
PUISI MALAM CAHAYA UNTUK IRANI
AGUS GANTENGSTERS
Selasa, Januari 07, 2014
Agus Santuso,
Cindia Irani,
Kata Cinta,
Puisi Cinta,
Puisi Gombal,
Puisi Hiburan,
Puisi Romantis
Edit
PUISI MALAM CAHAYA UNTUK IRANI- Puisi ini masih bertemakan cinta, biar malam cahaya tetap benderang sampai esok hari. Pembaca puisina, ini bukan sekedar ungkapan rayuan atau pun kata-kata cinta semata, melainkan beberapa kalimat yang saya susun dengan keadaan sadar sebagai manusia yang ingin menulis, agar ganjalan pikiran ini tidak terlalu lama membeku sampai kemudian menyampah, okeh? .
Mengenai judul diatas yang memakai nama irani,, iya itu irani,, gadis cuek, nggak ada kegiatan selain nonton tivi, setiap kali saya kirim pesan 'lagi ngapain?' nggak ada greget ngapa-ngapain, sampai saya geregetan kirimi puisi.
selamat membaca dan selamat istirahat, cahaya!
malam cahaya,
aku tak pernah tahu,
apa rasa yang tengah menghinggap kini,
seperti purnama tanpa kabut
begitu benderang, membentuk cincin cahaya.
berbalik arah mencari,
mungkin ada sesuatu yang tercecer,
tidak ada, semuanya masih lengkap.
dari kening, lingkar alismu,
hidung
bahkan di senyum ke dahimu
yang masih sama seperti lentera penghujan,
bukan, bukan itu percik yang tersesat
saya masih kenal kilaunya
saya masih merasakan degupnya
dan saya masih mampu menulis untukmu
aku kembali berjalan
mungkin peristiwa didepan akan mengingatkannya,
dan ternyata memang benar,
disitulah aku kembali menemukannya.,
percik cahaya cinta untukmu,
irani,,
ini seperti kemarin
semua puisiku kau jawab dengan datar,
"iya,,,
"bagus banget_
"bisa aja,,
tak apa, iya memang begitulah adanya kesederhanaan cinta
dan sekian kalinya,, puisi ini untukmu
"mungkin aku akan melihatmu malam ini
"mungkin aku akan melihatmu malam ini
"kemanapun malam akan membawamu,
mungkin kau akan melihatku disitu"
"mungkin dingin akan menghasut, dan kamu tidak akan melihatku lagi"
"tapi percayalah, masih ada kesempatan untukku,
berjalan mengetuk pintu hatimu"
demikian puisi ini dituliskan, semoga rabu besok tambah semangat sampai senja kalang kabut tanpa pelangi. iya tanpa pelangi, soalnya nggak ada acara hujan sorenya itu,, hahahahha
salam puisina,, +Sri Wiyatno +Fitriyani Yani +Nao Mei +fafa khembanggoulha +RIKI KIE +Liez chelzy +novaliana pertiwi
salam kenal dari puisina,
Mengenai judul diatas yang memakai nama irani,, iya itu irani,, gadis cuek, nggak ada kegiatan selain nonton tivi, setiap kali saya kirim pesan 'lagi ngapain?' nggak ada greget ngapa-ngapain, sampai saya geregetan kirimi puisi.
selamat membaca dan selamat istirahat, cahaya!
malam cahaya,
Advertisement
apa rasa yang tengah menghinggap kini,
seperti purnama tanpa kabut
begitu benderang, membentuk cincin cahaya.
berbalik arah mencari,
mungkin ada sesuatu yang tercecer,
tidak ada, semuanya masih lengkap.
dari kening, lingkar alismu,
hidung
bahkan di senyum ke dahimu
yang masih sama seperti lentera penghujan,
bukan, bukan itu percik yang tersesat
saya masih kenal kilaunya
saya masih merasakan degupnya
dan saya masih mampu menulis untukmu
aku kembali berjalan
mungkin peristiwa didepan akan mengingatkannya,
dan ternyata memang benar,
disitulah aku kembali menemukannya.,
percik cahaya cinta untukmu,
irani,,
ini seperti kemarin
semua puisiku kau jawab dengan datar,
"iya,,,
"bagus banget_
"bisa aja,,
tak apa, iya memang begitulah adanya kesederhanaan cinta
dan sekian kalinya,, puisi ini untukmu
"mungkin aku akan melihatmu malam ini
"mungkin aku akan melihatmu malam ini
"kemanapun malam akan membawamu,
mungkin kau akan melihatku disitu"
"mungkin dingin akan menghasut, dan kamu tidak akan melihatku lagi"
"tapi percayalah, masih ada kesempatan untukku,
berjalan mengetuk pintu hatimu"
demikian puisi ini dituliskan, semoga rabu besok tambah semangat sampai senja kalang kabut tanpa pelangi. iya tanpa pelangi, soalnya nggak ada acara hujan sorenya itu,, hahahahha
salam puisina,, +Sri Wiyatno +Fitriyani Yani +Nao Mei +fafa khembanggoulha +RIKI KIE +Liez chelzy +novaliana pertiwi
salam kenal dari puisina,
Related Posts :
Puisi Sedih : Cukup Tiga DetikDua tahun berlalu Tak pernah ku dengar cerita darimu Bayang - bayang panjang tentangmu Seolah kosong dan hilang Bertahun - tahun kemudi… Read More...
Puisi Aku Memang Bukan PenyairJangan kau hina Jangan kau cela Aku tak peduli Aku memang bukan penyair Aku menulis Hanya untuk jiwa Pecahkan emosi Jadi.... Jika tak sempur… Read More...
Puisi Tinggalkan Aku Sendiri!!Andai kau suka air Kenapa kau tak ikut dengannya Mengalir di sepanjang sungai Andai kau suka angin Mengapa kau tak ikut bersamanya Men… Read More...
Puisi Malam ini Hujan Menangis Malam ini.... Hujan menangis Tetes demi tetes Air matanya pun jatuh Hingga tetesan - tetesan itu Berubah jadi ribuan Seakan tumpah ruah Ha… Read More...
Puisi Pergilah Sejauh MungkinSudah 4 jam Termenung disini Menelan lara Berpaling dari dekap hangatmu Biarkan aku terbuai Menyaksikan awan Bermain dan menari Selimuti har… Read More...