Puisi Kemerdekaan diri perjuangan sejati
Berikut ini sebuah puisi sederhana tentang kemerdekaan ,perjuangan diri melawan penjajahan di era modernisasi era teknologi dan banyak orang hidup namun sesungguhnya telah mati . Mudah mudahan puisi ini bermanfaat dan selamat menikmati .
Aku bukanlah kairil anwar
Yang populer karena binatang jalang
Yang ngetren karena puisi aku yang lantang
Aku juga bukan ws rendra dan kawan kawanya
Jago merakit kata mengukir kalimat hingga membuat yang baca terpana.
Aku hanya pujangga puisina
Pujangga bebas penulis puisi lepas
Tak ada panggung atau mimbar di sini
Tak ada podium dan tepuk tangan di sini
Yang ada hanya sepi...
Suara ketikan pengiring tarian jari
Yah... cuma itu yang bisa aku dapati
Di samping pandangan lirik ah puisina sekedar cari sensasi .
Tak apa , aku tetap terima
Biarpun aku tak seperti sukarno dan hatta
Tak sehebat jendral sudirman dan pahlawan lainya
Ya aku tak sekuat mereka dalam menyuarakan merdeka
Namun rasa terimakasihku dan hormatku untuknya sungguh tak terhingga
Walau sesungguhnya aku merana
Nelangsa katanya merdeka tapi kemiskinan di mana mana
Katanya merdeka tapi pendidikan kesehatan mahal harganya
Katanya merdeka tapi keamanan dan kenyamanan masih terancam
Katanya merdeka tapi koruptor di mana mana.
Ah entahlah...
Apakah ada yang salah dengan teks proklamasi
Apakah ada uud 45 yang perlu di ganti .
Ah seprtinya bukan salah undang undangnya .
Tapi salah orang orangnya...
Merdeka hanya untuk mereka dan kroninya
Yang lain itu ngontrak...
Yang lain itu budak
Yang harus di peras keringatnya
Di tindas hak haknya
Dan dipunahkan jika mngotori pandangan .
Puisi ini tetaplah puisi
Tak akan merubah keadaan karena membacanya
Juga tak akan membuat gentar pembuat onar
Karena menulisnya .
Tapi setidaknya sedikit meredam luka
Agar bisa tidur barang sejenak
Walau beralas koran di emper toko hasil ngontrak
Aku bukanlah kairil anwar
Yang populer karena binatang jalang
Yang ngetren karena puisi aku yang lantang
Aku juga bukan ws rendra dan kawan kawanya
Jago merakit kata mengukir kalimat hingga membuat yang baca terpana.
Aku hanya pujangga puisina
Pujangga bebas penulis puisi lepas
Tak ada panggung atau mimbar di sini
Tak ada podium dan tepuk tangan di sini
Yang ada hanya sepi...
Suara ketikan pengiring tarian jari
Yah... cuma itu yang bisa aku dapati
Di samping pandangan lirik ah puisina sekedar cari sensasi .
Tak apa , aku tetap terima
Biarpun aku tak seperti sukarno dan hatta
Tak sehebat jendral sudirman dan pahlawan lainya
Ya aku tak sekuat mereka dalam menyuarakan merdeka
Namun rasa terimakasihku dan hormatku untuknya sungguh tak terhingga
Walau sesungguhnya aku merana
Nelangsa katanya merdeka tapi kemiskinan di mana mana
Katanya merdeka tapi pendidikan kesehatan mahal harganya
Katanya merdeka tapi keamanan dan kenyamanan masih terancam
Katanya merdeka tapi koruptor di mana mana.
Ah entahlah...
Apakah ada yang salah dengan teks proklamasi
Apakah ada uud 45 yang perlu di ganti .
Ah seprtinya bukan salah undang undangnya .
Tapi salah orang orangnya...
Merdeka hanya untuk mereka dan kroninya
Yang lain itu ngontrak...
Yang lain itu budak
Yang harus di peras keringatnya
Di tindas hak haknya
Dan dipunahkan jika mngotori pandangan .
Puisi ini tetaplah puisi
Tak akan merubah keadaan karena membacanya
Juga tak akan membuat gentar pembuat onar
Karena menulisnya .
Tapi setidaknya sedikit meredam luka
Agar bisa tidur barang sejenak
Walau beralas koran di emper toko hasil ngontrak
Advertisement