AGUS GANTENGSTERS

PUISI RENUNGAN : SAJAK RENDAH HATI

PUISI RENUNGAN : SAJAK RENDAH HATI _Selamat jumpa puisina,, salamku untukmu yang agak malu karena rembulan tak jadi menari sebab mendung, tak ada cercah senyum karena malam terlanjur dingin sebab gerimis. Yang walaupun merdu,, karena kodok bisa lomba paduan suara. Puisi Renungan untuk bekal esok menyambut matahari, demi merayu embun agar jatuh tanpa bilang aduh,, lewat hangatnya, demi mengusik kokok ayam sebagai semangatnya, dan salam untuk kodok saat kembali ke peraduannya. Mengambil tema kerendahan hati, semoga semakin menjadikan kita lebih hikmad berjalan di atas bumi dengan kesantunan ilmu padi. Selamat membaca.. 

PUISI RENUNGAN : SAJAK RENDAH HATI

hey kau, sini.
duduk dekatku, mari.
kita cengkrama bagai kenari.
berceloteh sembari menari.

tak paham,
sembari berdeham.
bagai sebongkah batu karang besaaarrr menyangga kerongkonganku.
mereka bahas apa?
tolol tanyaku.

"entah, manusia banyak tingkah. sekarang."
kau menjawab dengan mengerang.

mencari-cari salah.
tanpa mau bersalah.
merasa-rasa benar.
tanpa mau menatap nanar.

aku sama bingungnya dengan kau.
jungkir balik hingga ku sakau.
mereka bahas apa?
ulang tanyaku.

" duhai tuan, jangan kau usik.
kami manusia sangat cerdik.
kitab yang kami sandang setinggi mahameru.
tiada yang paham selain kami tentu."
dia berceloteh tanpa menoleh.

aha...acaa...aku tertawa.
terbahak hingga ku tersedak.
bukan ilmu kawan jika kau pakai dengan darah mendidih diotakmu.
bukan amal kawan jika kau berkata dengan kepalan tangan.
merunduklah,
pahami arti padi yang sudah masak.
makin merunduk, makin tak tampak pasak.

---

Sajak : RENDAH HATI 

By     : Silvia Kresna salam kenal untuk +Fani Hanifah +dahyar fitroh +Fitri Ayu Putri Setiawati
Advertisement