25 PUISI HUJAN ROMANTIS CINTA DAN KENANGAN
Puisi pendek seperti ini tak ada judul yang membedakan , sengaja saya beri kata cinta romantis dan kenangan , sebagai wadah agar gampang di ingat saja . Bagi anda yg suka puisi ini bisa kok di kirim untuk sms atau chatingan atau buat status di sosial media. Ok langsung saja ya.
1-Lepaskan saja payungmu, sebab di kota ini rindu adalah kemarau, dan hujan serupa puisi yang basah.
2- Kamu ingat? Setiap hujan, kamu sering minta dibikinkan puisi. Seandainya masa itu terulang.
3- sesederhana kupanggungkan puisi-puisiku namun kau tak hadir,
sesederhana deras hujan turun di atas permukaan pasir.
4- Seperti langit yang mampu mencintai segala cuaca, mendung hujan maupun cerah, semua dapat terlihat indah.
5- Bagiku, hujan itu seperti rangkaian puisi. Menyampaikan banyak kenangan dan angan. Berirama. Dan begitu syahdu.
6- Tak ada rahasia yang kubagi bersama hujan sore ini. Kecuali satu. Dirimu yang datang sebagai bayangan dalam mimpiku.
7-Segala tentangmu
Segalamu,
Mulai bercerai berai
Hanyut bersama hujan
Hari Senin
8- Di sisi rumput yang basah, hujan turun untuk mempertemukan aku dengan doanya; seseorang yang telah menunggu di bawah payungnya
9- Merangkai waktu dengan tetes-tetes hujan
Menyulamnya dengan segenap ingatan
Berharap menjadi peta
Jalan menuju
--hatimu
10- Mana yang lebih mengganggu
Hujan ataukah rindu
Silih berganti mengusikku
Membuka jalan menujumu
Pada nama terkubur waktu.
11- kaos kaki belang-belangmu, jilbab yang basah oleh air hujan lalu cemberutmu sebab telat kumenjemputmu. aku rindu itu.
12- gerimis hujan melarutkanku dalam kerinduan, berharap terbawa rasa bersamamu yang kini kian derasnya.
13- Hujan, maaf. Aku mengikutimu terjatuh
Sebab, ada goresan kecil dalam kalbu. Sehingga kumenangis tersedu.
14- Kau ta akan menemukanku
Dibatas langit
Diujung samudra
Kini hanya tersisa dirintik hujan
Ku tak berharap
Hanya mengaduh
Semoga asa tak luluh
15- Aku, telah melupakanmu. Hanya, hujan enggan membiarkanku. Ia piawai mengembalikan rindu.
16- Hujan adalah pilihan terindah. Saat kutitipkan puisi, rintik kata rindu yang tumbuh, kujatuhkan di halaman rumahmu.
17- Bertenggerlah malam di dahan itu
Daun-daun sunyi senyap
kesedihan turun ketika hujan dan kau tak punya rumah.
18- Hujan, badai, gulung ombak, hembus angin, segala apa yang resah
Telah pecah di dada
dan segalanya jadi doa.
19- Tadi fajar bilang, bahwa sore ini akan turun hujan tapi tak membawa rindu yang biasa ia titipkan.
20- Lelah kutanya
Pada angin utara
Bila hujan reda
Karena
Kurasa
Mendung tak pernah ada
Tapi kenapa
Basah matamu tak kunjung sirna
21- Hujan lebat, udara dingin mengandung hakikat kehangatan.
Berterima kasihlah untuk sebuah alasan menyeruput kopi.
22- Duduklah sejenak, pahamilah hujan. Apa yang ia sampaikan, apa yang ia jatuhkan. Semoga bukan kesedihan kita saat berjauhan.
23- Di beranda pagi ini
Aku puisikan pelangi
Meski hujan ingkari janji
Kesetiaaan tetap bernyanyi
24- cinta kapan kau kan menyapa
relung jiwaku yang terluka
derasnya hujan, gemuruhnya petir
Tak mampu membangunkanku
25- Pada hujan yang membawa rindu
Menyapa hati di pagi yang sendu
Menunggu mimpi menjadi nyata
Namun sayangnya tersadar lagi dan terluka
1-Lepaskan saja payungmu, sebab di kota ini rindu adalah kemarau, dan hujan serupa puisi yang basah.
2- Kamu ingat? Setiap hujan, kamu sering minta dibikinkan puisi. Seandainya masa itu terulang.
Advertisement
sesederhana deras hujan turun di atas permukaan pasir.
4- Seperti langit yang mampu mencintai segala cuaca, mendung hujan maupun cerah, semua dapat terlihat indah.
5- Bagiku, hujan itu seperti rangkaian puisi. Menyampaikan banyak kenangan dan angan. Berirama. Dan begitu syahdu.
6- Tak ada rahasia yang kubagi bersama hujan sore ini. Kecuali satu. Dirimu yang datang sebagai bayangan dalam mimpiku.
7-Segala tentangmu
Segalamu,
Mulai bercerai berai
Hanyut bersama hujan
Hari Senin
8- Di sisi rumput yang basah, hujan turun untuk mempertemukan aku dengan doanya; seseorang yang telah menunggu di bawah payungnya
9- Merangkai waktu dengan tetes-tetes hujan
Menyulamnya dengan segenap ingatan
Berharap menjadi peta
Jalan menuju
--hatimu
10- Mana yang lebih mengganggu
Hujan ataukah rindu
Silih berganti mengusikku
Membuka jalan menujumu
Pada nama terkubur waktu.
11- kaos kaki belang-belangmu, jilbab yang basah oleh air hujan lalu cemberutmu sebab telat kumenjemputmu. aku rindu itu.
12- gerimis hujan melarutkanku dalam kerinduan, berharap terbawa rasa bersamamu yang kini kian derasnya.
13- Hujan, maaf. Aku mengikutimu terjatuh
Sebab, ada goresan kecil dalam kalbu. Sehingga kumenangis tersedu.
14- Kau ta akan menemukanku
Dibatas langit
Diujung samudra
Kini hanya tersisa dirintik hujan
Ku tak berharap
Hanya mengaduh
Semoga asa tak luluh
15- Aku, telah melupakanmu. Hanya, hujan enggan membiarkanku. Ia piawai mengembalikan rindu.
16- Hujan adalah pilihan terindah. Saat kutitipkan puisi, rintik kata rindu yang tumbuh, kujatuhkan di halaman rumahmu.
17- Bertenggerlah malam di dahan itu
Daun-daun sunyi senyap
kesedihan turun ketika hujan dan kau tak punya rumah.
18- Hujan, badai, gulung ombak, hembus angin, segala apa yang resah
Telah pecah di dada
dan segalanya jadi doa.
19- Tadi fajar bilang, bahwa sore ini akan turun hujan tapi tak membawa rindu yang biasa ia titipkan.
20- Lelah kutanya
Pada angin utara
Bila hujan reda
Karena
Kurasa
Mendung tak pernah ada
Tapi kenapa
Basah matamu tak kunjung sirna
21- Hujan lebat, udara dingin mengandung hakikat kehangatan.
Berterima kasihlah untuk sebuah alasan menyeruput kopi.
22- Duduklah sejenak, pahamilah hujan. Apa yang ia sampaikan, apa yang ia jatuhkan. Semoga bukan kesedihan kita saat berjauhan.
23- Di beranda pagi ini
Aku puisikan pelangi
Meski hujan ingkari janji
Kesetiaaan tetap bernyanyi
24- cinta kapan kau kan menyapa
relung jiwaku yang terluka
derasnya hujan, gemuruhnya petir
Tak mampu membangunkanku
25- Pada hujan yang membawa rindu
Menyapa hati di pagi yang sendu
Menunggu mimpi menjadi nyata
Namun sayangnya tersadar lagi dan terluka
Related Posts :
Puisi Kenangan : Gunung Tambora karya Dinullah Rayes Puisi Kenangan : Gunung Tambora karya Dinullah Rayes _ Kilas balik sastra lama pembaca puisina.. Karya Dinullah Rayes. Biar kita sed… Read More...
Puisi Rupa Rindu PagiKu sapa pagi Di dengarkan seksama Oleh langit, tumbuhan, dan hewan Seperti biasa Secangkir kopi temaniku Duduk di pojok teras Tempat paling … Read More...
Puisi Kutempuh Jalan TerbukaTak pernah ku lihat padang Tak pernah ku lihat lautan Tak apa lah Tetap.... Ku tempuh jalan terbuka Semangat dan merdeka Jalan panjang di de… Read More...
Puisi Malam ini Hujan Menangis Malam ini.... Hujan menangis Tetes demi tetes Air matanya pun jatuh Hingga tetesan - tetesan itu Berubah jadi ribuan Seakan tumpah ruah Ha… Read More...
Puisi Suasana MalamMalam yang tenang dan sepi Perlahan gelap dan hitam Diiringi hawa dingin Sekalipun disinari bulan Di tengah cahaya rembulan Hiasan langit mu… Read More...