Puisi Setengguk Air Minum (banjir ibu kota jakarta)

Setengguk air untuk para semut, Ternyata air itu menerjang semut yang berkeliaran. Ini sebuah cerita ibu kota dilanda air tiada henti. Mana bisa manusia menghentikan air, manusia hanya bisa mengendalikan. Udah tandir mu jakarta!!


Setengguk Air Minum
bergeser sebuah bungkus rokok
ditemani korek api
sambil berpikir
mencoba merangkum kata
bisa menjadi juara pelipur lara
mereka disana terkoyak-koyak oleh banjir

biarkan aku menulis
pindahkan saja ibu kota
berapa duit agar aku pindahkan
mereka terbiasa merasa ditemani air

setengguk air minum putih
seperti semut baris
ini rangkuman kata agak semraut
anggap saja kayak ibu kota
tik tak tik tuk itu suara banjir
bukan suara sepatu kuda
sini kau korek api
kunyalakan banjir bisa tidak terbakar
semut pindah saja kalian dari banjir
kosongkan ibu kota
ini perintah sang pujangga
agar semut-semut tidak kebaanjiran
aduh rokok ku basah
profesor bisakah kalian merubah banjir menjadi air minum
biar ku tengguk saja air itu beramai-ramai
agar tak banjir
agar roko tak basah
agar menjadi air minum
agar pindah ibu kota
semut ayo kita mengungsi profesor tak bisa
pujangga merangkai kata alunan hati sambil menangis bukan tertawa
ini semua cerita maha kuasa

Terimaksih kepada +Thalia Ivanka Elizabeth +Elvira Azany +Elena Kuznecova +Brigitta Elien +Elizabeth Hahn 
Advertisement