Puisi Senja, Gelagah di Depan Rumahmu_ Selamat siang Puisina,, tak perlu resah jika siang ini terasa sangat terik, karena disini aku tak akan lepas memandangmu lirik. Juga tak perlu gundah bila bumi sedikit memunculkan gerah, karena demikian tadi bisa kita buat sebagai isyarah. Isyarah akan debar jantung yang tak mau menyerah. Untuk senyummu berikut cintamu,, Yap, semoga puisi cinta berikut ini bisa menjadi penyejuk siang anda pembaca Puisina,, untuk gelagah agar menari pada senja nanti. Selamat membaca..
sungguh lucu sayang, apabila harus kukatakan jika aku tak memilikimu di dunia ini maka akan kuhaturkan do'a sepanjang shubuh agar engkau selalu berada disisiku kelak, karena degup dadaku telah tersiram syahdu rindu dari saat pertama bertemu denganmu. iya,, di senja itu.
sehingga jangan salahkan lelaki bila ruas hati ini menulis puisi untukmu kembali biarkan saja merasuk wajar,, karena kuncup akan tetap memekar juga sebagai jelma candu asmaraku yang kian menjalar
seperti halnya kebun tebu didepan rumahmu, yang tak mampu kau tolak kembangnya, memulai tunas menumbuhkan daun berjalar kering lalu kembali menguncup rimbun.
dan gelagah, adalah satu isyarah, bahwa cintaku padamu kian merekah