PUISI PATAH HATI PALING SADIS_ Semakin malam semakin tambah gerimis, semakin tambah pula suasana tragis, had-DIED. yang tragis semoga lekas cepat baikan,,, oke? biar manisnya lekas pulih layaknya manggis. Nah, sekarang coba kita tuliskan tentang bagaimana perasaan patah hati tadi, agar tidak terlarut mengendap ke dalam hati sampai menjadi penyakit kambuh-kambuhan. Mengapa digunakan kata sadis dalam puisi ini? karena bait terakhir puisi tersebut jika benar-benar diamati memang sedemikian dendamnya. Itu analisa saya, bagaimana menurut pembaca? silahkan dibaca kemudian diberi komentar_
disinilah akan saya mulai dengan simpul manis setapak langkah genit sehalus lambaian manja memberi warna pada lakumu setiap acap kali bibir palsu bisu jasad rapuh ini mengucap namamu
saya tidak akan mampu membuktikan perihnya kulit saat mata panah mendera menghujam pada tiap detil inci hatimu
jangan sebut ini pembantaian kalau darahnya tak sampai lewat indah matamu jangan sampaikan pada bulan sebagai rindu kalau anyirnya tak kenal lelah menyirami bulu matamu
sekian dulu puisi patah hati paling sadis dari puisina. Tidak perlu banyak kata biarkan lewat saja,, dimanapun... kapanpun,,, yang namanya kepahitan tidaklah nyaman untuk banyak dikenang!, move on_ +Rohida Lintau+RAHMA LAIL