Tampilkan postingan dengan label Puisi Ajakan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puisi Ajakan. Tampilkan semua postingan
Puisi Kritik Cerita Kota Senandung Ramah

Puisi Kritik Cerita Kota Senandung Ramah

Puisi Kritik Cerita Kota Senandung Ramah ~ Cerita dalam bentuk puisi ini sengaja saya persembahkan kepada saudaraku semua di kota ku. Agar tak melupakan budaya dan sejarah kota ini. Begitu besar sejarah kota ini, walau dibayar dengan uang takkan bisa terbayar. Lembaran puisi ini mungkin bisa merasa apa yang dirasa.



Cerita Kota Senandung Ramah

Mengendarai motor sambil menoleh
Tulisan terpampar di pintu gerbang
Dengan pede-nya menyebut ramah
Padahal tulisan bersejarah terlupakan
Ini alun-alun merdeka kata ku

Tak terlihat lagi suasana kembar
Malah diganti dengan dua beringin
Bediri tegak bangunan bertembok
Adakah cerita beringin waktu itu
Kalau meriam terpampar beda lagi ceritanya

Ciri khas tak terlihat
Padahal kota bambu
Manusia bersejarah ada dikota ini
Namun aku tak tau dimana tempatnya

seluruh dunia mengenal sosok manusia purba
Tapi aku tak tau dimana letaknya
Selogan juga tak ada
Iklan juga tiada sepnduk apa lagi

Ini cerita kota terlupa
Oleh bingkisan sejarah

By: Dalang Wanataka


Demikianlah puisi singkat ini, moga jadi kritikan yang jitu. Sadar akan mengangkat para kretif-kreatif, megembangkan kota senandung ramah.



Read More

"Kata Maaf di Hari Raya" By. Sri Widiya Ningsih

Assalamu'alaykum wr.wb....
Tak terasa Bulan Suci Ramadhan ini akan segera ber'akhir kawan. Dan tinggal menghitung hari kita akan sampai pada Hari Raya Idul Fitri. Karena itu selagi ada kesempatan marilah kita saling bermaaf-maafan dan memper'erat silaturahmi..
Mohon maaf lahir dan batin ya... :-) .
Dan puisi ini saya persembahkan untuk kalian semua , semoga bermanfaat...

"Kata Maaf di Hari Raya"

Hati telah lama tercemari
akan perasaan buruk yang mengotori
tapi semuanya hanya tersimpan rapi
tanpa terucap hingga tanamkan rasa benci

Terbesit rasa bersalah yang menyesakan
apabila anggapan buruk tak sesuai kenyataan
namun mulut hanya bungkam enggan mengatakan
hingga kata maaf menjadi tertahan

Rasa malu harus di buang jauh hari ini
sebab salahku tak mampu terhitung lagi
di hari yang manusia menjadi fitrah kembali
aku mohon maaf yang terdalam dari hati

Selamat Hari Raya Idul Fitri
semoga kata maaf mampu mempererat silaturahmi
sambung tali persaudaraan yang nyaris putus ini
kembalikan persahabatan yang melapuk dan hampir mati

#Hormat saya
Sri Widiya Ningsih
Read More

"Kau dan Hening" By. Sri Widiya Ningsih

Pernahkah kamu merasa bosan di tengah fikiran yang kacau?
Ya, kadang di saat itukah kita merasa menjadi manusia yang paling menyedihkan..
Lewat puisi inilah saya akan menggambarkan keadaan itu, keadaan yang mungkin pernah kamu alami.
Selamat membaca kawan.. :-)

Kau dan Hening

Lagi-lagi sama..
kau berada pada keadaan serupa
diam, sendiri di tengah keheningan
rutinitas hidup yang paling membosankan

Lagi-lagi kau disini
di tengah kesunyian malam yang tak berbunyi
semuanya seolah kaku, membisu
membeku bersama hati yang terjerat rindu

Lagi-lagi hanya diam
mulutmu enggan bicara, kau terus bungkam
padahal hati telah membaca sebuah rasa
yang kini hanya tersimpan rapi di dalamnya

Rasakan, hembusan angin coba menggodamu
Sepertinya ia bosan melihat kepasrahanmu
Tapi kau masih bertahan dengan diam mu

Lihat, diam mu menandingi pohon tua
Serupakah engkau dengannya?
Yang keropos dan rapuh batangnya

Cukup, jangan biarkan waktu mentertawakanmu
Hentikan drama menyedihkan mu itu
Karena bila kau hanya diam termangu
Dunia takkan tahu betapa berharganya dirimu



#Terimakasih sudah menyempatkan waktu membacanya.. :-)
Hormat Saya
Sri Widiya Ningsih


Read More
Puisi Motivasi Roda Kehidupan

Puisi Motivasi Roda Kehidupan

Seperti halnya yang kita rasakan, sebuah motivasi roda kehidupan. Secara sadar atau tak sadar kita membutuhkan motivasi. Sebuah puisi untuk sobat pembaca ini dia puisi bernada puisi motivasi.



Roda Kehidupan

Roda kehidupan
o jalani dia
sepenuh hati
nadi dan nadanya
irama dan lajunya
denyut dan detaknya
ada bersama waktu

hanya itu persembahanku
sebagai pertanggungjwaban dunia ku
kepada mu

By: Dalang Wanataka

Yuk kita simak puisi yang lain, mungkin sobat mau baca ini:
Puisi Motivasi Percaya Diri
Puisi Nasehat Kehidupan Remaja

Read More
PUISI BUKU

PUISI BUKU

PUISI BUKU

Puisi ini sebagai ungkapan dalam peringatan hari buku nasional sekedar mengingatkan kita betapa pentingnya membaca buku dalam keseharian.


Aku senang membaca buku
Karena buku sumber ilmu
Tak perlu pulsa untuk membukamu
Tak perlu update untuk melihat gambarmu

Di buku ada juga cerita lucu
yang bikin perut jadi kaku
Entah itu gambar ataupun tulisan
Walau terkadang hanya hayalan

Ada juga sebagai pedoman
Biar hidup tidak kebablasan
Bagi mereka yang mau membuka
Sekaligus juga membacanya

Buku engkau sungguh besar jasamu
Bagiku dan bagi pembacamu
Aku hanya ingin sampaikan
Anggaplah aku sebagai teman

Demikian semoga dengan puisi buku ini bisa menambah semangat  membaca dalam belajar

Read More
Puisi Berita Semangat Valentino Rossi

Puisi Berita Semangat Valentino Rossi

Puisi Berita Semangat Valentino Rossi

Puisi semanagat untuk idola Valentino Rossi yang kembali bisa naik podium di GP Spanyol.Ayo Valentino Rossi kalahkan Marc Marquez dari Honda itu,jangan mau dianggap remeh.Salip saja dia ,kalau dari kanan tidak bisa,salip saja dari kiri.Aku mendukungmu dari belakang.Kamu pasti bisa ,kalahkan dia di GP selanjutnya !

Puisi Berita Semangat Valentino Rossi

Sang Valentino Rossi
Kembali beraksi
Mengendarai kuda besi
Dengan kecepatan tinggi

Menari di atas sirkuit Jerez Spanyol
Pilihanmu untuk ban bukan konyol
Hasil podium dua kau kunci
Bukti dari the doctor masih bertaji

Kau jadikan aksi balapan menjadi menarik
Penuh aksi saling menyalip
Membuat penonton menjadi tegang
Menebak hasil akhir balapan

Terus semangat Valentino Rossi
Jangan Menyerah sebelum garis finish terlewati
Tunjukkan aksimu sebagai pembalap Movistar Yamaha
Buatlah harum negara Italia

Ayo sahabat semua +Hasnany Any +Hasna Essa +HASNA HUSEINI +Hasna Diana +dhiyadukung Valentino Rossi.Kumpulakan keluarga ,saudara,tetangga dan teman-teman kamu untuk memberi dukungan.Jangan lupa nonton aksinya,pasti seru!
Read More

Puisi Inilah Aku

Puisi  yang singkat ini saya dapat dari sebuah catan sastra Berenang Renang Dalam Puisi di halaman terakhir, karya anak SMA. Puisinya sangat sedikit sekali tapi saya tertarik dengan puisi ini.

Inilah Aku

Setan yang penuh
kemunafikan...
Setan yang kalah...

Inilah aku
Hancur lebur termakan ego ku...
Aku musuh
diriku sendiri...

By: Marlin
Read More

Puisi Motivasi Berangkat Pejuang

Puisi ini bisa disebut puisi pesan dan motivasi, sebuah perjuangan itu harus kita tempuh dan kita rasakan. Setiap ada waktu beputar kita pasti bisa menang. Kemenangan itu harus ada kesabaran. Ini dia puisinya motivasinya:

Berangkat Pejuang

Antara bintang dan bayang
Tersapu telentang selendang
Disini duduk termangu para bujang
Jangan jadi pecundang
Sekali lagi ku bilang

akhirnya ku dapat lambang
Mengkilau juga terang
Tatap kenapa tanah ini matang
Pastikan kita sedikitpun tak goyang

Pada akhirnya sayang
Bagaimana nasip kebayang
Lautan susu pun akan berenang
demi satu kata menang

By: Dalang wanataka
Read More

Puisi Aku Melangkah Tanpa Ragu

Perjuanga kita itu belum usai sampi disini, kita berjuangan tanpa semangat hanya membuat luka dihati. Jangan pernah padam api semangat mu untuk menempuh apa yang kau harapkan. Doa dan usaha jurus yang ampuh untuk mu kawan.

Aku Melangkah Tanpa Ragu

Aku melangkah
Tanpa ragu
Ikat pitan
Menepis

Aku melangkah
Tanpa goresan luka
Merajut api
Semangat

Aku melangkah
Tanpa sekuntum bunga
Tingkatkan pilat
Doa

By:Dalang Wanataka 22:2014
Read More
Puisi Religi Meraung Takut Gelap

Puisi Religi Meraung Takut Gelap

Biasanya bila melihat petir saling menyambar-nayambar ditemani guntur mengelegar pasti kita akan takut, ada yang menutup kuping, ada yang istigfar, ada juga yang diam saja. Ya begitulah bila mendegar suara petir, raungan petir mengegelegar. Yuk simak puisinya:



Meraung Takut Gelap

Datang petir menggelegar
Guntur memercikan api
Kilat menemani

Ketika biru menjadi hitam
hitam pekat sunyi
Celorot kilat terlihat
Menutup telinga rapat-rapat

Katakan kepada angin
bisakah menghentikan kilat
aku rasa tidak

Langit mulai nampakkan kebiruan
Penuh akan awan
Awan putih ditemani
Tetesan lembut air
Sisi gelap hidup warnai
bangkit lebih baik lagi

By: Dalang Wanataka 10:2014



Read More
AGUS GANTENGSTERS

Puisi Harapan : Muara Setulus Nyatanya Cinta

Puisi Harapan : Muara Setulus Nyatanya Cinta_Salam lagi pembaca puisina,, biar kita tambah akrab bukan hanya didunia maya tetapi juga bisa berjabat tangan di dunia nyata, itu harapnya. Puisi ini dituliskan untuk pembaca Puisina yang lagi akrab dengan kenalan barunya di dunia maya mungkin,, buat hiburan dan penyemangat saja,, nggak perlu lama-lama ngobrol lewat tulisan juga gambar kiriman yang rawan editan, buat singkat waktu ngobrol maya nya dan lekas ajak makan bersama.. biar penasaran tak lama2 yang tak jarang menjadi kekecewaan.. okeh? selamat membaca.,


ada kalanya aku sangat merindukanmu ,
memelukmu dengan canda tawa, juga bercerita .

ada rasanya aku sangat ingin mengunjungimu .
hanya untuk berbalas salam, dengan sedikit senyum manismu .
dan ada juga harapnya,
aku ingin membelai hidung lancipmu
namun terkadang malu ku malah muncul lebih dulu,

sampai akhirnya menjadi sungkan, walau sekedar berjabat tangan..

tapi sekarang saya ikut merasa bangga serta bahagia,
saat kau mulai fasih menyusun kata
dan menggumpal menjadi tata bahasa
seperti anggunnya purnama menghembus cahaya.

dari kejauhan kau nampak temaram, tapi tetap benderang
yang nampak berkilauan ketika khusyuk kupandang
hingga malam menyisakan bayang,
dengan satu senyum kecil yang selalu kukenang.
 

,, ,, ,,
mungkin dimatamu
aku cuma si keras kepala yang kurang tatakrama,
cuma si pembelot dengan koarnya yang kolot
dan sebagainya..
dimana semua malam kupaksa menjadi purnama
agar benih rasaku tak cuma cuap manis saja
namun lebih dari jingga senja
semoga,,
semua yang kucoba sebrangi berujung pada muara
yang teduh setulus nyatanya "cinta"


demikian puisi harapan ini diterbitkan, terima kasih kepada +eti rosmiati +windy hae +Tiara Anita +Abdillah Syukur +Zalza Geisha +Anette Go atas partisipasinya di Puisina.
Read More
Puisi Motivasi Coretan Cakar Cendrawasih

Puisi Motivasi Coretan Cakar Cendrawasih

 Jangan ragu untuk menggerakkan tanganmu,jangan takut otak berputar .Biar  asal tapi orang kenal.Tiada akhir tanpa permulaan.Tiada hasil tanpa percobaan.Tiada karya tanpa tulisan.
Puisi Motivasi Coretan Cakar Cendrawasih

Puisi Motivasi Coretan Cakar Cendrawasih

Gerakanlah kakimu sesukamu
Cakarlah setiap debu tanah
Goreskanlah coretan didalamnya
Biarakan menjadi sajak-sajak jejakmu

Bentangkan sayapmu cendrawasih
Selebar bumi nusantara
Kepakkanlah sayapmu hingga ke langit
Hiasilah langit dengan keanggunanmu
Dan lukiskan keindahanmu pada awan
Biarkan langit tahu akan kegigihanmu

Tataplah mentari itu
Tataplah dengan mata yang tajam
Jangan biarkan mentari mengalahkahmu
Biar engkau tak secerah mentari
Tapi elok warnamu begitu memikat hati

Hinggaplah pada setiap ranting
Sapalah setiap daun pohon
Bernyanyilah dengan angin
Biarkan dirimu hanyut
Dalam nuansa alam

Jangan sembunyikan warnamu
Jangan diamkan suaramu
Jangan kau dekap sayapmu
Dan jangan kau pangku kakimu
Ayo teruslah maju
Dan tunjukan karyamu

Puisi ini aku tunjukan kepada sahabat puisina Cindia Irani sebagai salam perkenalan dariku.Selamat berkarya !Terimakasih juga kepada sahabat semuanya +Momo Kanaya +ifah manis +Luluk Azizah +Aini+Clive +SRI DEWITA
Read More

puisi arjuna linglung : KETIKA KERIS MENJADI KATANA

ketika keris jadi katana.
sepeda berganti motor seketika.

ketika keris jadi katana.
congklak berubah jadi game dingdong saja.

ketika keris jadi katana.
operasi plastik dimana-mana.

eh, maaf.
tak bermaksud menghina anda.

ketika keris jadi katana.
tua muda sama saja.
emosi diluber kemana-mana.
sudah tak ada,
kata sopan kiranya.
Read More
puisi kemanusiaan : JANGAN LAGI TADAHKAN TANGANMU.

puisi kemanusiaan : JANGAN LAGI TADAHKAN TANGANMU.

 gak sengaja tadi baca berita di koran online soal seorang nenek yang ngemis buat ngasih makan anaknya yang cacat mental dan cucunya yg sakit ISPA .





jangan lagi tadahkan tanganmu, bu.
jangan..
jangan..
jangan..
hinalah saya bu.
hina saya.
hina!!!

tiada manusia yang lebih buruk dari pada kami.
tiada yang lebih kurang ajar.
kami biarkan kau menadahkan tanganmu.
sedangkan kami..
kami..
kami..
yang kuat..
yang sehat..
masih jua mengeluh.

jika bisa,
jika bisa,
jika bisa,
ku ikhlaskan sujudku kepada para penguasa di istana.
yang bercakap soal kerjasama.
yang menghitung duit laba.
untuk menatapmu, bu.

boleh aku menyerapahi?
UDD kepar*t buat apa di sah-i.
jika rakyat kerap jadi korban keganasan negeri ini.

andai mereka itu merunduk.
andai mereka itu bagai banteng penyeruduk.
mungkin kita tak begini kan,bu.

jangan lagi bu, jangan tadahi tanganmu.
terlalu mulia, jangan sandingkan dengan tangan kotor pejabat kita.
lempari saja,
lempari saja mobil-mobil dengan plat merah yang berlalu lalang dengan pekikan serinenya itu bu,
itu duit mu.
duitmu yang kami ikhlaskan buatmu.
suruh mereka turun bu,
tarik kalau bisa.
hingga tercecah tanah wajahnya.
mampus dia.
Read More

Puisi Religi Diujung Roda Kehidupan

Seharian didepan layar monitor, sempet aku perpikir. Kedupan yang singkat ini sangat menentukan kita untuk menjadi abadi. Dari artikel sana-sini saya mencari dan pelajari satu demi satu saya resapi. Betapa cepatnya berputarnya kediupan ini. Tahun berapa sekarang, apa yang telah aku perbuat, apakah cukup untuk mengganti kehidupan yang abadi kelak. Dalang hanya bisa berpuisi seperti dibawah ini:


Diujung Roda Kehidupan

Kabut pagi menerpa awan
Tak terlihat disela-sela kehidupan
Subuh terdengar azan
Terasa kantuk masih balas dendam

Roda kehidupan diatur tuhan
Goresan catatan
Semua alam diberi kesempatan
Untuk bertahan

Perjalanan
Penuh akan saksi baru
Memori telah ditempuh
Kita tuju kehidupan penuh misteri

Manusia penuh kecerdasan
Ide mengembara di atas al-qur'an
Mengangkat pengetahuan
Menyapa pengetahuan baru

Rumput, dedaunan
Ranting, Pepohonan
Hidup kehidupan
Semua berjalan
Menempuh waktu atas kuasa tuhan
Roda, roda kedidupan
Terus, terus berjalan
Menuju ujung perjalanan abadi

By: Dalang Wanataka 3:2014


Read More

janji sepuluh puisi III : untuk mbak satinah, cuma ini yang saya persembahkan.

kami tahu,
jika dibandingkan engkau..
kami belum apa-apa.
pahlawan negara dan devisa.
pun jua teman-temanmu.

mengadu nasib di negeri orang.
berjuang sendiriang panting pontang.
demi keluarga dikampung halaman.

bak kata pepatah lama,
hujan emas dinegeri orang.
hujan batu dinegeri kita.
enak jua kiranya.
meski keras,
meski kuras.

kini, cuma lantaran membela diri,
hukuman pancung engkau dihadiahi.
sabar mbak..
sabar..
kami disini akan menenggarai.

uang diyat,
agar kau selamat.
dunia dan akhirat.

#savesatinah
Read More

janji sepuluh puisi II : derai-derai cemara kota

ku tudungkan payung hitamku.
duka bertebar ke seantero bangsaku.
keadilan sudah gugur di tangan politikus-politikus rakus.

ku tolehkan pandanganku.
raga kurus terbujur kaku.
sang kakek tua pencuri buah jambu.
didera lima tahun penjara.
karena lapar dan dahaga.

tapi lihat,
lihat dikananku!
pria tambun memakai dasi.
memakan buah lagi roti isi.
padahal kerjaan mencuri uang negeri.

ingin ku cekik dia.
ingin ku lahap dia.
bagaimana kunyah buasnya mengeruk duit yang bukan haknya!

derai-derai cemara kota.
gugur karena gersang tak berhumus jua.
keadilan cuma penghias.
landasan ideologi pun nasionalitas.
padahal nyatanya NOL!
Read More
Puisi Motivasi Raihlah Cita Mu Pemuda

Puisi Motivasi Raihlah Cita Mu Pemuda

Pemuda pemudi indonesia. Raihlah cita-cita mu sampai menuju kesuksesan. Puisi ini penyemangat untuk pemuda pemudi semua meraih apa yang diharapkan. Banggakan kedua orang tua mu, banggakan tetanggamu, banggakan saudaramu, banggakan negerimu. Puisi ini menghantarkan pemuda untuk meraih cita-cita:



Raihlah Cita Mu Pemuda

Bangunlah diri sejati
Korbankan waktu kita untuk ilmu
Semangat membara
Bertaruh masa depan

Sarapan pagi para pemuda
Sarapan dengan pelajaran
Sarapan dengan pengalaman
Sarapan dengan pengetahuan

Kita percaya bisa
Kita pasti bisa
Kita yakin bisa
Cita demi cita

Diri ini harus berusaha
Meraih mimpi
Kita akan menemukan istana kemerdekaan
Menghantarkan masa depan

By: Dalang Wanataka 3:2014
Read More
Puisi Nasehat : Hari Baru dengan Semangat Baru

Puisi Nasehat : Hari Baru dengan Semangat Baru

Puisi ini saya dapat dari pengalam saat masa kecil dulu, saat dalang wantaka berdiri, tidur, besar di kampung. Beda saat sudah beranjak dewasa, suara pagi tak seberisik dulu. Ocehan dan kicauan burung tak ku dengar lagi. Saat sekarang hanya desingan suara hulu halang knalpo motor dan jeritan orang-orang penuh semangat mencari kehidupan dunia. Sobat puisina yang bahagia, bisa anda bayangkan saja rumah kalain dekat dengan kesejukan dan mata jauh memanadang berbukit-bukit kehijauan. Sebuah puisi semangat baru!!


Hari Baru dengan Semangat Baru

Menerangi jiwa sejuta rasa
Terbit mentari disinar aura
Terbelah disukma jiwa

Dunia gelap gulita
Menembus semua cakrawala
Bersembungi juga tidak bisa atas balasan

Tidur ku terkantuk merajalela
Mereka melihat sambil tertawa
Aku juga belum bangun

Pagipun tiba
Suara burung tak lagi terdengar
Bisikan kenalpot aku terima
Hari baru dengan semangat baru

By: Dalang Wanataka 3:2014

Read More
Puisi Politik : Coblos Nomor Urut Kosong

Puisi Politik : Coblos Nomor Urut Kosong

Sebentar lagi kita sebagai warga penduduk asli indonesia akan memilih dan dilaksanakan Pemilu. Pemilu diadakan 5 tahun sekali untuk memilih Capres dan Cawapres. Bulan-bulan seperti nilah berpestanya para tokoh partai, sibuk digelar dengan loba-lobi sana sini. Siapa cakap, gesit, meluluhkan hati rakyat dia lah pemenang. "Pilih saya dengan nomor urut kosong, jangan lupa coblos tepat di dada". Begitulah pesta politik partai. Inginkan sebuah kemenangan. Dalang wanataka disini sedikit berpuisi, ini dia puisinya:



Coblos Nomor Urut Kosong

Kami rakyat kecil tak berdaya
Begitu pemilih daftar dianggap angka
Keluarkan bonus uang besar saja
Biar kami coblos tepat di dada

Mereka tabok dengan senjata
Uang ini uang meraja lela
Jangan lupa ingat mereka
Kata mereka coblos saja mata atau dada

Janji mereka berkata
seperti puting beliung menerpa

Kami sebagai rakyat tak berdaya
Sudah bosan dengan kata mereka
Tuntutan sebenarnya tak mereka jalani saja
Semua itu menjadi biasa

Biar mereka pimpin negara
Biar mereka durhaka
Biar mereka kelak hidup dineraka
Terpenting buat mereka tidak surga

By: Dalang Wanataka, 3:2014
 
Read More