Puisi Artileri Mencatat sebuah Nama Bangsa, Dulu dan Kini
Artileri atau persenjataan berat jarak jauh yang mematikan seakan menjadi simbol kedigdayaan suatu negara. Ya.. dalam memperingati hari Artileri yang bertepatan pada tanggal 4 desember kami terinspirasi untuk menggambarkan sebuah kekuatan yang membuat negara dipandang oleh dunia tidak dipandang sebelah mata tentunya. Atas nama cinta tanah air dan tak melanggar Hak Asasi Manusia sebagai makhluk yang merdeka tentulah dengan persenjataan lengkap dan teknologi mutakhir membuat harum nama negaranya dan mereka disebut sebagai pahlawan bangsa. Namun jika kekuatan besar itu dilandasi dasar kesombongan untuk menindas bangsa lain atau dikenal kolonialisme maka sejarah akan mencatat buruk namanya. Di kala jaya seakan semua tunduk padanya namun disaat tua dan menjelang kematian seakan menjadi sampah hingga berdiripun mereka tak sanggup tak berani menatap wajah orang yang mereka tindas.
Puisi Tercatat Sebuah Nama
Ketika sebuah nama tercatat dalam sejarah
Terbias layaknya cahaya
Menjadi sebuah benderang yang sinari kehidupan dunia
Untuk masa depan yang lebih cerah
Ketika segala generasi merasakan kenikmatan dunia
Yang tiada lagi sengketa berdarah
Yang siap bertempur dengan segala perotasian
Berperang dengan akal logika
Bukan dengan tetes darah
Demi kesuksesan diri
Menggapai segala angan dan mimpi
Membanggakan segenap bangsa dan negara
Hingga terpandang sebuah nama di dunia
Hingga tercatat pula sebuah nama di mata dunia
Dimana dunia hadir untuk bertepuk tangan …
Untuk sebuah nama…
Dalam diri indonesia
Puisi Aku Dulu dan Aku Kini
Di kala itu, aku begitu tangguh
Berjubah besi
Bertopeng ikatan perang
Ku berdiri tegak menantang
Ku sodorkan kepalan lima jariku
Di kala itu, aku tak takut
Sekalipun musuh mengahadang
Kan ku remukkan kobaran jiwa nan lantang
Hingga mereka gentar
Mereka kagum
Aku ini hebat
Namun apakah semua kini?
Di kala itu telah tak ada lagi
Berganti cerca dan hina akannya
Apa lagi aku kini
Dosa kesombongan silaukan batinku
Apalah arti jubahku kini
Berdiripun aku tak sanggup
Sungguh digdaya kemunafikan hariku
Kuruntuhkan segala pijakan batin ku
Aku kini merana
Aku ini sampah
Aku dulu dan aku kini
Puisi Tercatat Sebuah Nama
Ketika sebuah nama tercatat dalam sejarah
Terbias layaknya cahaya
Menjadi sebuah benderang yang sinari kehidupan dunia
Advertisement
Ketika segala generasi merasakan kenikmatan dunia
Yang tiada lagi sengketa berdarah
Yang siap bertempur dengan segala perotasian
Berperang dengan akal logika
Bukan dengan tetes darah
Demi kesuksesan diri
Menggapai segala angan dan mimpi
Membanggakan segenap bangsa dan negara
Hingga terpandang sebuah nama di dunia
Hingga tercatat pula sebuah nama di mata dunia
Dimana dunia hadir untuk bertepuk tangan …
Untuk sebuah nama…
Dalam diri indonesia
Puisi Aku Dulu dan Aku Kini
Di kala itu, aku begitu tangguh
Berjubah besi
Bertopeng ikatan perang
Ku berdiri tegak menantang
Ku sodorkan kepalan lima jariku
Di kala itu, aku tak takut
Sekalipun musuh mengahadang
Kan ku remukkan kobaran jiwa nan lantang
Hingga mereka gentar
Mereka kagum
Aku ini hebat
Namun apakah semua kini?
Di kala itu telah tak ada lagi
Berganti cerca dan hina akannya
Apa lagi aku kini
Dosa kesombongan silaukan batinku
Apalah arti jubahku kini
Berdiripun aku tak sanggup
Sungguh digdaya kemunafikan hariku
Kuruntuhkan segala pijakan batin ku
Aku kini merana
Aku ini sampah
Aku dulu dan aku kini
Related Posts :
Sejengkal Tanah LeluhurPerjalanan panjang tuna wisma Berteduh di kolong langit Kolong jembatan Emperan toko Ingin melanjutkan hidup Untuk hidup Di atas kaki bayan… Read More...
Air Mata RakyatMasih jelas di depan mata Ketimpangan sosial Penyimpangan moral Jelas tanpa perlu di pikir Dan jelas tanpa perlu tafsir Kemiskinan di mana m… Read More...
"Peringatan" Puisi Widji Thukul Di Baca Jokowi Puisi Karya Wiji Thukul Sang Penyair Yang Hilang Di Baca Jokowi . Wahyu Susilo adik Widji Thukul merasa senang saat mendengar bahwa Jo… Read More...
PUISI TERBAIK " PESAN IBU PERTIWI "Berikut ini adalah salah satu 100 puisi terbaik yang saya ambil dari inti.or.id , puisi ini berjudul PESAN IBU PERTIWI Karya : Tohir . Oke s… Read More...
Negara Kesatuan Republik PartaiAda sebuah negeri bernama Republik Partai Presidenya presiden demi partai Mentrinya bekerja untuk partai Dprnya Dpr Demi Partai Mprnya Mpr … Read More...