PUISI ROCHMATUL HIDAYAH WANITA TEGAR
Bisnis Investasi
Rabu, Januari 29, 2014
ABUNAWAS,
Puisi Cinta,
Puisi Nasehat,
Puisi Renungan,
Rochmatul Hidayah
Edit
Puisi ini saya tujukan untuk +ROCHMATUL HIDAYAH salah satu penulis tetap puisina , banyak sudah puisi yang di terbitkan ke puisina . Walau masih belajar membuat puisi namun semangatnya jangan di ragukan lagi . Biar puisi hasil edit-edit dari puisi yang ada di internet tapi perjuanganya jangan di pandang remeh , dia posting puisi hanya lewat hp jadul nokia e63 . di tambah lagi lokasinya yang ada desa , kendala jaringan internet di sana sering tidak mendukung , pernah kejadian dia susah-susah buat puisi eh saat mau di kirim lah kok malah disconect . akhirnya puisi hilang dan tidak jadi terbit untuk baca puisinya silahkan cek di PUISI ROCHMATUL HIDAYAH . Nah puisi ini saya tulis khusus untuknya
Rochmatul Hidayah Wanita Tegar .
Dia anak bungsu dari lima bersaudara .
Satu lelaki 4 perempuan termasuk dirinya .
Keluarga sederhana pinggiran kota malang.
Tidak kaya banget tapi tidak punya hutang .
Sebagai anak bungsu , dia selalu kalahan .
Mulai soal mainan, pakaian bahkan sampai biaya pendidikan .
Namun , semua tadi di jalani hingga dia sukses menyandang pendidikan tinggi .
Walau penuh perjuangan mulai dari hemat anggaran bulanan sampai uang jajan .
Soal prestasi jangan di tanya ..
Mulai lomba balap karung sampai pidato di menang .
Pandai paduan suara , dari nada qiroat sampai lagu padang pasir .
Semuanya dia bisa , walau harus terbuang sia-sia karena soal biaya .
Masa remaja penuh perjuangan .
Malang melintang cari tumpuan .
Minta ortu tak mungkin , karena keadaan .
Diam saja tak betah , karena dia merasa punya cita-cita .
Dengan kesabaran semua di jalani ..
Walaupun berat tapi sudah jadi tekat diri .
Semua harus ada perubahan ...
Tidak boleh seperti ini , hidup hanya berburu profesi, status sosial dan materi .
Bagaimanapun aku wanita .
Yang suatu saat aku jadi seorang istri dari seorang suami
Dan aku akan jadi ibu dari anak-anak ku .
Modernisasi jangan merubah cara pandangku .
Lingkungan tidak menekan yang jadi inginku .
Selama itu baik , aku haru mau dan mampu menghadapi itu .
Itu mungkin prinsip hidupnya .
Hidup Mati hanya kegiatan semata .
Dia harus merelakan harapan dan tujuan yang selama ini di perjuangkan .
Gelar pendidikan , status sosial warisan harus di simpan .
Semua dia lakukan demi satu tujuan .
Ridho Tuhan ....
Keluhuran budi
Ketulusan Hati..
Tanpak matang
Dari cara menyikapi kondisi.
Dari cara mengucapkan
Sampai cara berfikir mencari solusi .
Jika segala sesuatu berdasarkan Qur'ani
Maka semuanya akan baik baik saja .
Hebat...
Ketegaran dan kesabaranya .
Mudah-mudahan selalu dalam perlindunganya .
Aku turut mendoakan.
Kau akan baik-baik saja . amin.....
Advertisement