Lihat betapa dunia esok begitu menanti hadirmu Ingin ia kau peluk lalu penamu mengukir jagat Dengan kalimat kalimat sajak berlukiskan sebuah goresan...
Mungkin bagai langit yang terucap dari bibirmu adalah abstrak Namun cerita kanvas seakan rindu kau mainkan warna warna dimesi
Ialah dia esok yang rindu akan nafas puisi puisimu Bertajuk embun yang berkawan pagi