PUISI ROMANTIS "Apakah aku telah terlambat untuk memuji"
Ini puisi cinta romantis sekali . Puisina berkata " Romantis Terkadang Perlu Di Ciptakan " , percaya ga percaya memang begitu adanya , romantis dengan kekasih sudah biasa dan banyak yang tahu walau tidak sedikit juga bagaimana menciptakanya serta bagaimana menikmati suasana . di samping romantis dengan pacar ternyata ada juga yang namanya romantisme kehidupan , romantisme dengan diri sendiri, romantis dengan lingkungan , romantis dengan pekerjaan dan lain sebagainya . Ngomongin romantis , yuk kita baca puisi ini .
Saat malam mengantarkan pagi
Apalagi yang perlu di sesali
Bukankah matahari yang akan hadir
Dan terang benerang yang akan menemani takdir
Tetapi tetap saja malam yang ku nanti
Mengapa begitu cepat pagi menghampiri
Lalu terik panas datang mengganas
seakan dia datang dengan culas
Bersabarlah karena malam akan datang lagi
Dia hadir bersama bintang yang berkelip dengan genit
dan nanti rembulan merayumu dengan santun
Bersama cahayanya yang begitu anggun
Berdoalah , semoga saja tak ada awan hitam
Lalu hujan tak hadir bersama petir yang cetar membahana
Yang riintik-rintiknya membuat gundah dii atap rumah
dan dinginya terasa meremukan dada
Semoga saja
Tapi mengapa malam tak kunjung datang
Aku menunggu bersama siang yang terasa panjang
Sedangkan mentari masih tertawa riang
Seolah mengejek dan berkata
"Sudahlah malam tak akan tiba"
Aku tak perduli karena sang rembulan yang aku rindui
Karena aku tak sempat berkata
"Kau indah malam ini"
Apakah aku telah terlambat untuk memuji
Saat malam mengantarkan pagi
Apalagi yang perlu di sesali
Bukankah matahari yang akan hadir
Dan terang benerang yang akan menemani takdir
Tetapi tetap saja malam yang ku nanti
Mengapa begitu cepat pagi menghampiri
Lalu terik panas datang mengganas
seakan dia datang dengan culas
Bersabarlah karena malam akan datang lagi
Dia hadir bersama bintang yang berkelip dengan genit
dan nanti rembulan merayumu dengan santun
Bersama cahayanya yang begitu anggun
Berdoalah , semoga saja tak ada awan hitam
Lalu hujan tak hadir bersama petir yang cetar membahana
Yang riintik-rintiknya membuat gundah dii atap rumah
dan dinginya terasa meremukan dada
Semoga saja
Tapi mengapa malam tak kunjung datang
Aku menunggu bersama siang yang terasa panjang
Sedangkan mentari masih tertawa riang
Seolah mengejek dan berkata
"Sudahlah malam tak akan tiba"
Aku tak perduli karena sang rembulan yang aku rindui
Karena aku tak sempat berkata
"Kau indah malam ini"
Apakah aku telah terlambat untuk memuji
Advertisement