Puisi Langit malam Sumedang By "Sky Shucaya"
Puisi Langit malam Sumedang By Sky Shucaya_ Salam jumpa teman Puisina,, ada pertemuan ada pula perpisahan,, dan dalam kebersamaan disitulah terdapat kenangan. Bulan ramadhan hampir sampai pada kemenangannya, semoga yang kita kerjakan mulai dari awal ramadhan hingga tiba hari kembali fitri senantiasa dalam bahagia kesehajaan. Berikut ini adalah puisi kiriman dari pembaca rajin Puisina.. untuk kenangan dan juga cinta, selamat membaca.//
Di bawah langit malam Sumedang yang liar,
Aku merindukan sang bulan betina,
Dia mengendap-ngendap di sudut lamunan.
Jangan biarkan bintang bermata dadu berguguran percuma,
Ada kalanya mesti ku teguk air dari cawan yang masih hangat.
Sang jantan merana terkikis segala harap cemas tak bisa menyentuh asmaranya.
Padahal sudah di suguhkan deru angin bersama rintihan hujan.
Bulan betina dan jantan bertemu di bebatuan waktu,
Mereka memeluk cinta yang di petik malam dari atas langit Sumedang
dan mengendap di lantai jejakan.
Bagaimana bisa terpisah apabila meneguk madu di cangkir yang sama.
Akan terdengar tangis biru tatkala terpisah sejengkal jarak.
Kini rembulan di langit Sumedang merayu sendu.
Meromantiskan hujan cahaya ke rinduan.
Angin pun berhembus mesra membelai
maka dia pergi menceritakan pada sang penenun tentang cinta.
Terpasung asmara para dewa-dewa.
Kini mereka duduk-duduk berdua di awan
Hingga turun bersama embun.
Hormat kami,
sky shucaya | skyshucaya@gmail.com
Advertisement