Tampilkan postingan dengan label Puisi Anak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puisi Anak. Tampilkan semua postingan
Puisi Hari Gizi dan Makanan 25 Januari

Puisi Hari Gizi dan Makanan 25 Januari

Puisi Hari Gizi dan Makanan 25 Januari


Puisi hari gizi dan makanan nasional tanggal 25 Januari , puisi gizi, puisi makanan, puisi sehat, puisi anak.

Aku anak sehat
Setiap hari makan banyak
Sayur dan buah tak pernah terlewat
Pun minum susu agar ku kuat

Aku anak sehat
Tubuhku kekar dan kuat
Olahraga tak pernah telat
Lari pagi bersama teman sejawat

Aku anak sehat
Karena ibu rajin dan cermat
Sejak bayi ku selalu dijaga dan dirawat
Agar tak sakit dan senantiasa sehat
Read More
Puisi Anak "Ayo Sekolah"

Puisi Anak "Ayo Sekolah"

Puisi anak sekolah perdana, asyiknya belajar sambil bermain, teman baru, guru baru, sekolah baru, pengalaman baru. puisi pendidikan



Bismillah...
Dengan menyebut nama Allah
Kulangkahkan kaki tuk pertama kali
Memasuki gerbang sekolah
Menimba ilmu sejek dini

Bismillah...
Dengan percaya diri
Berseragam merah putih
Ku tengok kanan dan kiri
Semua wajah asing bagiku
Mereka teman-temanku
Teman baruku
Membuncah semangat ini
Tuk perkenalkan diri
Jadikanku bagian sekolah ini

Satu senyuman menyambut ramah
Uluran tangan menyapa
Assalamualaikum...
Selamat datang...
Oh.. bu guru
Guru baru bagiku
Yang akan mengajarku

Ku masuk kelas
Kutaruh tas
Dan ku mulai belajar dengan ikhlas
Bismillah...
Mudahkan... lancarkan... sukseskan Ya Allah
Read More
Puisi Anak, Iqra' Bismi Robbik

Puisi Anak, Iqra' Bismi Robbik

Puisi anak tentang urgensi menuntut ilmu berdsakan al-Qur'an dan & Hadits. Puisi pendidikan, puisi mainan, puisi belajar.



Aku adalah anak manusia
Bagian dari hambanya
Bagian dari umat Rasul-Nya
Khalifah di dunia

Allah bilang iqra' bismi rabbik
Bacalah dengan nama Tuhanmu
Maka segeralah membaca
Agar kau tahu apa maksud Tuhan menciptamu
Nabi bilang uthlubul ilma
Tuntutlah ilmu
Maka segeralah belajar agar kau tahu kaifiyah hidup ala Rasul

Maka aku harus membaca
Maka aku harus menuntut ilmu
Maka aku harus belajar
Maka harus segera
Sekarang juga
Tak patut tuk menunda
Tak layak tuk berleha

Terimaksih teruntuk bunda
Yang mengenalkanku huruf dan angka
Yang mengajariku tulis dan baca
Bahkan ajariku lantunkan kitab suci-Nya

Hingga kini benar terasa
Betapa urgen pelajari ilmu-Nya
Dari yang dasar sampai yang komplek esensinya
Hingga kini benar terasa
Apa jadinya jika tak belajar satupun jua
Pastilah ia khalifah terbodoh di bumi-Nya

Kita mulai sekarang juga
Bagaimana dengan anda
Mumpung ruh masih diraga
Belum terlambat asal ada niat didada

Oleh: Rochmatul Hidayah
Read More
Puisi Anak "Sepeda Kecilku"

Puisi Anak "Sepeda Kecilku"

Puisi deskriptif dunia anak yang tak pernah ada habisnya, suasana ceria dan gembira selalu mengiringi walau hanya dengan sepeda mini. Selamat membaca, semoga terhibur.



Sepedaku...
Lucu bentukmu sesuai usiaku
Sepeda mini pemberian ayahku
Hadiah buatku karena rajin membantu ibu

Setiap hari ku bermain denganmu
Pagi, siang, sore, bahkan hingga petang merajut malam
Ku kayuh pedalmu dengan tenaga
Roda berputar semakin cepat
Semakin riang pula hatiku terasa

Tak jauh ku bermain denganmu
Hanya berputar-putar diantara meja kursi rumahku
Namun cukup membuatku lelah
Hingga lelap tertidur pulas
Tak lupa ku bawa kau dalam mimpiku
Karena kau sepeda kesayanganku
Read More
Puisi Anak "Bonekaku Tersayang"

Puisi Anak "Bonekaku Tersayang"

Puisi anak, puisi boneka, puisi mainan kesayangan, puisi hiburan, puisi lucu. Selamat membaca, semoga terhibur.



Minggu pagi termenung sendiri
Duduk di kamar memandang boneka
Boneka beruang amat besar
Kudapat saat ku dibangku taman kanak-kanak
Hingga kini ku tak lagi disebut bocah

Bonekaku sayang
Bulumu mulai usang
Seiring usia kita yang terus menjelang
Kini kau jadi milik putriku sayang

Tetaplah jadi mainan kesayangan
Walau kau hanya sebuah boneka
Tanpa akal tanpa nyawa
Kau sangat berjasa
Menemani putriku di tiap waktunya

Sebagai gantinya
Kau kan selalu kami jaga
Kami rawat sebaik-baiknya
Agar kau juga bisa menemani cucuku nantinya
Bahkan cicit hingga seterusnya
Terimakasih bonekaku tercinta

Oleh: Rochmatul hidayah
Read More
Bisnis Investasi

Puisi Selamat Tinggal Kampung Halaman

Puisi anak rantuan selepas mudik lebaran , akhirnya harus kembali berjuang untuk menggapai masa depan merantau ke negeri orang . Singkat saja dan simpel saja .

Rasanya baru kemarin desing mesin itu bisu
Asap dan debu jalan menemaniku
Macet panas dan hujan bersamaku
Rasanya baru kamerin..

Aku ingat saat raut ibu terngiang di benaku
Seperti kaca di helm bututku
Iya rasanya baru kemarin
Senyum teman sekampung menggelitik
Saat aku mancing , hujan hujanan main bola .

Ku bongkar tabungan
Aku mantabkan untuk pulang
Aku rindu kampung halaman
Dan aku kangen suasana lebaran .

Ah macet bukan masalah
Ah lapar bukan persoalan
Ah jauh , apalagi . Itu mah bukan halangan
Yang penting aku pulang untuk berlebaran .

Teramngu di ujung janggut
Pikiranku mulai kalut..
Ternyata sudah satu minggu
Tak terasa habis sudah masa cutiku

Kini aku harus berangkat...
Rela tak rela , aku harus hadapi kenyataan
Bahwa aku harus tinggalkan kampung halaman
Rasanya baru kemarin...
Read More

Puisi Anak Muslim "Aku Anak Muslim"

Puisi anak berjudul Islam terbaru. Pas untuk dibaca dalam acara
sekolah baik Paud, TK maupun SD. Selamat membaca.

Aku anak muslim
Bersaksi dengan dua syahadat
Asyhadu anla ilaha illallah
Wa asyhadu anna Muhammadan rosulullah

Tuhanku satu
Allah yang Esa
Ia daya
Pencipta alam semesta
Termasuk aku dan kalian semua
Jangan berbuat dosa
Ia melihat semua
Walau setetes tinta

Rasulku Muhammad
Pembagi syafaat
Pada umatnya yang taat
Dihari kiamat

Agamaku islam
Dengan lima rukun islam
Dan enam rukun iman
Itulah yang harus kita pegang
Dengan berdasar alquran
Dan hadits Nabi Sallalla'alaih wasalam

Aku anak muslim
Kita semua muslim
Dan muslim adalah saudara
Saudara seiman dan seislam
Maris bersama tingkatkan taqwa dan iman
Sebagai bekal di hari pembalasan

Oleh: Rochmatul Hidayah
Read More

Puisi Anak - Anak di Hipnotis

Selamat pagi sahabat Puisina....

Percakapan hari ini
Tentang anak anak
Banyak lupa sekolahnya
Tak betah di sekolah

Di rumah
Menutup buku
Dan merapikan buku
Itu saja

Selanjutnya
Duduk di hadapan televisi
Berfantasi dalam pikiran
Menghipnotis mereka

Anak anak terkepung televisi
Dari pagi
Hingga malam hari
Tiada henti

Read More

Puisi Bocah Bocah itu

Bocah bocah berlarian
Tengadah tangannya
Di pinggir jalan

Uang atau makanan
Itu harapan mereka
Untuk menyambung hidup

Sementara bocah bocah lain
Asyik mengupas apel
Dari tong sampah

Terik matahari
Lelah
Letih
Bukan penghalang

Ini benar benar menrenyuhkan
Kulit hitam
Rambut ikal
Perut cekung

Jangan jangan jika mereka mati
Bak kucing mati di tempat sampah

Read More
Bisnis Investasi

PUISI BAPAK AKU MENCINTAIMU

Puisi cinta buat bapak/ayah , jika kamu bingung ingin mengutarakan perasaan cinta dan sayang serta kagum kepada bapak , mungkin puisi ini bisa membantu memberi inspirasi . selamat membaca.

Bapak...
Aku mencintaimu
Setiap kali aku melihatmu
Kau lemparkan senyum ke wajahku
Kau bersorak...
Saat aku merasa down
Kau juga bersorak...
Saat aku berbuat baik

Kau sering membuatku tertawa dan kegelian
Saat kau menggelitik kakiku
Saat aku terjatuh...
Kau tolong aku dan kau kembalikan aku untuk berdiri

Bapak...
Kau membuatku bangga
Kau tak pernah menyerah
Dan kau selalu berusaha
Kau tak pernah mendiamkan masalah begitu saja
ITULAH MENGAPA AKU MENCINTAIMU
Read More
Bisnis Investasi

Puisi Dengarkan Aku Ayah....

Puisi sederhana seorang anak belia yang ingin mendapatkan perhatian ayahnya , tetaplah di tempat duduk anda , santai sambil ngopi atau sambil apa saja . Tidak perlu serius-serius membacanya , tapi pesan saya tetaplah di baca , mungkin di balik puisi sederhana ini ada pesan penting yang bisa anda ambil .

Ayah... aku sakit hati
Karena sesuatu yang tidak bisa aku jalani
Capek pikiranku , Lelah jiwaku
Karena semua yang kita jalani

Aku takut terlambat ayah
Untuk memperbaiki hati yang patah
Hatiku penuh kebencian
Aku tidak tahu harus mulai dari mana

Kau mengambil harapanku ayah
Bahwa saya pernah diii cintai
Sekarang aku harus mengatasinya
Seperti saat aku melihat ayah mencintaiku

Aku ingin teriak dan teriak ayah...
Tapi aku takut , suaraku akan retak
Aku ingin sekali meberitahumu ayah
Kalau aku tak bisa membawamu kembali

Dengarkan kata kataku ayah...
Apapun yang bisa aku katakan
Aku ingin kau perlakukan seperti anakmu
Dan bukan hanya melemparkan aku
Read More

Jangan Paksa Aku untuk Sesuap Nasi

Puisi tragis tapi humoris, perjuangan seorang balita untuk sesuap nasi
(bukan mencari sesuap nasi, tapi menghabiskan sesuap nasi). Selamat
membaca.

Perjuangan Sikecil Untuk Sesuap Nasi

Jam dinding berdenting
Berbunyi sepuluh kali
Pertanda jam 10 menjelang siang
Waktu yang bagiku sangat menakutkan

Bunda tak pernah lupa jika tiba waktunya
Mengambil mangkuk mungil
mengisinya dengan bubur bayi
Menu khusus untuku tiap hari

Bunda mendudukkanku di kereta bundar
Memasang celmek dileherku yang mungil
Pertanda bubur akan segera disuapkan
Dengan sendok mungil kesukaanku

Rasanya ingin berlari kencang
Tapi kereta bundar ini ditahan
Oleh bundaku sayang
Agar aku tak kabur saat makan

Oh bunda
Aku sedang tidak lapar
Tiga jam lau kau suapi aku dengan pisang
Dua jam lalu kau susui aku hingga kenyang
Sejam lalu kau paksa aku makan biskuit balita
Kini kau kan paksa aku makan lagi

Oh bunda
Perut ini masih full
Jangan paksa aku menelan makanan hingga jenuh
Ku tahu kau ingin aku gendut
Agar berat badanku bertambah saat posyandu
Tujuanmu baik karena sayang aku
Tapi sungguh..
Perut mungil ini benar-benar penuh

Oh bunda..
Sadarilah penderitaanku
Ku tahu..
Kau tak kan berhenti menyuapiku sampai aku benar-benar buang air besar
Karena perutku yang terlalu kenyang

Plis bunda.. Plis..
Hanya satu cara agar bunda berhenti menyuruhku mengunyah
Aku akan tidur saat itu pula
Tidur pulas dengan mulut penuh bubur

Asik..
Akhirnya bunda membersihkan mulutku
Dan menggendongku Membopongku ke kasur peraduanku
Agar aku tidur dengan nyenyak tanpa terganggu
Asiik trikku berhasil..
Terimakasih bunda

Oleh: Rochmatul Hidayah
Read More
UMI.. ABI.. KU INGIN MENJADI SANTRI

UMI.. ABI.. KU INGIN MENJADI SANTRI

Puisi ini ditulis untuk memenuhi request salah satu penggemar puisina, kami berharap puisi ini dapat memuaskan pembaca khususnya yang berkepentingan, semoga bermanfaat dan selamat membaca.
UMI.. ABI.. KU INGIN MENJADI SANTRI

UMI.. ABI.. KU INGIN MENJADI SANTRI

Timang ditimang
Aku yang kecil disayang
Hari-hari membahagiakan
Kasih sayangmu tak pernah lekang
Meski aku kadang mengesalkan
Kesabaranmu tiada duanya
Meski aku sering nakal

Tak terasa akupun semakin besar
Walau ku suka jail dan banyak jajan
Kau tetap sabar memberi pengertian
Walau ku suka nangis dan main sembarangan
Kau tetap bijak mengarahkan
Walau ku bacakan puisi buruk ini
Kau tetap tersenyum tuk membahagiakan

Umi..
Kau pemilik sayang yang penyanyang
Pemilik kasih tanpa letih
Pemilik cinta tanpa dusta
Pemilik rindu tanpa cemburu
Juga pemilik tuah segala doa
Di bawah telapak kakimu
Tersimpan kunci surga

Abi..
Walau badai menghadang
Walau terik matahari membakar
Kau banting tulang mencari rizki halal,
Menghadiahiku atas tiap permintaan,
Memberiku kasih dan sayang,
Tanpa mengharapkan balas imbalan

Umi.. Abi..
Jasa kalian begitu besar rasanya,
Tak terpikul beratnya,
Melahirkan dan membesarkan,
Membawaku melihat dunia,
Memberiku rasa bahagia,
Mendidikku tanpa kenal putus asa,

Umi.. Abi..
Ku berjanji
Kan membalas segala jasa,
Belajar dengan tekun dan akan berjaya,
Membanggakan kalian berdua,

Umi.. abi..
Aku tekadkan niat di hatiku
Untuk menuntut ilmu
Dipesantren tujuanku
Demi mendapat keluasan pengetahuanku

Restuilah aku dengan doa,
Iringilah dengan kalimah suci dan ayat-ayat azimah,
Agar Allah permudah jalanku,
Hidup dipesantren yang penuh dengan ilmu
Agar tercapai cita dan tujuan hidupku

Umi.. abi..
Terlalu banyak tuntutanku
Mulai dari materi hingga doa
Dan kalian hanya tersenyum mengabulkan
Walau ku tahu ku tak bisa membalas apa
Namun izinkan ku berkata
Jazakumullah ahsanal jaza'

Tanpa ridhamu aku bukanlah apa-apa
Restuilahlah aku hingga penghujung usia
Hingga aku tak lagi disebut manusia
Read More