PUISI "SENYUMMU" OLEH LILIAN ALIYA
Senyummu.
Indah kulihat kau menyunggingkan bibirmu itu.
Tak terbayang berapa kali kuharus jaatuh?
Tak terhitung, sudah berapa kali ku jatuh-bangun.
Aih, senyum itu.
Lagi-lagi membuatku terpaku.
Disini! ditempat yang aman.
yang tak seorangpun ingin berada disini.
Zona teramanku adalah mengagumimu dari jauh.
Hanya itu yang membuatku sedikit tergugah.
Aku ingin, swgera menghalalkanmu.
Aku ingin, segera menjadi imammu.
Aku ingin, segera membangun kebahagiaan bersamamu, permaisuri hujanku.
Aih, muluk memang.
tapi, tak apa.
Aku masih memiliki keyakinan untuk bisa hidup bersama denganmu.
untuk bisa menfhabiskan hari tua bersamamu.
untuk bisa melihat anak, cucu kita kelak bahagia.
Aih, aku bicara apa?
Aku hanya mengandai.
Saatku melihat senyum tulusmu itu.
Liliana Aliya
Kediri, 9 Oktober 2017
05.07
Indah kulihat kau menyunggingkan bibirmu itu.
Tak terbayang berapa kali kuharus jaatuh?
Tak terhitung, sudah berapa kali ku jatuh-bangun.
Aih, senyum itu.
Lagi-lagi membuatku terpaku.
Disini! ditempat yang aman.
yang tak seorangpun ingin berada disini.
Zona teramanku adalah mengagumimu dari jauh.
Hanya itu yang membuatku sedikit tergugah.
Aku ingin, swgera menghalalkanmu.
Aku ingin, segera menjadi imammu.
Aku ingin, segera membangun kebahagiaan bersamamu, permaisuri hujanku.
Aih, muluk memang.
tapi, tak apa.
Aku masih memiliki keyakinan untuk bisa hidup bersama denganmu.
untuk bisa menfhabiskan hari tua bersamamu.
untuk bisa melihat anak, cucu kita kelak bahagia.
Aih, aku bicara apa?
Aku hanya mengandai.
Saatku melihat senyum tulusmu itu.
Liliana Aliya
Kediri, 9 Oktober 2017
05.07
Advertisement