LELAKI BERTATO DIPUNDAKNYA
kepada lelaki yang semalam tadi ku jumpai di emper-emper tokoku.
memegang sebuah tongkat dengan tato dibahu.
badan tegap.
air muka yang gagap.
kenap gerangan dia..
tanyaku sembari menatap lekat.
"kau pernah bertemu penghuni neraka?" tanyamu tiba-tiba padaku.
"hah?" aku terkesiap tak tahu laku.
"pernahkan kau bertemu penghuni neraka? yang baunya lebih bau dari nanah atau bangkai manusia sekalipun?" ulang tanyamu.
aku terdiam.
mengharapkan lagi penjelasan.
"belum seumur hidupku aku pernah merasa bersalah. memukul menendang bahkan membuat cacat orang tak masalah." ceritanya.
tapi, ketika tangan kotorku tak sengaja.
mencambuk anak kucing yang lagi menyusu ke ibunya.
dosa menganga dikepala.
betapa pengecutnya aku.
betapa durhakanya aku.
memutus darah anak pada ibu.
memegang sebuah tongkat dengan tato dibahu.
badan tegap.
air muka yang gagap.
kenap gerangan dia..
tanyaku sembari menatap lekat.
Advertisement
"kau pernah bertemu penghuni neraka?" tanyamu tiba-tiba padaku.
"hah?" aku terkesiap tak tahu laku.
"pernahkan kau bertemu penghuni neraka? yang baunya lebih bau dari nanah atau bangkai manusia sekalipun?" ulang tanyamu.
aku terdiam.
mengharapkan lagi penjelasan.
"belum seumur hidupku aku pernah merasa bersalah. memukul menendang bahkan membuat cacat orang tak masalah." ceritanya.
tapi, ketika tangan kotorku tak sengaja.
mencambuk anak kucing yang lagi menyusu ke ibunya.
dosa menganga dikepala.
betapa pengecutnya aku.
betapa durhakanya aku.
memutus darah anak pada ibu.
Related Posts :
puisi cinta : KIDUNG SENJA III Edisi PUBER ( Puisi Bersambung ) kepada hujan, yang sore ini mengacaukan hatiku. aku tidak meminta engkau datang kali ini. tapi kenapa kau nakal juga? tak cuma butir mu, t… Read More...
puisi malam minggu : DALANG DALAM SAJAKKUaku tak mengerti soal lakon mahabarata. aku tak mengerti guna dalang disana. yang aku tau cuma dalang dipuisina. aku tak bisa berkata romant… Read More...
puisi untuk irani ; SEMANGATLAH!hai sodariku.. sudah lama tak mendengar kabarmu. kali ini kau hadir dengan sajak baru. sajak-sajak rindu. teruslah mengukir kata. ukir dalam… Read More...
PUISI BINGUNG : BINGUNGaku cuma bisa terduduk. termenung sembari merunduk. imajinasi sudah lenyap. dalam senyap. mau buat apa. mau berkata apa. aku tak tahu apa-a… Read More...
puisi untuk mantan : Apa Kabar?hai.. lama tak jumpa. wajahmu makin suram saja. tak ada semangat lagi bercanda. sebagai mana dulu kala. hai.. kau ku sapa. tunduk kepala sek… Read More...