puisi cinta : Kau, Aku, dan Dia.
Dia memelukmu.
Merangkulmu dengan segenap tenaganya.
Aku cuma bisa terpaku.
Menatap lengkungan manja Dia.
Kau cuma bisa pasrah.
Lenguh engganmu tak membuat Dia menyerah.
Aku masih terpaku.
Advertisement
Dia mulai nakal.
Mencuir hidungmu.
Kau tertawa terpengkal.
Aku masih terpaku.
Kau tolehkan pandanganmu kemudian.
Mengedipku dengan enggan.
"kemarilah" katamu.
Aku beringsut menjamu.
"jangan cemburu, kucing manjaku"
kau gelitiki leherku.
kau elus kepalaku.
ku gigit tanganmu.
ku melenggang lenggok mengibas ekorku.
"aku bukan kucing jalang"
Related Posts :
puisi kehidupan : mulus janjimu tak semulus aspal jalanan ibukuta negaraku.pertama aku berterima kasih. kepada para manusia-manusia yang katanya berhati bersih. membolak-balik undang-undang. mengaduk-ngaduk keadilan… Read More...
puisi jatuh cinta : pria bervespa itu, kekasihku.berisik. suara knalpot vespamu mengusik. membuat emosi naik. semua orang melirik. cuma nyengir sumringahmu. yang kau layangkan padaku. ini … Read More...
janji sepuluh puisi : kau hadir, kau remukkan aku.layangku sudah membumbung keangkasa. meliuk-liuk dengan indah di mata. sayang, angin kencang datang seketika. memutuskan talinya. bagai kau… Read More...
janji sepuluh puisi III : untuk mbak satinah, cuma ini yang saya persembahkan.kami tahu, jika dibandingkan engkau.. kami belum apa-apa. pahlawan negara dan devisa. pun jua teman-temanmu. mengadu nasib di negeri orang.… Read More...
janji sepuluh puisi II : derai-derai cemara kotaku tudungkan payung hitamku. duka bertebar ke seantero bangsaku. keadilan sudah gugur di tangan politikus-politikus rakus. ku tolehkan pand… Read More...