi dalam lubuk
sebagai patung.
Tahukah kalian napas cinta ini?
tak pernah habis tertutup zaman
sebab lama terjebak
dalam dimensi rupa rupamu
jauh sebelum siang terbentuk.
Sihirmu menenggelamkan rasaku
pada binar yang benar benar mati di penghabisan cerita.
Jakarta, 17 Oktober 2017.
Related Posts :
PUISI " DEAR OKTOBER" ENDANG ERIS APRILIANIDEAR OKTOBER ERIN Gugusan di jantungmu sudah gemeretak, kemarau ini menumbangkan banyak wilayah, sedang darah darah tangisan jelata di uju… Read More...
PUISI "RINTIK KENANGAN" KARYA ERIN ENDANG ARINTIK KENANGAN KARYA ::: ERIN ENDANG A Kembali menghirup udara kotamu, Probolinggo. Kota seribu kenangan kemarin di bulan Juli. Di mana t… Read More...
PUISI " SENJA RETAK " KARYA ERIN ENDANG ASENJA RETAK ERIN Hening dalam riuhnya dunia bising senja menyapa kalimat dan aku memuja aksara kata dalam wedang kopi. Kemudian telepon b… Read More...
PUISI "SEBENING EMBUN PAGI" ERIN ENDANG SEBENING EMBUN PAGI ERIN Dear, engkau yang banyak berceloteh pada malam lalu melambaikan tangan pada kelopak dan dedaunan hijau bisakah me… Read More...
PUISI "SUDUT YANG SEMAKIN BISU" ENDANG ERIS APRILIANISUDUT YANG SEMAKIN BISU Izinkanlah menyimak waktu pada helaian sajak tentang bait-baitmu di ujung samudra. Kemudian bercerita pada malam d… Read More...