Puisi Sejarah Cinta di Telan Zaman
Seribu kata cinta terukir ditelan zaman. Kata cinta takkan habis dengan kata-kata. Sejarah biarlah berlalu walau merindu itu tak bisa kembali lagi. Toh mereka juga tak memikirkan kita ngapain kita mikirin orang yang disayang. Lagu merdu ucapan sayang keluar dari bibir manis mu menjadi sebuah sejarah yang berharga. Cuplikan puisi ini meringkas kegagalan cinta kita. Selamat menikmati puisi ini:
Sejarah Cinta di Telan Zaman
Eloknya gading dan mutiara
Berkerlap seperti cermin prahara
Padang pasir dipenuhi oleh angin
Dahaga berjalan diatasnya
Ketika panas minta sejuk
Mengalir lembut terpaan angin nan sepoi -sepoi
Ketika kau memintaku sebuah tempat berteduh
Untuk mu menjulang lebih aktif dan kreatif
Puing-puing debu pasir berada diudara
Lalu ku bukakan tempat berteduh nan sejuk
Kau tak terima kau menghianati
Ajakanku telah malu
Mukamu mulai kusam dipenuhi butiran debu dosa
Atas sikapmu, hatimu dipenuhi kotoran
Takkan kutemukan lagi bab hatimu
Walau air mata masih belum mengering
Terimakasih kepada +Karina Alejandra Núñez González +Van Gogh Museum +liNa PoeTrinYa mAmaH
Sejarah Cinta di Telan Zaman
Eloknya gading dan mutiara
Berkerlap seperti cermin prahara
Padang pasir dipenuhi oleh angin
Dahaga berjalan diatasnya
Ketika panas minta sejuk
Mengalir lembut terpaan angin nan sepoi -sepoi
Ketika kau memintaku sebuah tempat berteduh
Untuk mu menjulang lebih aktif dan kreatif
Puing-puing debu pasir berada diudara
Lalu ku bukakan tempat berteduh nan sejuk
Kau tak terima kau menghianati
Ajakanku telah malu
Mukamu mulai kusam dipenuhi butiran debu dosa
Atas sikapmu, hatimu dipenuhi kotoran
Takkan kutemukan lagi bab hatimu
Walau air mata masih belum mengering
Terimakasih kepada +Karina Alejandra Núñez González +Van Gogh Museum +liNa PoeTrinYa mAmaH
Advertisement