Puisi Masih Pantaskah Kau untuk Ku

Kepergian seseorang kekasih tak menduga kapan itu kan terjadi, pastinya ada sela-sela keributan yang kita tak bisa hadapi. Ketidak ada cocokan pada pasangan. Tidak bisa menerima kekurangan dan kelebihan seorang pasangan. Puisi ini terbawa oleh luka yang cukup mendalam, biarkan, akan ku buang jauh-jauh kekasih ini. Masihkan patas untuk ku mungkin tidak lagi.

Masih Pantaskah Kau untuk Ku

Pejalanan ku begitu panjang
Kesibukan dunia hanya sela-sela waktu
Menahan binar mataku
Keajaiban selalu tertuju hitungan angka
Tak kan pernah mati dalam otakku

Maih pantaskah berharap
Telah ku tinggalkan kenangan lama
Adakah pintu untukmu
Tak bisa lagi kau sudah tercela

Jalan mu bukan jalan ku
Kita pergi masing-masing
Biar masih basah mata ini
Derasnya air dipipi

Datang dan pergi bagai gelap
Menelan pagi saat kau pergi

Terimaksih kepada +Gie Wahyudi +Gita Narasati Kusumawardhani +Christophe GUIVANT +Ahmed Mahmoud 
Advertisement