Puisi Malaikatku Maafkan Bidadari Kecilmu
Puisi Malaikatku Maafkan Bidadari Kecilmu adalah puisi kegoyahan hati seorang wanita di saat komitmen suci di uji. Banyak orang bicara ketika pertunangan akan muncul berbagai godaan yang membuat hati bimbang. Hal ini wajar karena komitmen adalah suatu keyakinan akan satu pilihan dan tentunya pilihan lain akan muncul otomatis sebagai bahan pertimbangan. Tak semua orang bisa komitmen dengan pilihannya lantas bagaimana jika posisi sobat puisina tidak bisa menjaganya, berikut jawabannya.. lewat puisi aku mencurahkan kebimbangan hatiku;
Puisi Malaikatku Maafkan Bidadari Kecilmu
Tuhan,,
Arahkan rasa tak terarah dalam hatiku ini,
Arahkan rasa yang pernah ku miliki
Rasaku untuk sesosok malaikat penjaga yang kau kirimkan padaku
Dulu
Tapi itu dulu,,
Ada apa dengan ego yang selalu menguasaiku?
Egoku untuk khianati rasa indah itu
Hanya demi keinginan samar
Samar, semu, tak tentu
Entahlah apa namanya itu,,
Yang mungkin suatu saat,, rasa itu akan terkalahkan lagi oleh egoku,
Lagi, lagi dan lagi
Sekali lagi,,
Ku kecewakan malaikatku
Ini bukan sekadar rasa kecewa namanya
Sakit pun lebih dari itu
Ku terbang melayang bersamanya
Menari nari di tengah canda kami
Menikmati senja di ufuk barat
Hingga terbit fajar di langit timur
Indah, iya lebih dari indah kisah kami,,Berbagai musim dia telah mendampingi hidup ku
Menjaga hati, rasa, juga jiwaku,
Pintaku hati, rasa juga jiwaku
Iya,,
Dia malaikat ku,,
Malaikat yang kini ku sia kan,,
Karna dipersimpangan jalan ku tergoda,
Tergoda dengan pribadi baru,,
Pribadi yang mengusik rasa keingintahuanku,
Membuat egoku sekali lagi menantangku
Menantang untuk mencoba hal baru
Mengapa?
Mengapa slalu seperti ini, Tuhan?
Malaikat itu
Akhirnya terpuruk untuk ke sekian kali
Maafkan,
Maafkan bidadari kecilmu ini,
Maafkan bidadari bertaring yang berulang kali mencoba mengukir luka di kedua sayapmu,
Maafkan karna ia telah lelah menjaga cintamu,
Maafkan,,
Aku mengenalmu lebih dari dirimu sendiri
Kamu malaikat hebat
Malaikat yang penuh kasih, kelembutan juga cinta
Tengoklah,
Di sekitarmu berkeliaran bidadari berhati mulia,
Siap menyambutmu
Membalut luka perihmu
Tenang
Titipkan bidadari kecilmu itu pada Tuhan
Suatu saat dia kan kembali melihatmu tersenyum
Bersanding dengan ratumu
Malaikat ku
Secuil harap dan berbagai doa terselip di setiap sujudku
Bahagiamu, itulah inginku
Senyum yang dulu, berkembanglah lagi
Lupakan,
Lupakan luka ini
Bangkitlah, terbanglah lagi,
Mentari menunggumu
Abaikan kesepakatan tertulis itu
Cobalah menyayangi hatimu lagi
Maaf, maaf dan beribu kali aku mengucapnya terasa tak berguna
Setidaknya aku bisa berbuat satu hal atas kesalahan fatalku
Senyum itu, bahagia itu
Malaikat ku
Bukan
Bukan lagi
Terbanglah
Bersama rasa ku menggapai impi mu
Maafkanlah hati
Yang tak lelah menyakitimu
Aku barharap suatu hari nanti
Ku temukan dirimu bahagia
Jalan hidup semua manusia +Wahyudiputra Rodiah +Hindun Hindasah +maryatin titin +Susanti Santi +ines manis sudah ditakdirkan. Berbicara hidup berarti menjalani takdir yakni menjaga komitmen pilihan terbaik kita. Jadi janganlah terpuruk akan pilihan terbaik.
Puisi Malaikatku Maafkan Bidadari Kecilmu
Tuhan,,
Arahkan rasa tak terarah dalam hatiku ini,
Arahkan rasa yang pernah ku miliki
Rasaku untuk sesosok malaikat penjaga yang kau kirimkan padaku
Dulu
Tapi itu dulu,,
Ada apa dengan ego yang selalu menguasaiku?
Egoku untuk khianati rasa indah itu
Hanya demi keinginan samar
Samar, semu, tak tentu
Entahlah apa namanya itu,,
Yang mungkin suatu saat,, rasa itu akan terkalahkan lagi oleh egoku,
Lagi, lagi dan lagi
Sekali lagi,,
Ku kecewakan malaikatku
Ini bukan sekadar rasa kecewa namanya
Sakit pun lebih dari itu
Ku terbang melayang bersamanya
Menari nari di tengah canda kami
Menikmati senja di ufuk barat
Hingga terbit fajar di langit timur
Indah, iya lebih dari indah kisah kami,,Berbagai musim dia telah mendampingi hidup ku
Menjaga hati, rasa, juga jiwaku,
Pintaku hati, rasa juga jiwaku
Iya,,
Dia malaikat ku,,
Malaikat yang kini ku sia kan,,
Karna dipersimpangan jalan ku tergoda,
Tergoda dengan pribadi baru,,
Pribadi yang mengusik rasa keingintahuanku,
Membuat egoku sekali lagi menantangku
Menantang untuk mencoba hal baru
Mengapa?
Mengapa slalu seperti ini, Tuhan?
Malaikat itu
Akhirnya terpuruk untuk ke sekian kali
Maafkan,
Maafkan bidadari kecilmu ini,
Maafkan bidadari bertaring yang berulang kali mencoba mengukir luka di kedua sayapmu,
Maafkan karna ia telah lelah menjaga cintamu,
Maafkan,,
Aku mengenalmu lebih dari dirimu sendiri
Kamu malaikat hebat
Malaikat yang penuh kasih, kelembutan juga cinta
Tengoklah,
Di sekitarmu berkeliaran bidadari berhati mulia,
Siap menyambutmu
Membalut luka perihmu
Tenang
Titipkan bidadari kecilmu itu pada Tuhan
Suatu saat dia kan kembali melihatmu tersenyum
Bersanding dengan ratumu
Malaikat ku
Secuil harap dan berbagai doa terselip di setiap sujudku
Bahagiamu, itulah inginku
Senyum yang dulu, berkembanglah lagi
Lupakan,
Lupakan luka ini
Bangkitlah, terbanglah lagi,
Mentari menunggumu
Abaikan kesepakatan tertulis itu
Cobalah menyayangi hatimu lagi
Maaf, maaf dan beribu kali aku mengucapnya terasa tak berguna
Setidaknya aku bisa berbuat satu hal atas kesalahan fatalku
Senyum itu, bahagia itu
Malaikat ku
Bukan
Bukan lagi
Terbanglah
Bersama rasa ku menggapai impi mu
Maafkanlah hati
Yang tak lelah menyakitimu
Aku barharap suatu hari nanti
Ku temukan dirimu bahagia
Jalan hidup semua manusia +Wahyudiputra Rodiah +Hindun Hindasah +maryatin titin +Susanti Santi +ines manis sudah ditakdirkan. Berbicara hidup berarti menjalani takdir yakni menjaga komitmen pilihan terbaik kita. Jadi janganlah terpuruk akan pilihan terbaik.
Advertisement