PUISI DIAM TERSENYUM NAJIB ALFARIZ

DIAM TERSENYUM

Hari Itu adalah sebuah cahaya yang terang
Begitu indah, nyaman, dan harmonis
Alunan detak hati yang sangat berbeda sekali
Menyatakan kehidupan yang layak untuk dijalani
Itulah hidup yang kuinginkan

Namun sayang masa telah berjalan
Hentakan kaki terus merangkak dengan berdarah-darah
Lukisan indah dalam bibirmu telah pudar
Rasa dalam jiwamu telah berubah
Entah kekeliruan, atau Kehampaan

Semuanya seperti bom waktu
Pada saatnya meledak hanya diam tersenyum
Semuanya seperti petaka
Pasa saat terjadi hanya diam tersenyum
Apakah itu sakit? Jawabannya hanya diam tersenyum,

Tuhan, jika ini memang jalanmu ijinkanlah aku ikhlas
Berharap dirinya yang lama akan kembali
Biarkan segalanya bermain dengan tugasnya
Meskpiun pedih, sangat pedih
Jawabannya hanya diam tersenyum

Hormat kami,
NAJIB ALFARIZ
Read More

ELLYA SYAFRIANI Curhatan Sambut Ujian [PUISI UAS]

Curhatan Sambut Ujian

Esok aku akan ujian
Mengisi soal seadanya dengan kemampuan
Esok aku akan belajar mati-matian
Agar kepala tak menoleh ke kiri dan kekanan

Hari ini aku terdiam
Kebingungan
Merintih kepada dinding kamar, buku apa yang akan dibaca deluan
Aduh. Sial
Dinding pun juga terdiam, seakan mengejek ku karena wajah kebodohan

Sekarang aku gelisah
Resah karena waktu yang terus berputar
Sekarang aku merasakan kematian
Dikarenakan besok ujian Matematika

Tak kawan ataupun teman
Sama-sama tak dapat digunakan
Hanya menyimpan ilmu untuk diri sendiri tanpa mau dibagi
Dengan alasan “nanti nilai mu tinggi”

Tak mau ambil pusing
Ku ambil computer terdekat
Mengetik dan mengumpat
Sesekali mengedit kata yang tak perlu terlihat

ELLYA SYAFRIANI
Read More