
10 PUISI PAHLAWAN 10 NOVEMBER

PAHLAWAN TAK DIKENAL
Oleh: Toto Sudarto Bachtiar
Sepuluh tahun yang lalu dia terbaringOleh: Toto Sudarto Bachtiar
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang
Advertisement
Dia tidak ingat bilamana dia datang
Kedua lengannya memeluk senapang
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang
wajah sunyi setengah tengadah
Menangkap sepi padang senja
Dunia tambah beku di tengah derap dan suara merdu
Dia masih sangat muda
Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun
Orang-orang ingin kembali memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak, wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya
Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata : aku sangat muda
SEBUAH JAKET BERLUMUR DARAH
Oleh: Taufiq Ismail
Sebuah jaket berlumur darahOleh: Taufiq Ismail
Kami semua telah menatapmu
Telah berbagi duka yang agung
Dalam kepedihan berahun-tahun
Sebuah sungai membatasi kita
Di bawah terik matahari Jakarta
Antara kebebasan dan penindasan
Berlapis senjata dan sangkur baja
Akan mundurkah kita sekarang
Seraya mengucapkan ‘Selamat tinggal perjuangan’
Berikrar setia kepada tirani
Dan mengenakan baju kebesaran sang pelayan?
Spanduk kumal itu, ya spanduk itu
Kami semua telah menatapmu
Dan di atas bangunan-bangunan
Menunduk bendera setengah tiang
Pesan itu telah sampai kemana-mana
Melalui kendaraan yang melintas
Abang-abang beca, kuli-kuli pelabuhan
teriakan-teriakan di atas bis kota, pawai-pawai perkasa
Prosesi jenazah ke pemakaman
Mereka berkata
Semuanya berkata
LANJUTKAN PERJUANGAN
Demikian beberapa puisi tentang Hari pahlawan 10 November , selebihnya silahkan baca di kotak komentar
Sumber : http://pecintapuisi.wordpress.com/2007/12/15/pahlawan-tak-dikenal/
Related Posts :
Puisi Tiga Semprul Mengejar Cinta dan Cita Puisi Tiga Semprul Mengejar Cinta dan Cita adalah puisi tiga sekawan lintas budaya yang mempunyai kesamaan Cinta dan Cita. Mereka terlahi… Read More...
PUISI CINTA : BARU NAKSIR, SUDAH JADI GILAPUISI CINTA : BARU NAKSIR, SUDAH JADI GILAPUISINAAAAAAAA,,, SAYA NAKSIR KAMU! 100 rius, BOLEH NAMBAH! hahahaha biarlah, namanya juga puisi a… Read More...
Hatiku Yang BeranganHatiku Yang Berangan Saat hati ini, inginkan suatu hal, namun hanya sebuah angan, bagaimana rasanya,, angan-angan boleh saja karena kita h… Read More...
Puisi SENJATA POLITIKSemenjak ranah politik tidak lagi berbau mesiu Rakyat memang tidak lagi perlu waspada pada desing peluru Karena senjata tidak lagi lelu… Read More...
Puisi Berkibarlah Bendera Negeriku Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar.Bangsa yang memangku segudang keanekaragaman suku ,bahasa dan budaya.Semua perbedaan itu terikat… Read More...