Kepergian seseorang kekasih tak menduga kapan itu kan terjadi, pastinya ada sela-sela keributan yang kita tak bisa hadapi. Ketidak ada cocokan pada pasangan. Tidak bisa menerima kekurangan dan kelebihan seorang pasangan. Puisi ini terbawa oleh luka yang cukup mendalam, biarkan, akan ku buang jauh-jauh kekasih ini. Masihkan patas untuk ku mungkin tidak lagi.
Masih Pantaskah Kau untuk Ku
Pejalanan ku begitu panjang Kesibukan dunia hanya sela-sela waktu Menahan binar mataku Keajaiban selalu tertuju hitungan angka Tak kan pernah mati dalam otakku
Maih pantaskah berharap Telah ku tinggalkan kenangan lama Adakah pintu untukmu Tak bisa lagi kau sudah tercela
Jalan mu bukan jalan ku Kita pergi masing-masing Biar masih basah mata ini Derasnya air dipipi
Datang dan pergi bagai gelap Menelan pagi saat kau pergi