Jangan Menangis di atas Pusaraku

Jangan menangis di atas pusaraku
Tahun 2014 begitu banyak huru hara mulai huru hara pemilu sampai huru hara gosip kematian Olga Syahputra. Di sebuah desa yang terpencil yang bebas dari huru hara politik dan dunia infotainment, terkisahlah cerita dua anak manusia yang terpisahkan oleh ajal. Saudaranya hanya bisa menangis dan menemui si fulan dalam bentuk tanah bernisan. "Jangan menangis di atas pusaraku, Hidup terus berjalan saudaraku" suara si fulan dari alam kubur. Si fulan hanya bisa bersenandung dalam puisi berharap saudaranya mendengar lewat hati. Berikut senandung si fulan;  

Jangan Menangis di atas Pusaraku


Jangan Menangis di atas Pusaraku
Aku tak ada di situ dan tidak tidur

Saudaraku...
Aku adalah ribuan angin yang berhembus
Aku adalah biji kaktus di atas tanah yang tandus
Akulah matahari kehidupan
Akulah hujan yang menumbuhkan
Biji menjadi kecambah
Dan pohon berbunga serta berbuah

Saudaraku...
Di saat kamu tak bisa tidur karena selalu memikirkanku
Aku akan menjadi bintang yang bersinar lembut menerangimu
Di saat kamu bangun tidur dengan wajah layu
Aku akan menjadi burung yang berkicau untuk menyapa hatimu

Janganlah menangis di atas pusaraku
Aku tak ada di situ dan tidak mati

Untuk saudaraku +Vitia Senjadara Renasti +Ratna Kusumawardhani +Jelita Manurung +Jelita Andini +Intan Ayuningtyas  yang masih diberi nafas, bahagiakanlah saudara-saudaramu sebelum mereka meninggalkanmu yang tak kan pernah kembali.
Advertisement