PUISI "SEBENING EMBUN PAGI" ERIN ENDANG
SEBENING EMBUN PAGI
ERIN
Dear, engkau yang banyak berceloteh pada malam
lalu melambaikan tangan pada kelopak dan dedaunan hijau
bisakah menuangkan secangkir kopi nikmat tanpa ampas?
sebab hatiku lupa sebuah rasa
di mana keindahan mampu melukiskan cerita.
Lihatlah pesona di ujung pagi
pada embun
dan jalur perjalanan
masihkan aku bertahan dalam isakan?
sebab lama terlucuti oleh kalimat
menumbangkan benih biji kopi untuk tersimak dalam ruang sempit ibu kota.
Sedang jejak jejak silam menjadi bangkai
bergelombang tanpa arus
kemudian membuang hasil tanpa menimbang rintik
ah ... cukuplah sekian
warna kemarin mulai kurapihkan dalam puisi linglung berjarak lereng lereng misteri
karena lupa mencatat alamat kepulangan.
Dear, kini terjebak macet
jangan menolong atau mengusik wajah berkelipatan
biarkan terbang bersama angan.
Jkt, 21-10-2017.
ERIN
Dear, engkau yang banyak berceloteh pada malam
lalu melambaikan tangan pada kelopak dan dedaunan hijau
Advertisement
sebab hatiku lupa sebuah rasa
di mana keindahan mampu melukiskan cerita.
Lihatlah pesona di ujung pagi
pada embun
dan jalur perjalanan
masihkan aku bertahan dalam isakan?
sebab lama terlucuti oleh kalimat
menumbangkan benih biji kopi untuk tersimak dalam ruang sempit ibu kota.
Sedang jejak jejak silam menjadi bangkai
bergelombang tanpa arus
kemudian membuang hasil tanpa menimbang rintik
ah ... cukuplah sekian
warna kemarin mulai kurapihkan dalam puisi linglung berjarak lereng lereng misteri
karena lupa mencatat alamat kepulangan.
Dear, kini terjebak macet
jangan menolong atau mengusik wajah berkelipatan
biarkan terbang bersama angan.
Jkt, 21-10-2017.
Related Posts :
PUISI " DEAR OKTOBER" ENDANG ERIS APRILIANIDEAR OKTOBER ERIN Gugusan di jantungmu sudah gemeretak, kemarau ini menumbangkan banyak wilayah, sedang darah darah tangisan jelata di uju… Read More...
PUISI "SEBENING EMBUN PAGI" ERIN ENDANG SEBENING EMBUN PAGI ERIN Dear, engkau yang banyak berceloteh pada malam lalu melambaikan tangan pada kelopak dan dedaunan hijau bisakah me… Read More...
PUISI "SUDUT YANG SEMAKIN BISU" ENDANG ERIS APRILIANISUDUT YANG SEMAKIN BISU Izinkanlah menyimak waktu pada helaian sajak tentang bait-baitmu di ujung samudra. Kemudian bercerita pada malam d… Read More...
PUISI " SENJA RETAK " KARYA ERIN ENDANG ASENJA RETAK ERIN Hening dalam riuhnya dunia bising senja menyapa kalimat dan aku memuja aksara kata dalam wedang kopi. Kemudian telepon b… Read More...
PUISI "RINTIK KENANGAN" KARYA ERIN ENDANG ARINTIK KENANGAN KARYA ::: ERIN ENDANG A Kembali menghirup udara kotamu, Probolinggo. Kota seribu kenangan kemarin di bulan Juli. Di mana t… Read More...