Puisi Wajar Bila Aku Merayumu Kasih

Mungkin engkau terlahir untuk menjadi pendamping hatiku.Dan saat itulah Sang Ilahi mempertemukan kau dan aku.Saat menatapmu hatiku mulai bergetar .Hal ini tak pernah terjadi sebelumnya,apakah ini yang dinamakan getaran asmara.Aku harap rasa ini dapat tersampaikan ke dalam hatiku.Melalui puisi ini kusiratkan rasa rinduku untukmu kasih.
Puisi Wajar Bila Aku Merayumu Kasih


Ketika bertemu dengan dirimu
Hatiku mulai gelisah
Aku tak pernah percaya
Apakah saat itu aku bertemu bidadari?

Aku seperti orang gila
Yang tertawa sendiri
Sungguh aku tak percaya
Engkaulah bidadari tak bersayap
Yang terbang hinggap dihatiku

Hariku hanya melamun
Memikirkan dirimu
Aku bagai orang dungu
Yang tak punya malu mencintaimu
Walau baru bertemu denganmu

Apakah hatiku memang terbuai?
Untuk memiliku dirimu
Ketika melihat senyummu yang manis
Membuat hatiku terbang menghampirimu
Entah bagaimana hatiku dapat terbang
Sedangkan hatiku tak pernah bersayap

Jangankan diriku kasih
Kupu-kupu pasti ingin hinggap
Karena engkaulah bunga mawar
Yang menebarkan sari kerinduan

Kali ini bulan tenggelam
Diantara awan -awan mendung
Ingin ku menyusulnya
Dan tenggelam bersama cintamu

Malam ini hujan begitu riuh
Hatiku mulai bergumuruh
jantungku mulai menyebarkan asmara
Otakku membiaskan kilatan kenangan
Saat bersama diirmu

Air turun tanpa ragu
Memasuki setiap permukaan
Mengalir dan meresap perlahan
Hingga tak terasa setiap tetesan itu
Berkumpul menjadi air kerinduan

Cintaku untukmu
merasuk  jauh ke ngarai hatiku
Hingga kalbuku ditumbuhi
Rona dan warna kenangan manis bersama dirimu


Tetesan cintamu telah menyatu
Dan bertahta dalam telaga cinta
Engkau hiasi telaga itu
Dengan ikan-ikan manja
Yang selalu membisikkan cinta

Puisi ini kupersembahkan untuk sahabat puisina yang lagi kasmaran,semoga bait puisi ini dapat mengobati kerinduan sahabat puisina .Biarkan kerinduan yang engkau rasakan tetap meresap ke hatimu bukan kedalam selokan -selokan air yang keruh.Terimakasih semuanya +RAHMA LAIL +nunik rahmawati +Nita Karunia +Kholifatun Nisa +Kecik Anis +Alya Fisshabilla 

Advertisement