PUISI SEDIH MENGOYAK KALBU, CINTA INI MEMBUNUHKU "Bidadari Linglung"
Unknown
Selasa, Mei 13, 2014
Bidadari Bingung,
Bidadari Galau,
Bidadari Linglung,
Puisi Cinta,
Rochmatul Hidayah
Edit
Puisi sedih, trauma cinta yang membahayakan jiwa. Sobat puisina,
jangan coba-coba ya, puisi ini sekedar hiburan belaka. Jangan sampai
teronspirasi melakukan hal negatif. Hidup ini luas, panjang kali
lebar. Selalu ada kesempatan, setitik kebahagiaan, jika kita mau
bersyukur. Selamat membaca.
Indahnya rembulan malam itu
Menghiasi perjalananku dijalan setapak
Terseok langkah tiada daya
Tertatih suara lirih disertai air mata
Terseret lamunan saat kita bersama
Sandung kakiku buyarkan agan Tanpa permulaan
Tanpa akhiran
Terus terbayang
Hingga akhirnya tiada pilihan
Tiada lagi obat
Kecuali lenyap
Membawanya melayang tanpa jasad
Batu sandungan ini menjadi saksi
Langkahku yang terhenti sampai disini
Oleh: Rochmatul Hidayah
jangan coba-coba ya, puisi ini sekedar hiburan belaka. Jangan sampai
teronspirasi melakukan hal negatif. Hidup ini luas, panjang kali
lebar. Selalu ada kesempatan, setitik kebahagiaan, jika kita mau
bersyukur. Selamat membaca.
Advertisement
Menghiasi perjalananku dijalan setapak
Terseok langkah tiada daya
Tertatih suara lirih disertai air mata
Terseret lamunan saat kita bersama
Sandung kakiku buyarkan agan Tanpa permulaan
Tanpa akhiran
Terus terbayang
Hingga akhirnya tiada pilihan
Tiada lagi obat
Kecuali lenyap
Membawanya melayang tanpa jasad
Batu sandungan ini menjadi saksi
Langkahku yang terhenti sampai disini
Oleh: Rochmatul Hidayah
Related Posts :
Puisi Aku CemburuPada sajak Ku lukiskan sejenak Diriku yang bermuka suram Pada gelisahku yang kian gusar Cemas akan dirimu Duhai tersayang Aku tak banyak men… Read More...
Puisi Tidak Lagi UntukkuKu teringat Di tengah hujan Kau genggam jemariku Kau dekap hangat Di setiap hujan datang Aku selalu sadar Cerita kita tentang hujan Dengan d… Read More...
Puisi Muak KatamuAku bahagia Di tengah hujan ini Ku harap semakin deras Di iringi halilintar Hingga tak seorang pun tau Tak ada yang mendengar Jika ku menang… Read More...
Puisi Mati RasaPohon rindang itu Ingatkan aku Tentang bayangmu Seketika badanku kaku Kepala pening Karna bayangmu tak lagi di sisiku Semilir angin meniup w… Read More...
Puisi Aku Tak MampuMataku sembab Mengalir air Basahi pipi sedari tadi Embun pagi menghilang Seolah tak pernah terjadi Meninggalkan daya Aku tak mau Pun tak mam… Read More...