Puisi Asmara Gadis Manis Begitu Anggun
Memandangi gadis begitu cantik dan anggun itu suatu rizki bagiku. Mata ini terasa segar. Entah kenapa rasanya degap degup dada ini semakin kencang. Itu baru pandang dan memandang. Gadis begitu manis walau tak dikasih gula, seumpama dikasih gula rasanya kayak apa ya.. Sobat puisina yang berbahagia, sebuah puisi untuk anda saat pertemuan pertama:
Gadis Manis Begitu Anggun
Rona pijar rupa wajah
Sorot mata begitu indah
Terbesit hati ini terasa gundah
Debaran dada begitu merkah
Tak ku campakkan pandangan termewah
Pandangan mata tak kan ku lewatkan
Semakin merasuk pijaran tanda tanya
Inilah kesan saat aku melihat mu
Rasa malu menyelimuti kalbu
Atas kecantikan pndangan pertama
Wahai gadis anggun
Siapa nama mu
Dimana rumah mu
Berapa nomor mu
Hanya bisa terbesit dalam pikiran
Tak berani tuk mengungkapkan
Bisakah ku ulangi waktu seperti ini
Memandangi wanita itu lagi
By: Dalang Wanataka
Gadis Manis Begitu Anggun
Rona pijar rupa wajah
Advertisement
Terbesit hati ini terasa gundah
Debaran dada begitu merkah
Tak ku campakkan pandangan termewah
Pandangan mata tak kan ku lewatkan
Semakin merasuk pijaran tanda tanya
Inilah kesan saat aku melihat mu
Rasa malu menyelimuti kalbu
Atas kecantikan pndangan pertama
Wahai gadis anggun
Siapa nama mu
Dimana rumah mu
Berapa nomor mu
Hanya bisa terbesit dalam pikiran
Tak berani tuk mengungkapkan
Bisakah ku ulangi waktu seperti ini
Memandangi wanita itu lagi
By: Dalang Wanataka
Related Posts :
Puisi Fabel "Timun Negeri Mesir"Puisi fabel, dongeng anak terbaru, mengandung pesan moral. Cocok dibacakan sebagai pengantar tidur si kecil, sekaligus mengenalkan padanya… Read More...
Puisi Fabel I "Debat Semut, Kepik, Kumbang dan Ulat"Puisi fabel, cerita anak terbaru, singkat dan padat, cocok sebagai pengantar tidur sikecil, sekaligus mengenalkan padanya seni berpuisi. S… Read More...
Puisi Mules, Sambal PraharaPuisi konyol, sedikit humor, hati-hatilah dalam mengkonsumsi makanan. Pastikan 4 sehat 5 sempurna. Jangan hanya enak, namun berabe akhirnya… Read More...
Puisi Fabel II "Debat Semut, Kepik, Kumbang dan Ulat"Lanjutan puisi fabel I Puisina, untuk menemani tidur sang buah hati tercinta. Selamat membaca. Semoga anda terinspirasi. Keesokan harinya… Read More...
Puisi Fabel III "Akhir Kisah Ulat Randu"Lanjutan puisi fabel II Majalah Puisi Indonesia (PUISINA). Masih teruntuk buah hati yang suka asik mendengar dongeng menjelah tidur. Selam… Read More...