Puisi Gombal : Kusandarkan Cintaku Padanya _ Arjuna Linglung

Puisi Gombal : Kusandarkan Cintaku Padanya _ Arjuna Linglung

Puisi Gombal : Kusandarkan Cintaku Padanya _ Dari senyummu,, kau lumerkan dinding hatiku, kualirkan segenap rasaku, menggenang pada binar pipimu. Puisi gombal pembaca puisina,, ya walau menggombal sebenarnya juga butuh tenaga dan juga diperlukan sedikit rasa, rasa cinta khususnya.. puisi berikut ini boleh anda kirimkan kepada orang yang sedang anda taksiri,, para pembaca puisina. Biar cinta kian lekat dan lengkap untuk diwujudkan menjadi nyata. Selamat membaca..

Puisi Gombal : Kusandarkan Cintaku Padanya _ Arjuna Linglung


Hanya dengan senyuman dan hujanpun berhenti
sulit kupercaya
Ada bidadari berdiri didepanku
tersentuh dinding hatiku

Hanya dengan senyuman dan tak ada jalan kembali
sulit kupercaya
Namun benar,, ada seorang bidadari
dia memanggilku
bergetar jiwaku

Kutahu bahwa aku kan baik-baik saja
karena kali ini nyata

Dan kusandarkan cintaku padanya
hanya itu yang ingin kulakukan

Tiap kali bernafas,
ku merasa jadi orang yang baru
seseorang yang akan menitipakan hati padanya

dan kau sentuh lagi hatiku
kau tunjukan binar degupmu,
memantul didadaku menjadi rindu
Sampai kutahu cintaku memancar bersama senyummu



Salam kangen buat pembaca puisina... +Zulfa Putri Bungsu +devi yulianti +fianka andy +Dinda Ardian +Dini Ramdhaniar +Muhammad Abduh Tuasikal +eti rosmiati
Read More
Puisi Sahabat : Kenangan Masa Sekolah _ Arjuna Linglung

Puisi Sahabat : Kenangan Masa Sekolah _ Arjuna Linglung

Puisi Kenangan Masa Sekolah _ Puisi untuk pembaca puisina yang sebentar lagi akan mengadakan perpisahan untuk lembar kisah baru, bertemu teman-teman baru, pengajar baru, bangku kursi serta suasana yang serba baru.  Bagi teman-teman Sekolah Menengah khususnya,,, walau tak sepenuhnya benar, bahwa setiap pertemuan ada perpisahan karena diluar kita tetap menjaga kebersamaan. Yang terpenting tetaplah semangat karena tantangan didepan akan semakin hebat, dan kau pasti telah siap untuk menjawabnya dengan tepat.

Puisi Sahabat : Kenangan Masa Sekolah _ Arjuna Linglung


masa masa itu akan berlalu
masa saat kita rajin bangun pagi
dan menyiapkan buku
sarapan, mencium tangan
dan berjalan dengan riang.

dijalan,
bergandeng tangan dengan teman
sampai diteras sekolah
kau ceritakan guratmu
kudengar dan berbalik
menceritakan letupku
menjadi kisah
kisah kita saat sekolah

kemudian lonceng membuyarkan canda kita
untuk waktu duduk menatap papan tulis
menerima cercah ceramah guru.
walau kadang tak paham
walau kadang ada jenuh
kita masih setia berkhidmat
untuk kelak kita sadari bahwa demikian tadi adalah ilmu

Sampai sekarang,,
aku masih mengingat semua
bias senyummu pada isi figuraku,
juga sesekali mendengar celotehmu
disisa lembar contekanku pada rajin tugasmu

dari tutur kata dan laduk laku
maafkan aku bapak dan ibu guru..
yang kusering lalaikan tugas darimu
maafkan aku teman-temanku..
yang kusuka merengek kesah padamu
maafkan aku untuk semua keluarga sekolahku..
karena tak banyak trofi untuk isi lemarinya
sampai kini kutahu
engkaulah salah satu telaga untuk haus pengentahuanku
yang kelak akan kusampaikan pada setiap orang
bahwa aku lulus dari sana


Salam jumpa dan terima kasih kepada +Nao Mei +Qirey Shelomitha +Natasya Nanda +Natania Talita +iNdri Putri +Riko Memmedli +ayu sari dewi +wafi shenwari +Deni Wahyu
Read More

Puisi Izinkan Aku

Izinkan aku
Menikmati paras indahnya
Sebentar saja
Biar ku pagut mesra

Biar kurekam seutas senyum
Hingga ku tak pernah lupa
Binar dari sana

Menunggu sapaanmu
Meluncur dari bibir merahmu
Mengungkapkan rindu
Bergelora dalam hati

Tak sedetik pun
Membalikkan badan
Saat menatapmu

Read More

Puisi Biarkan Hati Ini Gersang

Jiwaku telah mati
Hatiku kosong
Hanya monoton
Tersisa bulir air mata

Biarkan hati ini gersang
Retak lalu menganga
Sakit menghimpit

Jangan ingatkan lagi
Sekisah kenang
Rasa bergelora
Dalam hati kita

Aku tak peduli
Bila kau pergi
Aku akan bahagia
Lalu menertawakan tangis

Read More
Puisi Bersahabat dengan Cermin "Edisi Arjuna Linglung"

Puisi Bersahabat dengan Cermin "Edisi Arjuna Linglung"

Tak selamanya sahabat selalu mengiringi langkah kita. Disaat kesendirian tak seorang pun sahabat bisa hadir di sisi Anda, bersahabatlah dengan cermin. Sahabat baru yang akan mengikuti apa kehendak hatimu, di kala tersenyum dia akan tersenyum dan di kala menangis sahabatmu pun ikut menangis. Tataplah dalam-dalam sahabat +cintaniati putri +sha dhira +Nilam Patel +uut tharie +Dewi Indah Nurlaely  barumu dan kenalilah dirimu.



Puisi Bersahabat dengan Cermin
Terpaku menatapnya tersenyum
Indahnya terpajang kaku
Hanya dalam bujur sangkar
Membeku waktu saat itu

Rasa malu terpicu
Tatap matanya memandang indah
Tak bisa terpejam
Maka berdegup kencang
Hati yang memandang

Selamanya tak bosannya
Meski diam membisu
Tak tersentuh perubahan waktu
Bedakan kini dan lalu
Keinginan tentukan dirinya
Ego dalam kekhawatiran

Ia alat seorang pengecut
Berlatih untuk kenyataan
Ia adalah memori sang pelupa
Tanpanya tersesat dalam hidup nantinya
Ia candu manusia
Pernah adalah keberadaannya sang bukti
Ia adalah seni
Mampu menangkap sang waktu
Indahnya saat itu
Read More

Puisi Aku Terbuang

Aku terbuang
Bagai sampah
Di pinggir jalan
Membusuk menjijikkan

Berjalan terseok
Menyeret kaki borok
Tertunduk lesu
Merunduk bias kerapuhan

Terus berjalan
Dengan pandangan kosong
Tanpa tujuan

Aku hampir mati
Tapi siapa yang peduli?
Tak seorang pun
Mereka tak punya hati

Read More

Puisi Mataku Buas

Aku terpesona
Melihat kelopak yang memesona
Merah bermekaran

Tampan rupamu
Baik budimu
Santun tutur katamu
Lembut lakumu

Mataku buas
Menggebu ingin memilikimu
Dapat merengkuhmu

Gemilang indah
Jutaan kunang
Berkelip ria
Beradu pandang

Read More
Puisi Sahabat Terbaik Untukmu "Edisi Arjuna Linglung"

Puisi Sahabat Terbaik Untukmu "Edisi Arjuna Linglung"

Puisi Sahabat Terbaik Untukmu "Edisi Arjuna Linglung"
Siapa sahabatmu ?Apakah dia selau bersamamu ? jawabnya ada di hati pembaca semua.Entah apa jawabannya ,yang jelas masing orang punya jawaban berbeda.Karena masing-masing punya sahabat yang bebeda.Puisi persahabatan ini mungkin dapat memberikan makna dalam persahabatan.Karena puisi ini memberikan sepintas kisah tentang nilai keindahan dalam persahabatan.
Puisi Sahabat Terbaik Untukmu "Edisi Arjuna Linglung"
Sekian lama kita bersama
Sekian hari kita menghabiskan waktu
Berbagi rasa suka dan duka

Bersamamu aku bisa hapuskan luka
Bersamamu aku bisa membagi suka
Banyak cerita kebersamaan kita
Kisah-kisah itu takkan terlupa

Cerita seru petualangan bersamamu
Selalu indah untuk dikenang
Selalu sulit dilupakan
Karena bersamamu banyak sekali pelajaran

Sahabat keu selalu mengisi hariku
Dengan lembaran warna kehidupan
Dengan berhias kebahagian
Dengan tawa ceria
Bersamamu kau rubah duniaku

Puisi persahabatan ini untukmu sahabat.Aku ucapakan terimaksih sahabatku +silvira nurwidhiana +Silvia Faradila +Silvi Moemtahana +ERNI SYAFRIANTI +Desy Wulandary  ,bila saja bintang di langit bisa kupetik akan kupersembahkan untukmu sebagai tanda persahabatan kita.
Read More

Puisi Terakhir Kalinya

Terakhir kalinya
Pada ucapanku
Isyarat hatiku
Menyebut namamu
Lalu mengucap pisah

Sepenggal haru mencuat
Penuh duka lara
Menculik tawa bahagia

Bibirku mengeja
Sebongkah kalimat meluncur
Menggoreskan duka
Mengirimkan pesan terakhir

Read More

Puisi Menulis Bungkam

Untuk dia
Yang namanya
Tak mau ku tau
Tak mau ku ingat
Pun ku sebut

Beku bibirku
Hanya bisa diam
Menulis bungkam
Menyandra sepi

Ku putar lagi
Proyektor masa lalu
Menari liar
Bergairah mengerumuni pikiranku

Mataku lelah
Panas dan pedih
Dengan kantong hitam
Sebagai hiasannya

Read More

Puisi cinta DERMAGA CINTA edisi arjuna linglung


Puisi ini terinspirasi saat naik perahu kayuh menyeberangi bengawan solo ,di penyebrangan karang geneng yang menghubungkan kecamatan pitu dan kecamatan dunggalar di wilayah kabupaten ngawi jawa timur
Bila anda suka sampaikan pada teman anda
Bila tidak suka sampaikan pada AUTOR

Kuayuh perahu kecilku
Perlahan terus melaju
Tuk sebrangi sunyinya hati
Menggapai cinta nan suci

Di tengah bengawan cinta
Deru ombak mulai mengoyak
Anginpun serasa turut menggertak
Terombang-ambingnya kesetiaan
Mulai terkuak

Kuayuh perahu kecilku
terus melaju menggapai hatimu
Menerjang sangkrah menghulu
Menuju darmaga cinta sucimu

Pelan menepi laju perahu
berhenti dan bersandar di relung jiwamu
Membawa kasih sayang dan cintaku
tuk membangun mahligai cinta bersamamu

Read More

Harga Diri, Katanya

Mau kau jual berapa,
mau kau tawar berapa,
jiwa musnah seketika

tak ubahnya sandal jepit murahan yang diobral dikaki lima, rupamu

aku berkata pada cermin didepanku

harga diri, katanya
padahal sujud saja tak ada
jika kau tanya hakikat
manusia sejatinya makhluk lakhnat

lagi, aku menyerapahi cermin dimukaku

asal muasal tak lagi dikenang
cuma tau diri senang-senang
duniawi dikebiri
hingga hilang jati diri

ku tanya lagi berapa,
harga diri yang kau umbar-umbar dimulut saja
jika eksistensi Tuhan saja tak kau percaya

Read More

Sajak Kekasih - 1

entah hulu atau hilir yang salah
kenapa muara tak asin jua rasanya

bagai menumpukan ecap rasa
dua alir bersatu pada akhirnya

Ah ...
payaunya muara tak sepayau aduk rindu dan benciku
padamu, kekasih ...
membuaya lumpur rasaku.

entah jantan apa betina
rupa membuas laksana singa mengamarah durja

riak-riak menyapa permukaanku
tapi lumpur selalu saja tahu
bagaimana menyaring benci dan rindu

Read More
AGUS GANTENGSTERS

Puisi Pekerjaan : Saya Adalah Pedagang

Saya Adalah Pedagang - Selamat siang pembaca puisina, matahari tersenyum sedikit terik hari ini. Tetap bersyukur karena ia sedang menyalurkan energi agar kau tak gerutui lelah hati, Dan puisi pedagang ini adalah sedikit sapa juga penyemangat serta ucapan terima kasih untuk para kurir penghantar kelengkapan kebutuhan baik sandang, pangan, maupun papan yang mereka adalah Pedagang. Selamat membaca..

Dari desa sederhana
menuju hiruk ramai kota
fajar menyibak awan dikaki langit
Sahaja sesederhananya fitrah manusia
yang tetap bekerja dalam sadar Dan kadar dewasanya

Dan saya adalah pedagang
Bukan ksatria atau pangeran berpedang

menyusuri jalanan dengan saling sapa pertemanan
Juga meniti jejak rizki
untuk kebutuhan serta jalan pengabdian
kepada tuhan

saya adalah pedagang
Bukan ajudan berwajah garang,

yang menyepakati harga dengan saling menguntungkan
tanpa ada secuil pun paksaan

Saya adalah pedagang
bukan penyemai kemamangan

memberi penawaran
dengan sebaiknya pengadaan
apa adanya,
tanpa perlu dilebih-lebihkan

Dan saya adalah pedagang
Bukan semak penumbuk inang,

Dari sapa sederhana,
menjadi pengesahan
lewat jabat tangan
Dan kejujur bersamaan menjadi utuh pamit dengan senyuman

Sehingga esok,
kita bersua lagi dengan beberapa imbuhan tema,
saling berbagi cerita dari derai jiwa
untuk senja
berpulang bahagia
sesahajanya kantong lega

Read More
Puisi Kenangan : Cing Bing Karya Tan Lioe Ie

Puisi Kenangan : Cing Bing Karya Tan Lioe Ie

Puisi Kenangan : Cing Bing Karya Tan Lioe Ie _ Upacara bersih kubur menurut bahasa chinanya.. Puisi ini sedikit mengisahkan renungan atau kenangan bagi warga Thiong Hoa tentunya,, saat upacara bersih kubur.. walaupun ditulis dalam sajak renungan budaya keagamaan china., tidak ada salahnya puisi berikut digunakan untuk sedikit belajar dan mengenal kekayaan sastra serta budaya. Salah satu tanda bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki dan mengenal budayanya - selamat membaca

Puisi Kenangan : Cing Bing Karya Tan Lioe Ie

Sepasang kupu-kupu
menerbangkan khayal alam
Sampek Entay
Benih yang ditanam
telah tumbuh
Berpijak di bumi
menggapai langit

Untuk Giam Lo Ong (Raja Akhirat)
dibelah semangka merah
sebab tertulis di langit
belah semangka merah
Tak putus garis keturunan

Di depan Bong Pai (Batu Nisan)
anak-cucu bertanya-tanya
Santapan Tersaji
bagi lapar ruh
atau lapar daging?

Sepasang kupu-kupu mendekat
membaca tanya
berkata
Santapan Kasih
bagi ruh
bagi daging

Sepasang mata uang
berwajah berbeda
sepasang kupu-kupu
terbang ke sayap silam
Batang-batang lilin leleh
dari cahaya ke cahaya 

Read More
Puisi Sahabat Perpisahan Akhir Tahun "Edisi Arjuna Linglung"

Puisi Sahabat Perpisahan Akhir Tahun "Edisi Arjuna Linglung"

Puisi Sahabat Perpisahan Akhir Tahun "Edisi Arjuna Linglung"

Sudah tiga tahun kita selalu bersama.Banyak rasa yang kita kulum dalam mulut,terucap oleh bibir kita menikmati dengan hati.Tapi saat ini masa itu harus berlalu,masa tiga tahun telah usai ,kini saatnya perpisahan.Selamat tinggal sahabat,gapailah harapanmu!
Puisi Sahabat Perpisahan Akhir Tahun "Ediasi Ajunua Linglung"


Jangan anggap
ini adalah akhir dari segalanya
tapi buatlah hari ini
menjadi hari untuk awal mengukir cita-cita

Bersamamu adalah kenangan
yang tak akan kulupakan
banyak perasaan yang tercurahkan
banyak juga senyum yang kutorehkan

ada canda yang selalu buat kita tertawa
ada gengsi yang bercampur benci
ada sedih yang merintih
ada juga kebahagian yang tak terlupakan

Mungkin itu semua
hanya sebagai sandiwara
rangkain kisah
untaian kasih
selama kita semua berjumpa

Sahabat
Jangan kenang diriku
Bila aku tak layak untuk dikenang
Kenanglah diriku
Bila itu berkenan dihatimu

Puisi ini kutunjukkan untuk sahabat puisina .Terutana untuk yang sebenatar lagi akan ada perpisaahan akhir dalam  sekolah.Dalam pundak teman senua disiutlah tempat kita panggul tanah indonesia.Semoga diberi kemudahan dalam setinp langkah yang kau tapaki,Salam kawan +Endah Tris+Puspita Sari +Silvia Ratna +Dian Tri Lestari +Sinta Paramitha Andrianto 

Read More
Puisi Bersahabat dengan Purnama

Puisi Bersahabat dengan Purnama

Sahabat sangatlah berarti bagi kehidupan kita, namun kadangkala sahabat tak ada saat kita butuhkan. Saat mereka tiada aku hanya berteman dengan rembulan, semua isi hatiku kucurahkan walau dia tak bisa mendengar dengan baik. Aku bahagia melihat kelembutan cahayanya, Aku senantiasa diterangi kebahagaian sinar rembulan yang terus menerangi malamku yang penuh dengan curahan hati. Lewat secangkir kopi aku mencari sahabat +Nia Coppedge +Anindhita Maharrani +Faradina Aningtias yang bisa mendengarkan curahan hati.

Puisi Bersahabat dengan Purnama


Puisi Bersahabat dengan Purnama
Sepetang inipun ku masih sendiri
Berteman secangkir kopi yang mengepulkan wangi sejati
Dan diselimuti pucatnya cahaya sang bulan yang menari
Di atas langit diapit permata berkelip menggoda hati

Dan warna pucatpun sudah pasti kau beri
Namun tetap kubiarkan hati bersenandung menyanyi
Karna kunikmati indahnya duniawi
Yang diciptakan dari indahnya surgawi

Segaris bayangan melangkah dari cangkir kopi
Dan pelan-pelan mencoba jauh berlari
Seiring sang purnama mengendap-endap bersembunyi
Diantara sang mega yang membariskan diri

Dan sepetang inipun ku masih sendiri
Membiarkan impian terus saja mengusik diri
Membayangkan jutaan impian yang kian berseri
Mengisi ruang kosong yang enggan sendiri kusinggahi

Oh purnama,,, berikanlah senyummu yang paling berani
Akan kuterima dengan senang hati
Jadilah temanku untuk sekadar berlari
Melepaskan diri dari penatnya siang tadi
Read More
Puisi Nasehat : Efitap Penyair Terlupakan 'Karya Warih Wisatsana'

Puisi Nasehat : Efitap Penyair Terlupakan 'Karya Warih Wisatsana'

Efitap Penyair Terlupakan --Gimin Artekjursi-- "Warih Wisatsana" = Selamat malam pembaca puisina.. Masih dalam kilas balik sastra, puisi berikut adalah karya Waarih Wisatsana, yang mungkin bertema nasehat atau boleh juga renungan. Silahkan pembaca simpulkan bagaimana tepatnya, namun sedikit harap dari puisi berikut ini adalah untuk sama-sama belajar mengenal para pendahulu sastra,, agar generasi suka menulis selanjutnya bisa lebih bijak nan sahaja serta semakin anggun tulisannya..

Puisi Nasehat : Efitap Penyair Terlupakan 'Karya Warih Wisatsana'


Tak terkubur, duniamu tak terkubur
Di bulan agustus yang bukan milikmu
kereta-kereta mati
mengiring hari
ke makam tua
mengantar penyair mengusap nisan
dalam isak sajak yang paling rahasia

Ada ibu muda duduk tertunduk
tanpa suara
ada bayi membiru di pangkuan
mengulum ibu jari merah ungu

Roda kereta berdetak di kelok setapak
bukan di mana
bukan kemana
tapi disini nun dilembah pujian ini
padang pun lepas terbuka
begitu luas dibaca
kubur nganga begitu senyap ditatap
tangan haus menulis, tangan pipihmu
yang tak mau henti, mengembara
kini gemetar melintasi
malam piatu
bagi semua ibu
yang tersedu

Begitu pucat
rumput tercerabut
membelah sisa dunia yang kau pijak
Namun kertas putih hampa
pena sebatangkara
tak akan percuma menagih nyawa kita

Tak terkubur penyair, namamu tak terkubur

2000 

Salam satu jiwa sastra dan terima kasih kepada.. +Dwy Ghyto +muhamad rifani +muhammad robee +kasim dahod +Aagiinaa Purwdorj +Maimunah Hanafiah 
Read More

puisi politik "KETIKA POLITISI BERPUISI" karya - ombi


ada sesuatu yang tersirat saat politikus terpaksa berbicara mengenai puisi
Bila anda suka sampaikan pada teman  anda
Bila tidak suka sa, paikan pafa autor

Ketika politisi berpuisi

Alih-alih orasi

Caci dan maki

Janjinya tersembunyi

Penuh dengan teka dan teki

Dan bisa saja ia berbuat apa nanti

Puisinya ia tafsir sendiri

*Inilah bentuk penilaian ketika para elit politisi kita saling sindir lewat puisi*

Read More

Puisi Mawar Hitam

Di sini aku menyepi
Berteman sepi
Bermusuhkan keramaian
Mendadak beku membatu

Aku bersedih
Lara menjamah
Mengubur mimpi
Menggigil resah

Hanya bisa diam
Lalu berkencan dengan pena
Diatas selembar kertas
Lalu diam diam menulis

Bukan lagi mawar merah
Seperti yang kau berikan
Tapi sekarang
Mawar hitam

Read More

Puisi Kembali Terulang

Aku dan jiwaku
Resah gelisah
Melangkah ringan di jalan setapak
Hingga ujung jalan

Butir halus penuh gairah
Menetes perlahan
Menerjemahkan hati yang gundah
Menganga dalam resah

Kembali terulang memori itu
Kenangan membawa emosi
Janji yang tlah usang

Hatiku goyah
Terisikan kesedihan mendalam
Pilu berkelebat hebat

Read More

Puisi Tak Mampu Lagi

Tak ada lagi
Rona rasa rindu
Sudah hilang pun lenyap
Di terjang ombak

Aku tak mampu lagi
Terlalu lama tenggelam dalam
Begitu menyiksa

Aku bosan dengan pertanyaan mereka
Tentang hubungan kita
Aku jadi benci
Jumpa dengan mereka

Kini ku cukupkan semua
Ku kan menepi di ujung dunia
Lenyap dari mereka
Musnah dari penglihatanmu

Read More

Puisi Jiwaku Hampa

Jiwaku hampa
Di gulita malam ini
Malamku penuh emosi
Amarah memuncak

Hingga penaku sering patah
Karna genggaman kasarku
Saat ku tulis puisi ini

Dengan segala kepicikanmu
Emosiku meruak
Wujudkan asli diriku

Pergilah kau!!
Sejauh mungkin
Hilanglah tanpa jejak

Read More

Puisi Muak Katamu

Aku bahagia
Di tengah hujan ini
Ku harap semakin deras
Di iringi halilintar

Hingga tak seorang pun tau
Tak ada yang mendengar
Jika ku menangis
Menyeru nama itu

Muak katamu
Seketika menghentak hatiku
Mengiris nan menyayat hati
Di lubuk terdalam

Lalu....
Tak berarti kah
Cinta kita dulu

Read More

Puisi Pernikahan

Pernikahan....
Impian semua insan
Sungguh mimpi yang elok

Suami menjadi pelindung
Kearifan cinta suci
Mengajarkan sabar dan ridho
Melangkah pasti di jalan kebenaran

Pernikahan akan menghantarkan
Pada cinta yang hakiki
Cinta suci pada ilahi

Ikrar untuk setia
Terikat satu sama lain
Uraikan kisah cinta putih

Read More

Puisi alam "jalan las vegas indonesia"


Puisi ini terinspirasi saat melewati jalan watujago ,yang menghubungkan antara kabupaten ngawi dengan
kabupaten bojonegoro, propinsi jawatimur
Bila anda suka beritahukan pada teman anda
Bila tidak suka beritahukan pada autor

jalan terjal aspal berlubang
Tebing-tebing menyapa
Bersautan dahan-dahan
Di sepanjang pinggir jalan

Pepohonan kadang menghilang
Namun kadang juga menjulang
seirama suara deru mesin bising
menari elok sembari berjuang

Rumput liar menantang kekar
meliak liuk diantara belukar
Hati dan mata tak bisa hilang
Kalau tak ingin nyawa melayang

semua nyawa yang bersuara bergetar
namun tiada kata gentar
karena tiada jalan memutar
Penyambung dua kota yang memencar

Read More

musim

musim ini musim tak musim, kekasih
sakura ranggas didahannya
tiada lagi cinta
tiada lagi rindu
cuma tetes-tetes angan yang kian membeku

bukan semi apalagi gugur,
salju turun lebih awal.
pada hatiku
pada sudut mata lancip itu.

kegamanganku jauh melebihi jika berdiri ditepi jurang
angin bertiup jauh lebih kencang
entah membawa kemarau
atau hujan, timur dan barat sama kacaunya, sayang

musim ini tak musim, kekasih
payung sudah diriku,
panas ternyata menyambang lebih dulu,
Read More

sajak mimpi

kukancingkan,
mimpi-mimpiku diangkasa
biar tak hujan
biar tak luruh seketika

kuberi ia lampu bohlam,
biar terang
biar hangat suka cita

kualaskan,
karpet beludru dari turki
biar tak kedinginan
biar dia tak menggigil jika angin meniupnya

kupasangkan rantai berkarat emas
beraromakan parfum mewah dari perancis
kesukaan ratu-ratu Elizabeth

kupigurakan,
kukurung,
hingga dia tak lepas,
namun mati!
Read More

Puisi Cinta Lupakan Kenangan Dahulu

Setiap insan pasti memiliki kenangan, kalau kenangan yang satu ini kenangan soal asmara dan cinta. Dalang akan berpuisi tentang kenangan dahulu dan siap untuk melupakan ganti dengan kenangan sekarang: long of sejarah

Lupakan Kenangan Dahulu

Pernah ku bilang padamu
Dengan nafas yang sama
Mengarah cerita
Serpihan cinta

Kamu wanita bukan pertama
Melabuhkan cinta dihati ini
Hanya ada ruang berbeda
Untuk mu

Masa masa ku berharap
Ada tiang dan akar
Jalinan dua belah perasaan
Jangan ada angan angan
Ini semua kenyataan
Demi cinta kita berdua

By: Dalang wanataka
Read More
Puisi Lamaran Pada Kekasih - Arjuna Linglung

Puisi Lamaran Pada Kekasih - Arjuna Linglung

Puisi Lamaran Arjuna Linglung _ Puisi lamaran pembaca puisina... mungkin beberapa bait berikut ini bisa menjadi penyemangat sekaligus inspirasi kepada para arjuna tentunya,, serta menjadi bait bahagia bagi para dewi-dewinya. Untuk melangkah pada senyata-nyatanya bahagia. Percayalah,,, pernikahan adalah ibadah, jangan ditunda untuk melamarnya dan selamat membaca..

Puisi Lamaran Edisi Arjuna Linglung


Tuan, saya agak grogi
Berada di sini hari ini
masih tak yakin apa yang akan ku ucapkan
maka,, bersabarlah
jika nanti saya menghabiskan terlalu banya waktu anda.

Lihatlah, di kotak ini ada sebuah cincin untuk putri anda,
dia segalanya bagiku, dan yang kutahu
Saya akan sangat lega jika tahu bahwa kami punya pandangan yang sama
Sebentar lagi, saya berharap..

Bisa menikahi putri anda
dan jadikan dia istriku
Kuingin dia menjadi satu-satunya gadis yang kucinta selama sisa hidupku
dan memberinya yang terbaik dari-hingga saat aku mati
aku akan menikahi putri anda
dan jadikan dia ratuku
Dia akan menjadi pengantin paling cantik yang pernah kulihat

Tak sabar tersenyum
Saat dia susuri lorong
dan menggandeng ayahnya
di hari aku menikahi putri anda.

Dia telah mendengar langkah-langkah
sejak hari kami bertemu

Aku takut sekali, berfikir apa yang akan terjadi jika dia pergi
maka jangan kuatir, bila saya tak akan baik memperlakukannya
karena selama ini saya selalu penuhi janji
(maka bawalah pada bagian lebih baik atau buruk)
Dan katakan kematian yang akan memisahkan kita
tak ada keraguan dalam benakku

inilah saatnya
aku siap memulai
Aku bersumpah pada anda dengan sepenuh hatiku
bahwa
saat pertama kali kujumpa dia
aku sungguh tahu, kami akan berkata untuk saling bersedia.



Salam kenal buat +windy hae +poutri cahaya +lenny poespitasari +Mila Karmila +Aura Kasih
Read More
Puisi Aku Malu jadi Orang Indonesia Edisi "Aku bukan Naruto"

Puisi Aku Malu jadi Orang Indonesia Edisi "Aku bukan Naruto"


"Malu aku jadi orang Indonesia" adalah puisi karya Taufiq Ismail yang menceritakan rasa malu seseorang melihat negerinya tertinggal dari negara lain. Rasa malu ini muncul seiring fakta orang luar negeri banyak yang menghargai Indonesia terutama sejarah kemerdekaannya dan mereka bisa terkenal karenanya. Fakta ini berbanding terbalik dengan keadaan kebanyakan orang Indonesia yang masih mencari popularitas dengan mengadopsi budaya lain tapi melupakan sejarah negeri sendiri. Berikut bagian pertama puisi karangan Taufiq Ismail +Taufiq Aribowo +Ilham Taufiq Mulyadi +Taufiq Hasan yang gundah hatinya saat Si Unyil dan Usro kalah peminat di negeri sendiri, kalah dengan manga Naruto karya Mashasi Kishimoto .   

Puisi Aku Malu jadi Indonesia Edisi "Aku bukan Naruto"

Puisi Aku Malu jadi Orang Indonesia Edisi "Aku bukan Naruto"
Ketika di Pekalongan, SMA kelas tiga
Ke Wisconsin aku dapat beasiswa
Sembilan belas lima enam itulah tahunnya
Aku gembira jadi anak revolusi Indonesia

Negeriku baru enam tahun terhormat diakui dunia
Terasa hebat merebut merdeka dari belanda
Sahabatku sekelas, Thomas Stone namanya
Whitefish Bay kampung asalnya

Kagum dia pada revolusi Indonesia
Dia mengarang tentang pertempuran Surabaya
Jelas bung Tomo sebagai tokoh utama
Dan kecil-kecilan aku nara sumbernya
Dadaku busung jadi anak Indonesia

Tom Stone akhirnya masuk West Point Academy
Dan mendapat Ph.D. dari Rice University
Dia sudah pensiun perwira tinggi dari U.S. Army
Dulu dadaku tegap bila aku berdiri
Mengapa sering benar aku merunduk kini  

Read More
Puisi Sahabat Ingatkah Jalan Itu Kawan "Edisi Arjuna Linglung "

Puisi Sahabat Ingatkah Jalan Itu Kawan "Edisi Arjuna Linglung "

Puisi Sahabat Ingatkah Jalan Itu Kawan "Edisi Arjuna Linglung "

Kawan begitu banyak kenangan bersama dirimu,begitu banyak kisah yang kita lalui bersama.Tak lain seperti jalan ini jalan dimana kita lalui bersama ,begitu banyak tapak sejarah yang terukir di jalan itu dan banyak kenangan yang tersirat dari perahu itu.Kawan detik ini aku hanya ingin mengenang kenangan saat bersama dirimu.

Ingatkah engkau jalan itu kawan
Jalan yang setiap pagi kita lewati
Ketika kita hendak berangkat sekolah
Kini jalan itu telah menjadi saksi
Kenangan waktu kecil dulu

Rasanya masih seperti dahulu
Di ujung jalan itu
Angin masih berhembus mesra
Membelai setiap daun dan rerumputan
Seakan menyambut hadirnya diriku

Air sungai itu asih mengenalku
Ketika aku mendekatinya
Air itu beriak bersalam denganku
Dan dalam biasnya terbayang wajahmu kawan

Burung pun berkicau ,mengucapkan salam rindu
Sambil terbang berkawan dibawah awan
Seakan mereka pamer padaku
Suaraku lebih merdu darimu

Dalam matanya tersirat tanya
Dimana kawanmu ?
Yang dulu sering bernyanyi
Sambil mendayung diatas perahu

Puisi adalah ungkapan salam rindu kepada kawan yang telah menjadi kenangan dalam hidup.Terimaksih enhkau telah menjadi bagian dafi cerita hidupku,Semoga kisah ini akan berlanjut dalam kehidupan yang abadi.Salam rindu semua sahabat +Indira Deasita Luthfiani +RianaAmbarsari +Deasy Ambarsari +Ambar Ayu +Ambar L 
Read More
Puisi Renungan Dan Kenangan : Suatu Sore _ Dima Nuga

Puisi Renungan Dan Kenangan : Suatu Sore _ Dima Nuga

Suatu Sore, Menunggu Hujan Reda Karya Dima Nuga _ Puisi kenangan dan juga renungan pembaca,, kenangan tentang teman,, teman bermain, bekerja dan juga teman hati. Serta sedikit renungan tentang sosial, faham agama juga realita kehidupan nyata. Nah,, bagi pembaca puisina,, semoga beberapa sajak karya "Dima Nuga" ini bisa sedikit memberi kesegaran pada resah kita, selamat membaca...

Puisi Renungan Dan Kenangan Suatu Sore _ Dima Nuga


Sore itu langit muntah hebat
aku yang terjebak dalam pikiran
terkurung dalam ruang
akhirnya menemukan kawannya sendiri
kawan diskusi

dimanapun "orang aneh" selalu sama
dikucilkan dan diasingkan oleh kepicikan
pikiran-pikiran puritan memaksa semua mulut untuk diam
mulut yang melawan
apalagi yang dipaksa memadu cinta olehnya

sore itu langit berkeringat hebat
para fundamentalis punya peran fundamental
dari situ saya disingkirkan
dan dari situ pula diskusi bermula

tentang Herakleitos yang berbicara perubahan
dalam kutipan dari tajuk sebuah majalah

dan filsafat eksistensialisme
Soren Aabye Kierkegaard
Nietzsche hingga Sartre
dari dialektika Hegel
matrealisme dialektik Marx-Engels
hingga Lennon yang mengkritik tuhan

Tentang Profesor Driyarkara dan filsafatnya
tentang Ahmad Tohari dan Dukuh Paruknya
tentang Ahmad Wahib yang mati kecelakaan
hingga tentang saya yang lebih banyak berkawan dengan seniman

tentang kapitalisme yang tidak bisa
menyejahterakan rakyat sebuah negara
dan komunisme tidak bisa berbuat apa-apa
bahkan saya tidak bisa membicarakannya
bersama teman-teman kantornya
menurut teman-temannya hal itu tabu
saya tak mau semakin diasingkan

Tentang penjagal yang tertawa-tawa bangga
dan filmnya bisa ditonton dimana-mana
hingga Jembatan Bacem yang menjadi saksi
mayat-mayat terapung dikali

kritik tentang agama
dan para penganutnya yang miskin logika
tentang dogma yang memaksa penganutnya
percaya untuk tidak bertanya
tentang Golden Rute yang tidak semua punya
tentang ladang masa depan yang ditanami kebencian
dan tentangg banyak lagi hal
dalam ruang keterasingan saya

diskusi berakhir ketika tetes hujan terakhir
makin malam menanti
membawaku untuk segera kembali

"orang aneh" selalu dipaksa tak berdaya
 


puisi untuk Pak BS- _Kamis, 6 Juni 2013_


Salam satu jiwa sastra.. dan terima kasih kepada +windy hae +Arbainah Inah +Najla najwa +Putri Respati +Inayah Saidah +jasmin azahlia +dina zhibee +laras windy tiara
Read More

Puisi sastra "DI ALTAR PEMEDAL AGUNG"karya - Ida Bagus Gde P. . .


Puisi ini terinpirasi dari sebuah "gapura "peninggalan kerajaan klungkung ,yang merupakan sisa perang Puputan melawan belanda yang hingga kini diabadikan sebagai saksi sejarah
Selamat membaca semoga menambah khasanah budaya kita.

Langit terdiam memainkan masa silam
Menatap sunyi para leluhur
Di antara bongkahan patung-patung
Dan lumut-lumut yang bertahan
Ataukah malam telah mengabadikanya
Dalam sisa waktu

Langit itu hening dan sepi
Mengantar sisa kenangan
Dari bebatuan yang luka berdebu
Atau taburan bunga-bunga mengingatkanya
Menari dalam kegelisahan sendiri

Rindu makin hanyut
Dalam kesunyian semesta
Bersama kawanan kabut menutup
Patung-patung yang terdiam
Menatap bisu purnama

*Pemedal agung adalah Pintu gapura kerajaan dari jaman dahulu*

Read More
Puisi Perpisahan : Tiada Pamit _ Yan Ari Wibowo

Puisi Perpisahan : Tiada Pamit _ Yan Ari Wibowo

Puisi Perpisahan : Tiada Pamit _ Yan Ari Wibowo : Salam jumpa pembaca puisina... kilas satra malam selasa ini adalah karya "Yan Ari Wibowo". Puisi yang mengisahkan atau menggambarkan sebuah perpisahan, nah,,, bagi pembaca puisina, semoga sedikit bait milik Yan Ari Wibowo ini bisa mewakili segumpal rasa dari pembaca semua.. okeh/! dan selanjutnya sajak perpisahan ini disajikan. selamat membaca..


Puisi Perpisahan : Tiada Pamit _ Yan Ari Wibowo


detak jantung bagai lonceng,
saat kau gerai malam
di gedung tua

mati-matian aku sembunyi tapi akali tiada kemudi
aku berlari berusap air mata

Matamu meniti hatinya,
kulihat seketika
o,, puspita
kau berkalang muka berdua
sendiri saja ku kau tinggal
hati bagai kota mati oleh sinar mata yang tak lagi mau berbagi
bagai bunga gugur layu

tiada lagi kata berucap - pamit dari hati

Jawa Barat, Mei 2013 

Demikian tadi puisi perpisahan karya Yan Ari Wibowo disampaikan,, terima kasih kepada +aida putry +Fitri Ayu Putri Setiawati +eva purba +Aisyah NisaQueen +cintaniati putri
Read More

Puisi "Mencari bahagia"

Puisi apa ya. . ???!!! Tak taulah, semua terangkai efek dinginnya malam.^^ semoga berkenan. . !!!

senyap malam berhembus.
hawa hujan merasuk.
Berbisik.
menarik selimut padat.
ku duakan radio dendang galau.
yg berduet dengan rumpi semut kasak kusuk.
Khayalku melayang,
berkelana,
Me-reka tiap sudut kenangan.
Menyusuri kecewa.
Menghayati sesal.
Menikmati luka.
ku temukan brankas kecil bahagia.
Tertata rapi dengan kode rahasia.
Tak sabar,
Ku buka paksa,
ku banting marah.
Kenapa secuil bahagia tak pernah mudah?
Akalpun Pasrah,
menyerah,
berserah.
jiwa diam terbahak. terpana.
menganga akal terhenyak.
bahagia Bukan Bersinar mencipta matahari.
Tak Berkilau intan pelangi.
Tapi bak batu bara.
Hitam memang,
tapi berharga.
Bak petani padi,
dilupa keringatnya
tapi dirasakan semua perut didunia.

--------------------------
Nissa al.husna



Read More

Puisi Gerimis Semalam

Gerimis semalam
Tumpahan dari langit
Buncahkan air
Beribu ribu tetes jatuh

Ku intip dari jendela
Berisik bersama daun daun
Memusnahkan sunyi sepi

Hanya satu yang rumpang
Kemana bintang bintang?
Tak terdengar guraunya
Tak nampak kilaunya

Ahh ternyata....
Ia terhunus kelam
Di kelarutan malam

Read More

Puisi Rupa Rindu Pagi

Ku sapa pagi
Di dengarkan seksama
Oleh langit, tumbuhan, dan hewan

Seperti biasa
Secangkir kopi temaniku
Duduk di pojok teras
Tempat paling pas
Jadi seorang raja

Rupa rindu pagi
Melenggang indah
Menyeru kepada Bumi
Melambai ramah

Biarkan pagi selimutiku
Merayu dalam pesona

Read More

Puisi Galau Gambar Wajah

Sebuah puisi yang tak asing lagi buat anda. Sobat semua pasti pernah peimpi bisa disebut berangan-angan. Sebuah impian terbayang di angan-angan. Ini lah gambaran puisinya:

Gambar Wajah

Burung jalak merajut malam
Mengusik sang dewi malam
Fajarpun kian gerhana
Dan Jalak membayanginya
Lintang tak lagi menyapa. Bak
Aku, tinggal dalam bayang malam
yang akan membawaku ke hinaan
Mungkin aku memang pemimpi
Pemimpi yang selalu haus akan angan
Read More

Puisi Motivasi Berangkat Pejuang

Puisi ini bisa disebut puisi pesan dan motivasi, sebuah perjuangan itu harus kita tempuh dan kita rasakan. Setiap ada waktu beputar kita pasti bisa menang. Kemenangan itu harus ada kesabaran. Ini dia puisinya motivasinya:

Berangkat Pejuang

Antara bintang dan bayang
Tersapu telentang selendang
Disini duduk termangu para bujang
Jangan jadi pecundang
Sekali lagi ku bilang

akhirnya ku dapat lambang
Mengkilau juga terang
Tatap kenapa tanah ini matang
Pastikan kita sedikitpun tak goyang

Pada akhirnya sayang
Bagaimana nasip kebayang
Lautan susu pun akan berenang
demi satu kata menang

By: Dalang wanataka
Read More

Puisi gombal, "WANITA"

Puisi gombal ttg lelaki yg memendam rindu n ingin mengerti wanita. . ^^
mohon kritik dan saran. . ^^
senyum bulan seluruh,
menggoyahkan hati ruh,
walau begitu jauh,
tetap mengikat kalbu.
Ah wanita,
bagaimana cara kau meluluh?
Tak sampai genap akalku.
Mata tak lelap, kunyah tak tertelan,
Hanya melukis gambar hati diluas dinding kamar.
Ronamu menghanyudtkan.
Menjelma alir kali.
Bening.
Melepas kering dahaga jiwa.
Marahmu protes dalam hening.
Diammu demo tuntut kusuk rayu.
Senyummu tetes embun merah fajar.
Tangismu kubang salju mematikan.

--------------------------
Nissa al.husna


Read More
Puisi Berdagu Belah

Puisi Berdagu Belah

Wanita yang berdagu belah akan terlihat sedikit imut dan mengemaskan, seperti puisi ini:



Berdagu Belah

Seorang wanita
Berdagu lucu
kata mereka berdagu belah
Saat tersenyum begitu terlihat jelas
Dagunya bulat merona

Jelas dia cantik
Seorang dari desa
Mencoba meneliti belah dagunya
yang nampak jelas

Sementara dibalik semak
Gerombolan orang dari kota
Mengintip gadis itu

Banyak mereka merebutkan
Gadis berdagu belah
Entah mengapa
Ini hanya sebuah cerita

By: Dalang Wanataka

Read More
Puisi Taman Kenangan

Puisi Taman Kenangan

Kenangan merupakan sebuah sejarah untuk kita, kenangan yang paling sederhana biasanya kita akan sedkit lupa. Tapi kalau kenangan tentang cinta pasti akan teringan dimemori pikiran kita seperti puisi ini:



Taman Kenangan

Mekar kembang ditaman
Tegar bongkahan pohon
Disampingnya

Mencuri aroma mampir
Pandangan kearah taman
Ditengan kota
Kini masih dibangun

Gelak tawa masih merona
Gantai lantai rumput
Taman pesona ditambah bunga

Ini kenangan
Pertemuan kita
Taman tanpa bunga

By: Dalang wantaka
Read More
Puisi Sesosok bayang dan khayal edisi "Aku Bukan Naruto"

Puisi Sesosok bayang dan khayal edisi "Aku Bukan Naruto"

Sukses berwal dari mimpi namun kesuksesan dalam alam mimpi tak kan pernah berarti. Nikmatnya mimpi sampai terbawa ke dunia bangun tidur tak kan pernah bertahan lama, sepintas saja akan lebur terganti dengan hangatnya sinar mentari. Kenikmatan nyata di waktu pagi kenikmatan asli bukan kenikmatan bayang-bayang semu hasil khayalan  yang tak pernah jadi nyata. Puisi sesosok bayang dan khayal edisi "aku bukan naruto" membawa Anda +Narti Eka Putria +Narti Eka Putria +Narti ThaEnbibo  ke alam mimpi "alam suci yang tak tersentuh akal dan menipu hati nurani.

Puisi Sesosok bayang dan khayal edisi "Aku Bukan Naruto"


Puisi Sesosok bayang dan khayal
Sesosok bayang dan khayal
Sisa-sisa kenangan satu mimpi
Saat menempuh cerita panjang tanpa arti
Tetap mengalir menghiasi hati
Sebagai hadiah dari Dzat pencipta imajinasi

Demi mereka yang tak bisa
Bukan untuk yang tak mau
Oleh karenanya takkan tersentuh
Karena biar indahnya takkan memenuhi hasrat diri
Meski menimbun berbagai harap tak sempurna
Entah hendak terbukti ada atau tiada

Sosoknya berbeda bagi tiap manusia
Cermin jiwa dari hasrat indah dunia
Atau dari asa lama yang terlintas saja
Tergabung dengan inspirasi antara hidup mati
Agar terpupuk indahnya
Agar tetap suci tak tersentuh
Hanya untuk penciptanya

Demi mereka yang tak bisa
Dan untuk mereka penikmat fatamorgana
Sentuhlah hati pengisi kekosongan kepala
Karena indahnya hanya khayalan belaka
Hanya menimbun udara di ruang hampa
Sudah pasti tiada guna
Read More
Puisi Cinta Tentang Hatiku Pilu "Edisi Arjuna Linglung"

Puisi Cinta Tentang Hatiku Pilu "Edisi Arjuna Linglung"

Puisi Cinta Tentang Hatiku Pilu

Selamat malam sahabat puisina ,kembali berjumpa dengan gembira.Walau kali ini langit suasananya agak pilu,langit pun tampak sedih dengan hujan yang turun berjam-jam. Tapi tetap saja tak ada henti untuk melukis wajahmu.Bila sendu  mulai menghamipiri biarkan bait-bait ini yang akan menemani sepanjang waktu.

Puisi Cinta Tentang Hatiku Pilu "Edisi Arjuna Linglung"

Aku pernah terluka karenamu
Kamu pernah menoreh pedih dihatiku
Kita pernah juga terbakar api amarah yang sama
Acapkali aku berucap ingin mengabaikanmu

Membenci dirimu
Dan menghapus semua tentangmu
Adalah hal tersulit bagiku
Tapi, yang kusadari kini
Kamu tak beranjak pergi dari hatiku

Semakin aku membencimu
Semakin berat rasanya
Untuk kehilangan dirimu
Walau itu pilihan bodoh untukku

Separah apapun luka yang kau beri
Ada bagian dalam hatiku
Yang selalu mengingatmu
Mengenangmu dan merindu
Berharap suatu waktu
untuk menatapmu lagi dan lagi

Kamu...
Yang telah pergi
Dan takkan kembali
Kan kubiarkan satu sisi kalbuku
menghuni tentangmu
hari ini ,esok tanpa batasan waktu
Selamanya seperti janjimu dulu

Oleh:Febi

Kembalilah kapanpun engkau mau,aku akan tetap disini membuka tangan untukmu.Sampai waktu akn memeberi jawaban kapan kita akan bersatu.Terimakasih untuk sahabat pusiana +Imtiaj Mahmud +Nurul Sidratul Muntaha +Nurul Farida +Nurul Farhana +Nurul Ardenia 
Read More
Kumpulan 2 Sajak Moh Wan Anwar : Renungan Perjalanan

Kumpulan 2 Sajak Moh Wan Anwar : Renungan Perjalanan

Kumpulan Dua Sajak _ Moh Wan Anwar : Berikut ini adalah kumpulan dua sajak karya Wan Anwar dalam tema "Renungan Dan Perjalanan.. sedikit mengulas dan belajar sastra, dengan satu semboyan sederhana "dengan membaca kita mengenal dunia,/ dengan menulis dunia mengenal kita". Yang tentunya semboyan tadi tidak berlaku untuk penulis status jejaring sosial belaka. Percayalah dan selamat membaca..

Kumpulan 2 Sajak Moh Wan Anwar : Renungan Perjalanan


Hari-hari Yang Lewat _ Moh. Wan Anwar

Angin nyaris tak sempat menuliskan kata
bagi orang yang terbunuh di jalanan
sosok bayangan yang mengerang panjang
seperti sekarat daun-daun.
Kita tak lagi bisa
berduka pada teriakan parau jalan raya
kecuali igauan yang menguap ke udara

Dan sekarang hari seperti akan lewat
tanpa keluhan.
Tanpa warna merah
di almanak dan upacara bendera setengah tiang
di kamar kita memang selalu berdekapan
menjadi seluruh perjalanan dan kenangan

Di bawah lampu neon pinggir jalan
kutemukan diriku
mengunyah kemuraman
Kemuraman, meraba jantung yang kian berdebar-debar

Bandung, 1993

_____

Kasidah Lilin _ Moh. Wan Anwar

Pada hari ini telah kaugenapkan hitungan nafas
dengan iringan kasidah cahaya.
Dua puluh tiga tahun
waktu dan cuaca menguji setiamu pada bumi
Langit yang melahirkan musim dan cakrawala
aku harap kaupun menyala,
meski angin teramat deras menggempurkan pepohonan
yang sedang khusuk ruku dijiwamu.

Meliuklah seperti para darwis
mengikuti loncatan irama dalam batin
seperti para penari yang bercakap
dengan gerak tubuhnya sendiri.

Mabuklah bersama pengembara
menjelajahi ruang-ruang yang tak pernah terjangkau pikiranmu
Dan pada detik-detik yang lambat ini
akan kuundang para malaikat
untuk membasuh rambut
dan lumpur yang membaluri kulit tubuhmu

Bersiaplah kau dari pedang
yang tiba-tiba membelah dadamu,
menghapus bercak-bercak hitam
bersembunyi dalam lipatan-lipatan kalbu

Dan ketika kau tiup api dalam tubuhku
pahami,, aku kekal menyala dalam kekosonganmu

_Bandung, 1996

Salam kenal untuk +Salim Ismail +Dany Dani +Cintia Fátima +sumarna caz zunda +Nisa Khairunnisa +Faridan M.Dawam +Banyu Bening
Read More
Puisi Tak Semanis dalam Drama "Edisi Aku Bukan Naruto"

Puisi Tak Semanis dalam Drama "Edisi Aku Bukan Naruto"

Cerita drama yang berliku menguras hati penuh dengan cerita yang menyentuh hati dan berakhir bahagia, Serasa menghipnotis penonton berada dalam cerita tersebut. Puisi tak semanis dalam Drama "Edisi Aku Bukan Naruto" menyajikan keindahan sebuah drama dalam lika-liku kehidupan asmara. Memang cerita sebuah drama kadang secara kebetulan mempunyai alur yang sama dengan apa yang dialami penonton . Namun itu hanyalah sebuah drama khayalan seorang sutradara untuk pemanis cerita.

Puisi Tak Semanis dalam Drama "Edisi Aku Bukan Naruto"


Puisi Tak Semanis dalam Drama "Edisi Aku Bukan Naruto"
Kami bertemu untuk berpisah
Kami berjanji untuk tak saling jatuh cinta
Karena dengan dirinya yang begitu sempurna
Dan diriku yang tak punya apa-apa

Seperti kisah drama
Kami tahu akhirnya kan berpisah
Tapi kami lalui jalan bersama
Tersenyum bersama
Serta berbagi pilu dan duka

Dia tak hentinya berbagi
Aku tak pernah mengerti
Dia terlalu indah
Bukankah kita akan berpisah?

Lalu kami bertengkar
Hingga akhirnya sadar
Kami telah jatuh cinta
Berarti akhir kan segera tiba

Entah kutuk atau karma
Kami pun berpisah
Walaupun dirinya tetap mencintaiku apa adanya
Dana aku membencinya dengan seribu cara
Ataukah sebaliknya?

Kami terpisah ruang dan waktu
Dirinya terus bermimpi
Aku terus berlari
Berharap kami kan disatukan kembali

Layaknya drama kisah ini berakhir
Bahagia pada akhirnya
Kisah ini berakhir

Layaknya drama
Ku harap seperti drama
Kisah ini berakhir

Layaknya drama
Kisahku hanya fatamorgana
Yang tak pernah terwujud ke dunia nyata.
Read More
Puisi Kenangan : Hari-hari Yang Lewat _ Moh. Wan Anwar

Puisi Kenangan : Hari-hari Yang Lewat _ Moh. Wan Anwar

Puisi Kenangan : Hari-hari Yang Lewat _ Moh. Wan Anwar : Kilas balik sastra yang kedua adalah Puisi Kenangan,, masih karya beliau Moh. Wan Anwar.. Puisi ini mengisahkan satu perjalanan hidup atau bisa juga tentang kejadian-kejadian dari perjalanan tadi, yang memang terisyarah suatu nilai hikmah. Selamat membaca,, dan mari sedikit bernostalgia. 

Puisi Kenangan : Hari-hari Yang Lewat _ Moh. Wan Anwar


Angin nyaris tak sempat menuliskan kata
bagi orang yang terbunuh di jalanan
sosok bayangan yang mengerang panjang
seperti sekarat daun-daun.
Kita tak lagi bisa
berduka pada teriakan parau jalan raya
kecuali igauan yang menguap ke udara

Dan sekarang hari seperti akan lewat
tanpa keluhan.
Tanpa warna merah
di almanak dan upacara bendera setengah tiang
di kamar kita memang selalu berdekapan
menjadi seluruh perjalanan dan kenangan

Di bawah lampu neon pinggir jalan
kutemukan diriku
mengunyah kemuraman
Kemuraman, meraba jantung yang kian berdebar-debar

Bandung, 1993 

Salam satu jiwa sastra,, teman.. +Anette Go +Ika Hardiyan Aksari +Aishah Jahirah +Ziie fauziah +Najla najwa +Nairlaine Vieira +Nesti Rahmawati
Read More
Puisi Renungan : Kasidah Lilin _ Moh. Wan Anwar

Puisi Renungan : Kasidah Lilin _ Moh. Wan Anwar

Puisi Renungan : Kasidah Lilin _ Moh. Wan Anwar _ Ulas balik sastra kembali puisina... puisi renungan berikut ini adalah karya dari Moh. Wan Anwar. Seorang sastrawan serta redaksi majalah sastra Horison yang tutup usia pada umur 34 tahun, karena penyakit ginjal. Sedikit bait dibawah ini semoga bisa menjadi sarana belajar bagi saya dan pembaca puisina,, dan sedikit do'a untuk beliau,, selalu dalam rahmar tuhan yang maha kuasa.

Puisi Renungan : Kasidah Lilin _ Moh. Wan Anwar


Pada hari ini telah kaugenapkan hitungan nafas
dengan iringan kasidah cahaya.
Dua puluh tiga tahun
waktu dan cuaca menguji setiamu pada bumi
Langit yang melahirkan musim dan cakrawala
aku harap kaupun menyala,
meski angin teramat deras menggempurkan pepohonan
yang sedang khusuk ruku dijiwamu.

Meliuklah seperti para darwis
mengikuti loncatan irama dalam batin
seperti para penari yang bercakap
dengan gerak tubuhnya sendiri.

Mabuklah bersama pengembara
menjelajahi ruang-ruang yang tak pernah terjangkau pikiranmu
Dan pada detik-detik yang lambat ini
akan kuundang para malaikat
untuk membasuh rambut
dan lumpur yang membaluri kulit tubuhmu

Bersiaplah kau dari pedang
yang tiba-tiba membelah dadamu,
menghapus bercak-bercak hitam
bersembunyi dalam lipatan-lipatan kalbu

Dan ketika kau tiup api dalam tubuhku
pahami,, aku kekal menyala dalam kekosonganmu

_Bandung, 1996

Salam satu jiwa sastra +Aishah Jahirah +Qirey Shelomitha +najiah shaharain +Naila Fithria +Nao Mei +dewi indah hanggono +indhira
Read More

Puisi Tidak Lagi Untukku

Ku teringat
Di tengah hujan
Kau genggam jemariku
Kau dekap hangat

Di setiap hujan datang
Aku selalu sadar
Cerita kita tentang hujan
Dengan dingin yang menghujam

Sembari tertawa kecil
Di tengah hujan mengguyur
Dalam hati yang sunyi

Hingga ku sadari
Genggaman tangan itu
Tidak lagi untukku
Meski diriku masih mengharap

Read More

Puisi Aku Tak Mampu

Mataku sembab
Mengalir air
Basahi pipi sedari tadi

Embun pagi menghilang
Seolah tak pernah terjadi
Meninggalkan daya

Aku tak mau
Pun tak mampu
Terpasung kesendirian
Yang buat ngilu

Jiwa jiwa muram, kelabu
Di ambang kesakitan
Tak bisa ditahan

Aku masih enggan bertanya
Pada duri duri kehidupan
Tentang satu sosok
Penerang hatiku esok

Read More

Puisi komik javanese people bukan naruto


Apa kabar sahabat puisina semua. . . . ? Puisi ini mengisyaratkan , bahwa kita sebenarnya punya pekerjaan yang harus di selesaikan
Dari pada hanya hanyut dalam cerita fiktif naruto.
Selamat membaca

Aku wong jowo bukan naruto
Butuh makan dan keperluan
Butuh bekerja kebanyakan orang
Tak cukup angan seribu bayangan
Juga bukan sebagai petualang

aku asli anak indonesia
Negri nyata negri kita sendiri
Bukan negri mimpi dalam cerita
Komik Naruto beserta kakashi

aku seorang pelajar terdidik
punya kepribadian jati diri sendiri
Bukan mengcopy dari cerita komik
Tokoh hero naruto uzumaki

Aku pemuda harapan bangsa
punya cita-cita masa depan ceria
Tak kan bisa tercapai tanpa karya nyata
Apalagi . . . . . .
hanya terbuai dalam novel cerita
Naruto susuke dan sakura

Aku pemudi tumpuan pertiwi
Generasi penerus kartini
belajar,berkarya ,serta mandiri
Bukan sekedar pengagum tokoh naruto uzumaki

Read More

Puisi Tak Kuasa Aku

Masa lalu bersamamu
Teringat jemari lentik nan cantik
Membelai rambut hitamku
Meresap hingga lubuk hati terdalam

Seketika jiwaku beku
Mati kaku
Berhenti sejenak nafasku
Saat kabar duka itu datang

Hatiku kelabu
Daya sudah tak mampu
Bagai di hunus pedang

Tak kuasa aku
Ucapkan selamat tinggal
Tinggalkan rumah abadimu

Read More

Puisi Berteman dengan Sepi

Malam ini....
Ku berdiam di balkon
Berteman dengan sepi

Lekat ku memandang
Rona bulan malam itu
Hanya bisa memandang
Tak bisa ku miliki

Selalu ku disini
Pada perkumpulan malam
Tanpa jeda
Ditemani bulan dan bintang

Hati berharap
Akan ada angin datang
Membawa benih benih cinta
Mengisi relung hati

Read More

Puisi Secercah Asa

Sorot bulan
Menyerang hatiku
Aku berdiam sejenak
Memikirkan yang perlu kupikirkan

Sepi sendiri
Melewati seribu malam
Terjatuh dan tertatih dalam angan

Harapku makin menggerogoti hati
Ingin ada seorang datang
Jadi teman hidupku
Slalu duduk di sampingku

Aku masih disini
Tak pernah mati penantian ini
Akan selalu terjerat
Pada secercah asa

Read More
Kumpulan Pantun Cinta Romantis Terbaru

Kumpulan Pantun Cinta Romantis Terbaru

Kumpulan Pantun Cinta Romantis Terbaru

Pantun cinta tetap menjadi topik yang banyak dicari oleh pembaca,untuk itu kali hadir kumpulan pantun cinta romantis untuk sahabat puisina. Pantun ini kumpulan dari berbagai sumber dan hanya yang terbaik yang kami sajikan.Jadikan ungkapan cintamu lebih berarti ,dijamin gak garing!selamat membaca

Jalan-jalan ke kota ciamis
Banyak warganya suka berbisnis
Biar nyawa diujung keris
Asal dapat dapat dinda yang manis

Gagang golok,gagang cangkul
gagang cangkul juga gagang celurit
itu kepala atau dengkul
dri tadi sukanya ngibul

pohon ara dibuat gubuk
pasang pasak biar tegak
Resiko asmara dunia facebook
Cinta diyolak blkir bertindak

beli kentang dibuat rujak
biar mantab ditambah sambal
tidur terlentang tiada nyenyak
tidur mengkurap ada yang mengganjal

Rintik-rintik turun hujan
masuk kamar sama teman
Fadis cantik jadi pujaan
Mau dilamar kok hamil duluan

Makan bubur diatas meja
minumnya juga di atas rak
hari libur tetap bekerja
Dapat bonus ambilnya di Irak

Ke Jakarta naiklah pesawat
pesawat terbang,landingnya susah
Kalau cinta sudah melekat
siang terbayang ,malam mimpi basah

Kaau ada suur di ladang
Bolehkah kita menggosok gigi
kalau anda di warungpadang
bolehkah kita ditrakir lagi

langit mendung diatas lautan
lebat hujannya tiada terbendung
gadis kerudung cantik menawan
kedip matanya rontokkan bulu hidung

hari minggu sudahlah siang
Setelah siang menuju petang
ditunggu-tunggu gak juga datang
sekali datang kok nagih hutang

Petik kecapi suara bening
satu satu dawai di harpa
Cium dipipi cium dikening
Setelah itu  yang dicium apa

masak tongkol di dalam loyang
Sumur jengkol bumbunya pala
Geal-geol pantat bergoyang
Sekali senggol pening kepala

Kota bintan banyak perunggu
Kota Ciamis membangun tugu
janji kencan dimalam minggu
tapi gerimis sudah menunggu

Kue rangin rasanya manis
kue tar bukanlah lapis
Malam dingin hujan gerimis
Sebentar bentar kebelet pipis

Stasiun tugu staiun ereta api
Tempat jualan si tukang lapis
Hari minggu cuma nonton tv
Mau jalan dompet dah menipis

ini musim masih penghujan
kata simbok jangan nakal
yang muslim silahkan jumatan
Bawa gembok amanakan sendal

hujan gerimis deraslah amat
Ada kilat bertabrakan
hari kamis malam jumat
yang mau kumat dipersilahkan

Beli berlian di kota belawan
Hujan gerimis dikota mekkah
Cantik nan itu perawan
Wajahnya manis senyum merekah

Masak ayam mmasak tumis
Iris tipi sampai habis
Selasa malam hujan gerimis
Dompet tipis semakn kritis

Bagaimana sahabat semoga kumpulan pantun ini dapat menghibur ,yang tadinya suntuk bisa sedikit senyum,yang tadinya ngantuk bisa tambah ketawa.Terimakasih untuk sahabat semua  +Nenden Sekar Arum Nurannisaa +mega aveiro +Fonny Kongoasa +Evie Scooby +ERNA FIITRI KOMARIYAH
Read More
Puisi Sahabat : Jeritan Sepotong Hati - Arjuna Linglung

Puisi Sahabat : Jeritan Sepotong Hati - Arjuna Linglung

Puisi Sahabat : Jeritan Sepotong Hati _ Masih dari buku Apresiasi Puisi Remaja "Catatan Mengolah Cinta" untuk arjuna linglung. Puisi tentang persahatan, bait rindunya seorang sahabat yang lama belum jumpa. Nah,, bagaimana perasaan seorang sahabat jika lam tak ada tegur sapa,?? baca puisi karya Yenly dari Tangerang berikut ini :..

Puisi Sahabat : Jeritan Sepotong Hati - Arjuna Linglung

Sahabatku...
saat mentari tinggal sepenggal sinar
Senja menyambutmu di ufuk barat
Aku masih menanti...
Menanti sesuatu yang hilang dengan
penuh harapan

Sahabatku,,
Tahukah kau...
Harapan itu kini hampir memudar
dan apa yang kukejar semakin jauh
Jauh dari belakangku...

Sahabtku...
tahukah kau...
Bahwa samudera yang luas ini
dan lautan yang kuseberangi
Telah merenggut sesuatu
sesuatu yang aku dambakan

Sahabatku
Saat senja menggantikan mentari
kaupun tak akan mencoba untuk tahu
Siapa aku ini...??// 

Yenly - Tangerang


Semoga puisi diatas dapat memberi inspirasi kepada pembaca puisina.. yang sedang rindu kepada sahabatnya.. salam sejahtera... +hafrika pratiwi +jionee li +Ema Mardiani +Mar'atu Sholihah +Dewi Trias Pamuji +ira soetartoyms
Read More