Tampilkan postingan dengan label Bidadari Galau. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bidadari Galau. Tampilkan semua postingan

Puisi Muslimah, "Jika Aku Jatuh Cinta" Bidadari Linglung

Puisi gadis muslimah mendamba cinta fillah. Edisi bidadari linglung
majalah puisi online Puisina. Selamat membaca, semoga anda terhibur.

Ya Rabb..
Izinkan daku tuk jatuh cinta pada saatnya
Dan jika ku telah jatuh cinta

Izinkan semua telah terbalut ridhaMU
Izinkan semua telah halal secara syar'i

Ya Rabb...
Jika ku telah jatuh cinta
Izinkanlah dengan lelaki yang dapat dekatkan ku pada MU
Yang dapat bimbingku taat pada MU
Yang dapat bantuku raih surgaMU

Ya Rabb...
Jika ku jatuh cinta
Buatlah cintaku ini,,
Teruntuk lelaki yang mencintaiku karenaMU
Lelaki yang menerima keluargaku karenaMU
Lelaki yang bertanggungjawab dan taat karenaMU
Lelaki yang membahagiakan dunia dan akhiratku karenaMU

Ya Rabb...
Izinkan...
Izinkanlah ya Rabb

Oleh: Rochmatul Hidayah
Read More

Puisi Tatapan Kosong

Selamat pagi sahabat Puisina....
Puisi ini akan menemani Anda ( para Galauers ) di jum'at yang cerah ini..
Selamat membaca....

Tatapan kosong
Tidak ada lagi gairah
Pada perjalanan cintaku

Dahulu kita....
Saling menyapa suara alam
Menyambut kemenangan

Namun kini....
Semua telah lama hilang
Ditelan kenangan

Ku menatap kembali
Rasa bosan dan gundah
Semakin merasuk
Merusak jiwaku

Pesakitan yang melelahkan
Mengunci hati
Pada hitungan waktu
Yang kini berserakan

Read More

Puisi Galau Menyayat Hati

Selamat malam sahabat Puisina.... mari galau,,, Puisi ini untuk mewakili kegalauan anda pembaca ya,, tumpahkan lepaskan tuliskan semua kegalauan sampai habis ujung baris. Agar esok hari jum'at,, tetap berkah tanpa tangis. selamat membaca...,


Cinta yang terbuang
Kepedihan dan luka
Menjelmakan kegalauan
Nganga kehancuran

Kenyataan hidup
Percintaan yang terbangun
Seiring berjalan waktu
Mengendap dan layu

Meski tlah kuterima
Ribuan janji manis
Yang melekat
Dan terpatri
Lekat di hati

Semua kini kandas
Semua lepas
Terbang dan hilang
Tanpa bekas
Read More

Puisi harapan, Inikah Cinta "Bidadari Linglung"

Puisi Harapan cinta yang membahagiakan. Tidak setiap cinta membawa
bahagia, namun setiap orang akan rasakan bahagianya mencinta, dicinta
dan bercinta. Selamat membaca.

Mencintai api, ku terbakar

Mencintai angin, ku terhempas

Mencintai air, ku tenggelam

Mencintai laut, ku terdampar

Mencintaimu, ku tercampakan

Mencintaimu, ku tersiksa


Hatiku luka

Teriris tajamnya cinta

Jantungku remuk

Tertimbun beratnya cinta

Jiwaku lapuk

Terkikis derasnya cinta

Cinta, beginikah dirimu?
Selalu menyakitiku
Kapan kau bahagiakan aku
Kan selalu ku tunggu

Oleh: Rochmatul Hidayah
Read More

Puisi Pria Pujaan "Bidadari Linglung"

Puisi harapan dan muhasabah buat pembaca puisina. Semoga anda terhibur
dan selamat membaca. Salam hangat Puisina.

Langkahku sesat

Jalanku hitam
Jiwaku legam
Terombang-ambing dan bimbang
Terlena dalam kesesatan


Diriku kotor

Sangat kotor

Debu hitam melekat dalam diri
Semkin banyak
yang menyelimuti Ingin ku siram dan ku hilangkan

Namun kubutuh bantuan
Ku butuh pendamping yang beriman
Yang dapat dekatkanku pada Tuhan
Tuk perbaiki segala kekhilafan
Bukan hanya bersenang-senang

Oleh: Rochmatul Hidayah
Read More

Puisi Hatiku Mati Rasa

Aku beku
Merenung dalam sepi
Berteman sunyi
Melangkah penuh ayunan

Raut mukaku suram
Mataku sembab
Hatiku murung

Ku menatap awan awan
Jauh diatas sana
Awan awan yang sepi
Pun berlari sepi
Seperti yang kurasa

Kini ku tahu
Di sepanjang perjalanan hidupku
Takkan lagi ada cinta
Karna cinta sudah cukup menyiksaku

Dan kini....
Hatiku mati rasa

Read More

3 Puisi Sang Bidadari Malam Linglung

Kembali ku nikmati malamku
Sebagian lengang mencabik kedua telinga
Dan sunyianpun menghujat nadi
Lengang dan sunyi kembali menemaniku

Samar hembusan anginpun menyuarakan desahmu
Aku termangu dalam ketidak berdayaan panjang
Ku coba musnahkan semua lewat gulita malam
Namun masih saja ku sambangi bayangmu

Seperti alur berirama sendu
Aku merangkai makna bersama malam
Dan aku mengukir arti bersama gelap
Aku mencoba musnahkan asa lalu

Kehangatanmu duhai malamku
Tunjukanlah segera lewat terpaan sinar rembulan
Keindahanmu duhai malamku
Tunjukanlah segera lewat kerlipan para bintang

Aku menantimu duhai malamku
Setelah sekian lama larut membinasakanmu
Maafkan Aku...
===========================================
Mencoba memaknai hari dengan cinta
Meski tertebus keiklasan dan kesabaran
Namun merangkainya hingga tumbuh dengan indah
Begitu sulit dan begitu rumit memahaminya

Sementara hari tak pernah berhenti
Sementara harap tak pernah berwujud
Kesepianpun melanda hati dalam luka baru
Di mana torehan luka lama masih terasa pedih

Malam ini aku coba menikmati indahnya gelap
Pada persimpangan gulita dan akhirnya kembali diam
Dan bulan dan bintang serasa kembali menemani
Aku merenung bersama malam di persimpangan gulita
Di temani seonggok bulan dan sekerlip bintang
Akhirnya aku mulai memahami kesendirianku
Ku coba memikat kembali malamku

Duhai malam... maaf telah lama membiaskanmu
Aku dalam kesendirian ini baru menampakkanmu
Maafkan aku....
==========================================
Hanya bilur rindu merentang lemah
Anginpun menghapus rasa cinta
Nuansa patah menepi di mata hati
Indah yang pernah ada , membusuk sudah
Erangan sakitpun mencabik lara !

Antara ada dan tiada
Resah berkalut benci kian menyulut
Ini mungkin awal dari keterpurukan cinta
Embun yang bertuturpun makin menusuk
Namun ranting telah patah
Aku sendiri kembali dalam hampa
Read More
Puisi Cinta Antara Ada Dan Tiada - Bidadari Linglung

Puisi Cinta Antara Ada Dan Tiada - Bidadari Linglung

Bidadari Galau yang linglung , ini ada bingkisan hati sebuah puisi dari majalan puisina , mudah-mudahan bisa menghibur dan mencairkan suasana . Selamat membaca .

Puisi Cinta Antara Ada Dan Tiada - Bidadari Linglung


Hanya bilur rindu merentang lemah
Anginpun menghapus rasa cinta
Nuansa patah menepi di mata hati
Indah yang pernah ada , membusuk sudah
Erangan sakitpun mencabik lara !

Antara ada dan tiada
Resah berkalut benci kian menyulut
Ini mungkin awal dari keterpurukan cinta
Embun yang bertuturpun makin menusuk
Namun ranting telah patah
Aku sendiri kembali dalam hampa
Read More
Puisi Cinta Malam Sendiri - Bidadari Linglung

Puisi Cinta Malam Sendiri - Bidadari Linglung

Bidadari jomblo duduk sendiri di malam sunyi , tak ada yang bisa menyenangkan hati dan mewakili perasaan ini kecuali kembali menulis puisi di kesempatan yang sedikit ini . selamat membaca .

Puisi Cinta Malam Sendiri - Bidadari Linglung


Mencoba memaknai hari dengan cinta
Meski tertebus keiklasan dan kesabaran
Namun merangkainya hingga tumbuh dengan indah
Begitu sulit dan begitu rumit memahaminya

Sementara hari tak pernah berhenti
Sementara harap tak pernah berwujud
Kesepianpun melanda hati dalam luka baru
Di mana torehan luka lama masih terasa pedih

Malam ini aku coba menikmati indahnya gelap
Pada persimpangan gulita dan akhirnya kembali diam
Dan bulan dan bintang serasa kembali menemani
Aku merenung bersama malam di persimpangan gulita
Di temani seonggok bulan dan sekerlip bintang
Akhirnya aku mulai memahami kesendirianku
Ku coba memikat kembali malamku

Duhai malam... maaf telah lama membiaskanmu
Aku dalam kesendirian ini baru menampakkanmu
Maafkan aku....
Read More
Puisi Cinta Malam Jum'at - Bidadari Linglung

Puisi Cinta Malam Jum'at - Bidadari Linglung

Halo sobat puisina , apa kabar ? lama tidak menerbitkan puisi , kangen rasanya . Untuk mengobati rindu ini saya akan menuliskan puisi-puisi romantis tentang bidadari linglung . selamat membaca
Puisi Cinta Malam Jum'at - Bidadari Linglung

Kembali ku nikmati malamku
Sebagian lengang mencabik kedua telinga
Dan sunyianpun menghujat nadi
Lengang dan sunyi kembali menemaniku

Samar hembusan anginpun menyuarakan desahmu
Aku termangu dalam ketidak berdayaan panjang
Ku coba musnahkan semua lewat gulita malam
Namun masih saja ku sambangi bayangmu

Seperti alur berirama sendu
Aku merangkai makna bersama malam
Dan aku mengukir arti bersama gelap
Aku mencoba musnahkan asa lalu

Kehangatanmu duhai malamku
Tunjukanlah segera lewat terpaan sinar rembulan
Keindahanmu duhai malamku
Tunjukanlah segera lewat kerlipan para bintang

Aku menantimu duhai malamku
Setelah sekian lama larut membinasakanmu
Maafkan Aku...
Read More

Puisi pedih, Cinta Dinanti Penghianatan Kudapati "Bidadari Linglung"

Puisi cinta pedih untuk pembaca puisina. Selamat membaca semoga anda terhibur.

Tak ada yang abadi
Meski raga ini terluka
Ku kan terus bertahta
Dengan cinta didada
Walau ku tahu
Itu hanya fatamorgana
Sebagai keinginan yang telah patah
Seperti mimpi merindukan nyata
Walaupun ada pasti kan berbeda

Di relung hati yang terdalam
Masih terukir sayang itu
Yang mungkin takkan sirna
Sampai nanti aku menutup mata

Aku tak mengharap engkau kembali
Ataupun cinta bersemi lagi
Hanya menginginkan luka ini
Luruh oleh sang mentari

Dari hatiku yang terdalam
Semoga kau bahagia
Dan aku dapatkan gantinya
Walaupun kebencianku masih membara
Tetapi rasa cinta yang pernah ada
Tak akan sirna
Karena selalu menyala
Kan ku berikan pada dia
Yang akan hadir untuk mencinta
Dan terimaku apa adanya

Oleh: Rochmatul Hidayah
Read More

PUISI SEDIH MENGOYAK KALBU, CINTA INI MEMBUNUHKU "Bidadari Linglung"

Puisi sedih, trauma cinta yang membahayakan jiwa. Sobat puisina,
jangan coba-coba ya, puisi ini sekedar hiburan belaka. Jangan sampai
teronspirasi melakukan hal negatif. Hidup ini luas, panjang kali
lebar. Selalu ada kesempatan, setitik kebahagiaan, jika kita mau
bersyukur. Selamat membaca.

Indahnya rembulan malam itu

Menghiasi perjalananku dijalan setapak

Terseok langkah tiada daya
Tertatih suara lirih disertai air mata
Terseret lamunan saat kita bersama
Sandung kakiku buyarkan agan Tanpa permulaan
Tanpa akhiran
Terus terbayang
Hingga akhirnya tiada pilihan
Tiada lagi obat
Kecuali lenyap
Membawanya melayang tanpa jasad

Batu sandungan ini menjadi saksi
Langkahku yang terhenti sampai disini

Oleh: Rochmatul Hidayah
Read More

Rindu-Rinduan "Bidadari Linglung"

Puisi rindu, apapun kan dilakukan karena rindu tak tertahan. Ini hanya
rindu-riduan bukan rindu sungguhan. Selamat membaca wahai sobat
puisina.

Pagi hari yang sayu
Di depan komplek rumahmu
Ku tengok kanan kiri mencarimu
Biasanya kau keluar ngangetin motormu
Tapi pagi ini tak ada tanda-tanda itu

Sore yang hangat
Di depan rumah pak camat
Menunggu kau lewat
Sejam berlalu
Sampai kram leherku
Kau tak juga muncul untukku

Malam yang dingin
Di jendela kamar berangin-angin
Dengerin suara cowo-cowo lagi mangkring
Kali aja ada suaramu bernyanyi nyaring

Ah rindu ini buatku gila
Menanti tak ada ujungnya
Mending ku tidur saja
Belum tentu dia pikirin aku juga

Rindu, pergi rindu
Seharian ku tersiksa karenamu
Kini ku istirahat dulu
Esok ku merindu lagi
Semoga dirimu hadir menjawab rindu ini

Oleh: Rochmatul Hidayah
Read More

Puisi Lebih dari Sekedar Sunyi

Matahari condong ke barat
Nanar aku memandang
Di ujung jembatan
Aku masih berdiri
Sendiri....

Disini....
Lebih dari sekedar sunyi
Berperang diri
Tak ada siapa siapa

Raguku termangu
Ini perang takkan pernah usai
Bertubi tubi menancap
Menembus hati
Berapa dalam luka

Tubuhku terhuyung
Hingga kesadaranku kian tiada
Sempoyongan lalu limbung

Meronce kata
Hilangkan namamu
Nyanyikan kegundahan jiwa

Read More

Puisi rindu, Linglung karena rindu "Bidadari Linglung"

Puisi rindu tak ada habisnya untuk sobat puisina semua, semoga
terhibur dan menginspirasi benak anda. Selamat membaca.

Puisi rindu, Linglung Karena Rindu "Bidadari Linglung"

Pikir-pikir sampai ngacir
Lamun-lamun sampai bingung
Rindu-rindu sampai ngilu
Cinta sayang bukan kepalang

Setia-setialah jangan kecewakan
Aku disini menanti penuh harap
Jauh dari pandangmu diperantauan
Cinta ini tetap tegap
Walau jiwa kita terpisah oleh jarak

Melihat orang seperti kamu
Mendengar suara seperti suaramu
menoleh panggilan seperti undanganmu
Hati ini terus tertipu
Oleh rindu yang tak kuku dan melulu

Ku harap kaupun begitu
Sebagaimana perasaanku
Tetaplah terjaga dalam cinta
Hingga Tuhan pertemukan kita

Oleh: Rochmatul Hidayah
Read More

Puisi restu, Restu Pak Yai "Bidadari Linglung"

Puisi mohon restu pak yai dari istikorohnya. Puisi sekedar hiburan,
jika anda mau mengungkapkan permohonan restu pada pak yai melalui
puisi, tak ada salahnya gunakan dan baca puisi ini didepan yai anda.
Selamat membaca.

Puisi restu, Restu Pak Yai "Bidadari Linglung"

Pak Yai...
Almukarrom dan di hormati
Karismatik dan disungkani
Semua sama tunduk jika menemui
Jangankan pandang mata
Angkat kepala saja tak kuasa
Karena terlalu hormatnya

Pak Yai...
Yang saya anut petuahnya
Saya punya cita dan cinta
Berharap bisa menikah
Dengan pria terdamba
Yang shalih bagi saya

Pak Yai...
Orang tua sudah setuju
Tinggal mendaratkan restu
Orang tua sudah terlanjur fanatik padamu
Semua tak kan terlaksana tanpa istikhorohmu

Pak Yai...
Sebagai muridmu
Ku berharap kaupun memberi restu
Karna Hati ini mantab dan menggebu
Dan aku sudah cukup usia dan mampu
Tak ingin berlama-lama apalagi berbuat dosa karena cinta

Pak Yai...
Mengertilah inginku ini
tak lebih tak kurang hanya ingin kau restui

Oleh: Rochmatul Hidayah
Read More

Puisi restu, Bunda Restui Kami "Bidadari Linglung"

Puisi mohon restu orang tua untuk pembaca puisina yang berbahagia.
Walau mungkin kekurangan disana sini, semoga bermanfaat dan memberi
inspirasi. Selamat membaca.

Puisi restu, Bunda Restui Kami "Bidadari Linglung"

Bunda sayang
Tiada pahlawan terhebat bagiku
Yang selalu ada ditiap pandangku
Mulai mata terbuka hingga terpejam lagi
Pada tiap harinya
Hanya kau yang nampak
Aku sangat sayang bunda

Namun kini tiba saatnya aku bangkit
Menjadi dewasa
Bukan manja

Bunda...
Aku sudah besar
Tak lagi makan dengan suapan
Atau minum dengan sedotan
Aku ingin belajar mandiri
Dan menjadi dewasa pada tiap urusan
Bijak dalam memutuskan pilihan
Dengan segala resiko dan kelebihan

Dia yang ku cinta
Menjadi tambatan hati
Telah melewati seleksi
Aku tak main-main
Juga tak sembarangan
Sudah kupilah dan kutimbang
Ku harap bunda paham

Ku harap bunda mengerti
Anakmu ingin bahagia dengan caranya
Ku pinta restu dan doa bunda
Agar ku bahagia senantiasa
Sungguh aku bukan apa
Jika tanpa restumu bunda

Oleh: Rochmatul Hidayah
Read More

Puisi restu, aku masih berjuang sayang "Bidadari Linglung"

Puisi meyakinkan kekasih yang terhalang oleh restu orang tua, agar
sidia tak berpindah hati, dan agar lebih mengerti dan bisa bersabar,
karena si bidadari masih berjuang, tak pernah diam.

Aku Masih Berjuang Sayang "Bidadari Linglung"

Cinta ini indah
Bagai mawar merekah
Sejuk mewangi memerah

Adakalanya getir menyayat hati Terbakar cemburu dan membisu
Namun bukan apa
Hanya ujian cinta
Yang setiap orang pasti mengalaminya

Ada satu yang tak kunjung lalu
Restu bundaku
Ku harap kau mau bersabar menantiku
Ku terus berjuang merayu ibuku

Ada yang berbeda dibenaknya
Kau tak sama dengan seluruh mantunya
Paradigma yang harus kuubah
Karena jodoh tak harus sama dengan yang lainnya
Setiap manusia memiliki karakter yang berbeda
Dan kelebihan yang beda pula

Hati ini sayang
Memandang cintamu yang penuh ketulusan
Hati ini tersayat
Jika melihat air mata bunda yang berlinang
Rautnya yang usang
Penuh kepedihan
Tak rela kita bersanding dipelaminan

Tapi aku tak gentar
Terus ku rayu bundaku sayang
Kita janji kan membahagiakan
Asal diizinkan untuk bersamamu dipelaminan
Ku harap kau mau bersabar
Dan menantiku sayang

Oleh: Rochmatul Hidayah
Read More

Cinta penuh warna "Bidadari Linglung"

Puisi cinta penuh warna untuk sobat puisina yang berbahagia, dan untuk
para pembaca yang setia. Semoga terhibur. Selamat membaca.
Cinta penuh warna "Bidadari Linglung"

Putih...
Putih itu pucat
Putih itu hambar
Cintaku putih
Namun putih yang suci

Merah...
Merah itu darah
Merah itu bara
Cintaku jua merah
Namun merah yang berani

Hijau...
Hijau itu segar
Hijau itu menyejukkan
Cintaku hijau sehijau warna surga

Hitam...
Hitam itu kejam
Hitam itu kelam
Cinta ku hitam
Walau ada kalanya cinta ini hitam
Namun hitam bagai kopi pagi
Manis dan hangat

Kasih...
Sucikan cinta agar putih bersih tiada noda
Dari segala penghalang yang menggoda

Kasih...
Kobarkan keberanianmu
Hingga merah merona
Tuk segera datang melamar cinta

Kasih...
Sejukkan daku sesejuk hijau surgawi
Meski hanya sebatas surgawi duniawi

Kasih...
Peluk daku dalam hangat hitam malammu
Agar tak lagi sepi
Agar terobati rindu ini

Oleh: Rochmatul Hidayah
Read More

Puisi Menulis Bungkam

Untuk dia
Yang namanya
Tak mau ku tau
Tak mau ku ingat
Pun ku sebut

Beku bibirku
Hanya bisa diam
Menulis bungkam
Menyandra sepi

Ku putar lagi
Proyektor masa lalu
Menari liar
Bergairah mengerumuni pikiranku

Mataku lelah
Panas dan pedih
Dengan kantong hitam
Sebagai hiasannya

Read More