Puisi SENJATA POLITIK

Semenjak ranah politik tidak lagi berbau
mesiu

Rakyat memang tidak lagi perlu waspada
pada desing
peluru

Karena senjata tidak lagi leluasa membuat luka

Ataupun menjemput nyawa
Tetapi janganlah lekas puas

hanya karena politik telah bebas senjata
logam

Sebab, di tangan para pemburu harta dan
kuasa
Ada
senjata yang lebih tajam
Bunyinya tidak mendesing mebuat bulu
kuduk merinding

Juga tidak meledak membuat telinga
pekak

Bentuknya tidak runcing sehingga nyali
bergeming
Tetapi senjata itu tetap tajam tatkala
menghujam
Ranah politik memang sudah tidak lagi
menumpahkan
darah

Karena senjatanya kini tidak membuat luka
atau
mencabut nyawa
Tetapi ia membunuh nalar ajar
yang telah dibangun lewat program wajib
belajar
Jangan cari senjata tajam itu di gudang
peluru

Atau di kendaraan prajuritmu

Dia ada di genggamanmu

Yang pernah kau buka, kau lihat dan kau
baca
Bentuknya adalah iklan setengah atau satu
halaman

Kadang-kadang berisi angka-angka
ekonomiterika dan
statiska

Kadang-kadang berisi potret orang cerdas berkacamata

Yang disertai kata-kata bergaya prosa

Itulah dia senjata di ranah politik kita
Senjata itu tidak menggores luka dan
menumpahkan darah

Juga tidak langsung mencabut nyawa
berbilang jumlah

Tetapi ia membuat kebodohan menjadi abadi

Kemiskinan massal menjadi tersembunyi
Politik hampa etika
di balik slogan gagah efisiensi dan
demokrasi
Itulah senjata para pemburu harta dan kuasa
Dampak senjata itu nyata
Ketika harga BBM naik

Rakyat kecil tercekik

Ramalan pemilik senjata itu terbalik

Menjanjikan angka kemiskinan akan turun
menukik
Ternyata malah melonjak naik Dampak senjata itu masih terasa
ketika pilkada rampung

Suara rakyat selesai ditelikung

Sementara pemburu kuasa dan harta
kembali berhitung

untuk membagi untung
Senjata itu adalah iklan dengan sedikit dusta

Anak kandung perselingkuhan modal dan
tahta

Yang kini menular dalam spanduk-spanduk
di ruang
terbuka
Di bawah lindungan sistem demokrasi pura-
pura

Ditemani sistem ekonomi pasar yang tidak
sempurna

Yang melahirkan korban dalam jumlah
berjuta
mereka yang tidak kelebihan harta dan
tidak ikut
berkuasa
----------------------------
Serial Puisi Kritik Politik
Oleh Andrinof A Chaniago
Advertisement