PUISI JOMBLO TRAGIS NA'AS DAN TERTINDAS
AGUS GANTENGSTERS
Jumat, Januari 03, 2014
Agus Santuso,
Perlipur Lara Pengobat Luka,
Puisi Hiburan,
Puisi Jomblo,
Puisi Kesedihan,
Puisi Persahabatan
Edit
PUISI JOMBLO TRAGIS NA'AS DAN TERTINDAS. Selamat siang pembaca puisina,, jum'at siang gerah dan panas, satu suasana yang tentu sangat tidak menjenakkan keadaan. Ya, panas tinggal panas,, gerah tinggal gerah. Nha bagaimana jika kena'asan ini kita buat semakin ganas, biar suasana yang panas makin tersenyum culas, wakakakak. Puisi ini diambil dari lirik lagu BAND PUNK-ROCK ternama asal amerika, mengenai siapa mereka,, silahkan pembaca terka sendiri. Namun yang lebih utama yaitu mengenai lirik lagu ini, yang jika sedikit saya cermati,, boleh juga seperti ketragisan status JOMBLO. Yap, mari kita simak dengan penuh penghayatan.!
wahai cinta, duhai pecinta
maukah engkau menghujaniku malam ini?
wahai hidup, duhai kehidupan
tolong jangan melawatkan rasa itu,
jangan berhenti, jangan merasa lelah
jangan terdiam ketika lampu merah berkedip
oh kendaraan, duhai tumpangan gratis
maukah engkau membawaku dekat dengannya
menjauh, menjauh
merana malam ini
aku merasakan hatiku terjerat
merana malam ini
malam ini hatiku seperti terkelupas
wahai cahaya dan aksi
aku hanya tidak bisa puas dengan kesengsaraan
hai pecundang dan pemilih
maukah engkau menunggu pada kehidupanku
oh,, berjam-jam
seperti anjing mengais pada hari
cerita lama, cerita lama yang sama
maukah engkau memperlihatkan cahaya hari ini
berbicara sendiri diluar perasaan
berbicara sendiri diluar kendali
berbicara sendiri jauh dari rasa jatuh cinta
jatuh cinta denganmu
wahai cinta,, duhai pecinta
malam ini hatiku seperti terkelupas
malam ini hatiku seperti terkelupas
Silahkan masukan komentar anda tentang isi puisi di atas. Yang lebih khusus,, semoga puisi ini bisa menginspirasi teman saya +putro trahutomo dan +thoyib baik untuk memilih tali tambang yang kuat, boleh juga dengan aksesoris lainnya,,, biar tragis dan na'as,, tapi tetap keren-bergaya hahahahaha
salam super dan salam siang gerah pembaca puisina
wahai cinta, duhai pecinta
maukah engkau menghujaniku malam ini?
wahai hidup, duhai kehidupan
tolong jangan melawatkan rasa itu,
jangan berhenti, jangan merasa lelah
jangan terdiam ketika lampu merah berkedip
oh kendaraan, duhai tumpangan gratis
maukah engkau membawaku dekat dengannya
menjauh, menjauh
merana malam ini
aku merasakan hatiku terjerat
merana malam ini
malam ini hatiku seperti terkelupas
wahai cahaya dan aksi
aku hanya tidak bisa puas dengan kesengsaraan
hai pecundang dan pemilih
maukah engkau menunggu pada kehidupanku
oh,, berjam-jam
seperti anjing mengais pada hari
cerita lama, cerita lama yang sama
maukah engkau memperlihatkan cahaya hari ini
berbicara sendiri diluar perasaan
berbicara sendiri diluar kendali
berbicara sendiri jauh dari rasa jatuh cinta
jatuh cinta denganmu
wahai cinta,, duhai pecinta
malam ini hatiku seperti terkelupas
malam ini hatiku seperti terkelupas
Silahkan masukan komentar anda tentang isi puisi di atas. Yang lebih khusus,, semoga puisi ini bisa menginspirasi teman saya +putro trahutomo dan +thoyib baik untuk memilih tali tambang yang kuat, boleh juga dengan aksesoris lainnya,,, biar tragis dan na'as,, tapi tetap keren-bergaya hahahahaha
salam super dan salam siang gerah pembaca puisina
Advertisement