UMI.. ABI.. KU INGIN MENJADI SANTRI
Puisi ini ditulis untuk memenuhi request salah satu penggemar puisina, kami berharap puisi ini dapat memuaskan pembaca khususnya yang berkepentingan, semoga bermanfaat dan selamat membaca.
UMI.. ABI.. KU INGIN MENJADI SANTRI
Timang ditimang
Aku yang kecil disayang
Hari-hari membahagiakan
Kasih sayangmu tak pernah lekang
Meski aku kadang mengesalkan
Kesabaranmu tiada duanya
Meski aku sering nakal
Tak terasa akupun semakin besar
Walau ku suka jail dan banyak jajan
Kau tetap sabar memberi pengertian
Walau ku suka nangis dan main sembarangan
Kau tetap bijak mengarahkan
Walau ku bacakan puisi buruk ini
Kau tetap tersenyum tuk membahagiakan
Umi..
Kau pemilik sayang yang penyanyang
Pemilik kasih tanpa letih
Pemilik cinta tanpa dusta
Pemilik rindu tanpa cemburu
Juga pemilik tuah segala doa
Di bawah telapak kakimu
Tersimpan kunci surga
Abi..
Walau badai menghadang
Walau terik matahari membakar
Kau banting tulang mencari rizki halal,
Menghadiahiku atas tiap permintaan,
Memberiku kasih dan sayang,
Tanpa mengharapkan balas imbalan
Umi.. Abi..
Jasa kalian begitu besar rasanya,
Tak terpikul beratnya,
Melahirkan dan membesarkan,
Membawaku melihat dunia,
Memberiku rasa bahagia,
Mendidikku tanpa kenal putus asa,
Umi.. Abi..
Ku berjanji
Kan membalas segala jasa,
Belajar dengan tekun dan akan berjaya,
Membanggakan kalian berdua,
Umi.. abi..
Aku tekadkan niat di hatiku
Untuk menuntut ilmu
Dipesantren tujuanku
Demi mendapat keluasan pengetahuanku
Restuilah aku dengan doa,
Iringilah dengan kalimah suci dan ayat-ayat azimah,
Agar Allah permudah jalanku,
Hidup dipesantren yang penuh dengan ilmu
Agar tercapai cita dan tujuan hidupku
Umi.. abi..
Terlalu banyak tuntutanku
Mulai dari materi hingga doa
Dan kalian hanya tersenyum mengabulkan
Walau ku tahu ku tak bisa membalas apa
Namun izinkan ku berkata
Jazakumullah ahsanal jaza'
Tanpa ridhamu aku bukanlah apa-apa
Restuilahlah aku hingga penghujung usia
Hingga aku tak lagi disebut manusia
UMI.. ABI.. KU INGIN MENJADI SANTRI
Timang ditimang
Aku yang kecil disayang
Hari-hari membahagiakan
Kasih sayangmu tak pernah lekang
Meski aku kadang mengesalkan
Kesabaranmu tiada duanya
Meski aku sering nakal
Tak terasa akupun semakin besar
Walau ku suka jail dan banyak jajan
Kau tetap sabar memberi pengertian
Walau ku suka nangis dan main sembarangan
Kau tetap bijak mengarahkan
Walau ku bacakan puisi buruk ini
Kau tetap tersenyum tuk membahagiakan
Umi..
Kau pemilik sayang yang penyanyang
Pemilik kasih tanpa letih
Pemilik cinta tanpa dusta
Pemilik rindu tanpa cemburu
Juga pemilik tuah segala doa
Di bawah telapak kakimu
Tersimpan kunci surga
Abi..
Walau badai menghadang
Walau terik matahari membakar
Kau banting tulang mencari rizki halal,
Menghadiahiku atas tiap permintaan,
Memberiku kasih dan sayang,
Tanpa mengharapkan balas imbalan
Umi.. Abi..
Jasa kalian begitu besar rasanya,
Tak terpikul beratnya,
Melahirkan dan membesarkan,
Membawaku melihat dunia,
Memberiku rasa bahagia,
Mendidikku tanpa kenal putus asa,
Umi.. Abi..
Ku berjanji
Kan membalas segala jasa,
Belajar dengan tekun dan akan berjaya,
Membanggakan kalian berdua,
Umi.. abi..
Aku tekadkan niat di hatiku
Untuk menuntut ilmu
Dipesantren tujuanku
Demi mendapat keluasan pengetahuanku
Restuilah aku dengan doa,
Iringilah dengan kalimah suci dan ayat-ayat azimah,
Agar Allah permudah jalanku,
Hidup dipesantren yang penuh dengan ilmu
Agar tercapai cita dan tujuan hidupku
Umi.. abi..
Terlalu banyak tuntutanku
Mulai dari materi hingga doa
Dan kalian hanya tersenyum mengabulkan
Walau ku tahu ku tak bisa membalas apa
Namun izinkan ku berkata
Jazakumullah ahsanal jaza'
Tanpa ridhamu aku bukanlah apa-apa
Restuilahlah aku hingga penghujung usia
Hingga aku tak lagi disebut manusia
Advertisement