
Putri Mungil Dan Pangeran Dekil ." Arjuna Linglung "
Bisnis Investasi
Sabtu, Februari 08, 2014
ABUNAWAS,
Pelipur,
Pelipur Lara,
Perlipur Lara Pengobat Luka,
Puis Renungan,
Puisi Cinta
Edit
Putri Mungil Dan Pangeran Dekil . entah ini halusinasi atau mimpi , kisah ini terjadi pada tanggal 25 desember 2013 . Tidak jauh dengan puisi atau sajak berjudul Gadis Di Puncak Bukit " Bidadari Bingung ". Pelakunya sama , cuma kisah dan lokasinya yang berbeda .
Putri Mungil Dan Pangeran Dekil ." Arjuna Linglung "
Suasana sedih menyelimuti perjalanan sang pangeran .
Berjuang untuk menjalankan tugas yang di emban
Jauh dia berjalan melewati jalan berliku berbukit penuh batu .
Hujan , Siang Malam dia lewati penuh semangat dan tanggung jawab.
Tidak kenal menyerah , dan selalu yakin dengan apa yang di lakukan .
Pangeran hebat , berjalan tanpa di iringi prajurit
Perjuangan tanpa ada saudara , teman atau sahabat .
Ini tanggung jawab pribadi yang harus di selesaikan sendiri .
Tidak perlu orang tahu dan tidak perlu orang yang mengerti .
Jika harus di lakukan sendiri maka harus siap dengan berbagai konsekuensi .
99 Gunung 360 Tikungan berhasil di lalui .
5 kerajaan berhasil di taklukan .
Tinggal beberapa langkah saja semuanya selesai .
Dan dia bisa pulang kembali merdeka .
Hati senang , secercah harap ada di depan .
Tinggal beberapa langkah , dia sudah mencapai puncak bukit yang di tuju .
Namun , mendadak sang pangeran jatuh lesu .
Baru sadar bahwa perjalananya selama ini menguras ruang dan waktu .
Pikiran dan tenaga , untuk menundukan gunung gunung itu .
Tidak mau gagal , dia berusaha terus merangkak .
Jatuh tersungkur bangun kembali . Untuk terus berjalan menuju puncak yang tinggal sedikit lagi .
Merangkak sekuat tenaga , sambil menggenggam tanggung jawabnya .
Tetap semangat , walau kaki sudah tidak ada daya untuk bergerak .
Tetap maju , walau sekujur tubuh tidak ada tenaga lagi .
Yang di punya hanya sepasang untuk melihat jalan .
Sepasang tangan , untuk berjalan walau pelan .
Dan sebuah semangat berkobar , untuk sampai tujuan .
Pingsan bangun lagi dan jalan lagi .
Sesekali posisinya merosot , dan bangkit lagi .
Tak kenal menyerah , tidak kenal putus asa .
Tidak meminta pertolongan juga tidak mengeluh dengan keadaan .
Tetap semangat ...
Walau perjuangan berat dengan hasil tidak seberapa .
Hingga akhirnya , tanganya ikut tidak punya tenaga .
Yang ada sebuah mata dan tubuh yang mengeliat .
Bergerak gerak ingin terus maju .
Di tengah perjuangan yang berat .
Datang seorang putri sedang bermain di jalan .
Sang putri merasa kasihan , melihat pangeran tersungkur .
Tidak pingsan , namun keadaan tidak memungkinkan dia berjalan .
Sang putri mendekati sang pangeran .
Di pegang tanganya sambil di tanya .
Kamu mau kemana ?
Aku mau menemui seseorang , rumahnya di sana , apakah kamu mengenalnya ?
Putri menjawab ?
Iya aku tahu rumahnya . kamu mau kesana .
Iya saya mau kesana , untuk menyampaikan sebuah pesan .
Putri , kalau getu kamu aku bantu kesana ?
Sang pangeran sudah tidak mampu bicara , hanya matanya saja .
Memandang ke depan , menuju tempat yang di tuju.
Putri memapah pengeran semampunya .
Dia pegang tangan dan pundaknya.
Di angkat setengah di seret , sang putri berjuang .
Membawa pangeran ke arah tujuan .
Waktu terus berjalan , putri membawa pangeran .
Tidak berapa akhirnya sampai tempat tujuan .
Putri bercerita tentang kejadian kepada pemilik tempat secukupnya .
Pemilik tempat , mengambil pesan yang di bawa pangeran .
Merasa paham dengan isi pesan , pemilik tempat menyuruh petugas untuk memindahkan pangeran ke ruangan khusus .
Dan mempersilahkan sang putri untuk menikmati keadaan di sekitar .
Pangeran tersadar...
Merasa tugasnya sudah selesai , dia ingin pamitan .
Badanya yang dulu lesu sekarang kembali bugar .
Wajahnya yang dulu dekil berdebu , sekarang sudah menjadi tanpan gagah perkasa .
Saat pangeran pamitan ...
Sang pemilik rumah , mempersilahkan , di tambah beberapa nasehat dan saran .
Sang putri yang tercatat memiliki jasa , dapat penghargaan dari pemilik rumah .
Apakah dia ingin tinggal di rumah sini atau ikut perjalanan dengan pangeran .
Sang putri ternyata memilih ikut sang pangeran .
Ikut menemani perjalanan panjang .
Sang putri tidak terlena dengan kenikmatan yang ada .
Tidak tertarik dengan kemewahan yang di berikan .
Mereka berdua pamitan ...
Sang pemilik memberi restu dan bekal .
Mereka berdua memulai perjalanan .
Suasanaya menyenangkan , putri manja tapi membahagiakan .
Pangeran senang , karena tidak sendirian .
Sejak itu pejalanan menjadi perjalanan bahagia pertama dan selamanya .
Putri Mungil Dan Pangeran Dekil ." Arjuna Linglung "
Suasana sedih menyelimuti perjalanan sang pangeran .
Berjuang untuk menjalankan tugas yang di emban
Advertisement
Hujan , Siang Malam dia lewati penuh semangat dan tanggung jawab.
Tidak kenal menyerah , dan selalu yakin dengan apa yang di lakukan .
Pangeran hebat , berjalan tanpa di iringi prajurit
Perjuangan tanpa ada saudara , teman atau sahabat .
Ini tanggung jawab pribadi yang harus di selesaikan sendiri .
Tidak perlu orang tahu dan tidak perlu orang yang mengerti .
Jika harus di lakukan sendiri maka harus siap dengan berbagai konsekuensi .
99 Gunung 360 Tikungan berhasil di lalui .
5 kerajaan berhasil di taklukan .
Tinggal beberapa langkah saja semuanya selesai .
Dan dia bisa pulang kembali merdeka .
Hati senang , secercah harap ada di depan .
Tinggal beberapa langkah , dia sudah mencapai puncak bukit yang di tuju .
Namun , mendadak sang pangeran jatuh lesu .
Baru sadar bahwa perjalananya selama ini menguras ruang dan waktu .
Pikiran dan tenaga , untuk menundukan gunung gunung itu .
Tidak mau gagal , dia berusaha terus merangkak .
Jatuh tersungkur bangun kembali . Untuk terus berjalan menuju puncak yang tinggal sedikit lagi .
Merangkak sekuat tenaga , sambil menggenggam tanggung jawabnya .
Tetap semangat , walau kaki sudah tidak ada daya untuk bergerak .
Tetap maju , walau sekujur tubuh tidak ada tenaga lagi .
Yang di punya hanya sepasang untuk melihat jalan .
Sepasang tangan , untuk berjalan walau pelan .
Dan sebuah semangat berkobar , untuk sampai tujuan .
Pingsan bangun lagi dan jalan lagi .
Sesekali posisinya merosot , dan bangkit lagi .
Tak kenal menyerah , tidak kenal putus asa .
Tidak meminta pertolongan juga tidak mengeluh dengan keadaan .
Tetap semangat ...
Walau perjuangan berat dengan hasil tidak seberapa .
Hingga akhirnya , tanganya ikut tidak punya tenaga .
Yang ada sebuah mata dan tubuh yang mengeliat .
Bergerak gerak ingin terus maju .
Di tengah perjuangan yang berat .
Datang seorang putri sedang bermain di jalan .
Sang putri merasa kasihan , melihat pangeran tersungkur .
Tidak pingsan , namun keadaan tidak memungkinkan dia berjalan .
Sang putri mendekati sang pangeran .
Di pegang tanganya sambil di tanya .
Kamu mau kemana ?
Aku mau menemui seseorang , rumahnya di sana , apakah kamu mengenalnya ?
Putri menjawab ?
Iya aku tahu rumahnya . kamu mau kesana .
Iya saya mau kesana , untuk menyampaikan sebuah pesan .
Putri , kalau getu kamu aku bantu kesana ?
Sang pangeran sudah tidak mampu bicara , hanya matanya saja .
Memandang ke depan , menuju tempat yang di tuju.
Putri memapah pengeran semampunya .
Dia pegang tangan dan pundaknya.
Di angkat setengah di seret , sang putri berjuang .
Membawa pangeran ke arah tujuan .
Waktu terus berjalan , putri membawa pangeran .
Tidak berapa akhirnya sampai tempat tujuan .
Putri bercerita tentang kejadian kepada pemilik tempat secukupnya .
Pemilik tempat , mengambil pesan yang di bawa pangeran .
Merasa paham dengan isi pesan , pemilik tempat menyuruh petugas untuk memindahkan pangeran ke ruangan khusus .
Dan mempersilahkan sang putri untuk menikmati keadaan di sekitar .
Pangeran tersadar...
Merasa tugasnya sudah selesai , dia ingin pamitan .
Badanya yang dulu lesu sekarang kembali bugar .
Wajahnya yang dulu dekil berdebu , sekarang sudah menjadi tanpan gagah perkasa .
Saat pangeran pamitan ...
Sang pemilik rumah , mempersilahkan , di tambah beberapa nasehat dan saran .
Sang putri yang tercatat memiliki jasa , dapat penghargaan dari pemilik rumah .
Apakah dia ingin tinggal di rumah sini atau ikut perjalanan dengan pangeran .
Sang putri ternyata memilih ikut sang pangeran .
Ikut menemani perjalanan panjang .
Sang putri tidak terlena dengan kenikmatan yang ada .
Tidak tertarik dengan kemewahan yang di berikan .
Mereka berdua pamitan ...
Sang pemilik memberi restu dan bekal .
Mereka berdua memulai perjalanan .
Suasanaya menyenangkan , putri manja tapi membahagiakan .
Pangeran senang , karena tidak sendirian .
Sejak itu pejalanan menjadi perjalanan bahagia pertama dan selamanya .
Related Posts :
Puisi Muhasabah Tulis Sendiri Sejarah AndaPuisi muhasabah singkat, terbaru, bagus dan indah, menyentuh banget, bagus untuk membangkitkan semangat yang mulai pudar. TULIS SENDIRI SEJ… Read More...
Munajat Cinta Cinta Hambar Dingin dan TawarMunajat cinta tulus terbaru, full vertion, bikin terharu namun tidak gombal. Siapkan tisu dan kipas sebelum membaca karena sangat menyedihka… Read More...
Puisi Munajat Suara di Lembah Air MataPuisi munajat terbaru, munajat tulus dan mengharukan, ungkapan hati terdalam, kerendahan hati seorang hamba pada sang khaliq. SUARA DI LEMB… Read More...
Puisi Motivasi Gak Pake Putus Asa BroPuisi motifasi cinta terupdate, tergaul, kontemporer, terbaru, dan terampuh, serta terhangat. Bikin semangat bercinta bangkit kembali. Patah… Read More...
keindahan gunung kelut sirna saat letusankeindahan gunung kelut sirna saat letusan gunung kelut, keindahannya yang membuatnya dikenal, kesuburan dan keramahannya pada sekitar membu… Read More...