DASAR HATI
ERIN ENDANG A
Aku
semisal batang
mungkinkah bahasa kaku
menelisik fajar.
Kamu
seandainya daun
bisakah mengabadikan warna
walau cuaca menerpa wajah.
Dia
jika serupa akar
dapatkah menghidupkan hayal
dari peti peti mati
ujung jalan pramuka.
Kemudian semesta bangkit
menghasut musim
untuk bergerak acak
hingga tubuh bumi lusuh
bernisan keropos
dengan tulang tulang yang sudah di sejarahkan.
Jakarta, 4 Oktober 2017.