Merah Putih Almamaterku

Puisi ini berisi tentang salah kaprahnya paradigma pendidikan nasional
masa kini. Body of knowledge yang seharusnya tepat sasaran justru
disalah-fungsikan. Mana yang benar mana yang salah? Entahlah, biar
tidak pusing mending dicurhatin lewat puisi. Jika anda bingung dengan
puisi ini, tak perlu dipikir dalam, silahkan sekolah lagi yang rajin.
Selamat membaca.

Merah Putih Almamaterku

Menanti semboyan garuda pancasila
Ber-Bhineka tunggal ika
Dan selalu Tutwuri handayani
Namun goresan pena tak semanis madu

Pendidikan berkembang pesat dari segi kuantitas
Namun non sence dari segi kualitas
Sehingga banyak ketimpangan yang menghias

Ah pelik rasanya bicara masalah kualitas pendidikan
Karena kualitas pendidiknya sendiri tak signifikan
Ngajar sekolah sambil jagongan
Belum lagi sesekali makan jajanan sambil menerangkan

Guru kencing berdiri
Murid kencing berlari
Bukan salah materi yang katanya kurang heboh
Tapi pendidiknya yang sering kali tak senonoh

Jika sudah begitu
Maka berhentilah menyalahkan
Pendidikan nasional hanya sebagai formalitas sosial
Sekolah yang penting dapat gelar
Bukan untuk perbaiki moral
Ijazah dibuat modal
Almamater sebatas kebanggaan

Lantas kapan pendidikan nasional bisa sukses
Melahirkan generasi yang eksis
Dan berkontribusi positif
Kapan-kapan...
Itulah jawabannya

Oleh: Rochmatul Hidayah
Advertisement