Puisi Surat Terbuka dari Gaza
Berikut ini adalah puisi kiriman dari pengunjung puisina , puisi ini berisi tentang gaza di palestina . Kritikan permohonan dan lain sebagainya . mudah mudahan puisi ini bermanfaat bagi klita semua . amin... dan selamat membaca
Surat Terbuka dari Gaza
Kepada Yang Terhormat
Para petinggi dunia
Di Gaza tidak terjadi perang
Tapi pembunuhan masal
Pembantaian tak berperikemanusiaan
Apa reaksi kalian
Masihkah memperbincangkan nya di meja perundingan
Berdebat panjang tentang perjanjian wilayah
Di selembar kertas
Mencari siapa yang melanggar
Sementara darah ibu dan anak-anak terus berceceran
Menggenang di tengah jalan di puing-puing bangunan
Kota di bombardir siang malam
Tanpa rasa sungkan
Kalian masih tenang-tenang
Belum habis semua
Belum musnah segala
Masih banyak darah belum tertumpah
Masih ada yang tertinggal
Masih ada kelompok yang bertahan
Wahai petinggi dunia
Punya nurani kah kalian
Wahai petinggi dunia
Masih bisakah kami berharap
Kalian dapat membereskan
Atau kami yang harus mengambil keputusan
Menjadi martir kekejaman
Karena jeritan kami yang begitu panjang
Belum menyentuh hati kalian
Apa yang kalian tunggu
Atau
Kalian memang tak menunggu apa-apa
Biarkan saja
Lebih baik biarkan
Kemenangan siapapun
Tak menguntungkan
O di langit ternyata
Cara pandang berbeda
Dengan di bumi
Di sana semua hanya
Permainan
Tak ada hubungan antara
Ucap dan perbuatan
Hitam putih hanya bagi kami
Di sana hanya ada biru atau ungu
Atau tak ada warna
Darah tertumpah di Gaza
Dimana-mana
Menggenang sebentar lagi jadi telaga
Para petinggi dunia
Dapat Melepas dahaga
Di sana
Tertawa-tawa
Di tepi telaga
sudah
Tenang di Gaza.
Hormat kami,
Sutrisno Hanadi | sutrisnohanadi@gmail.com
Surat Terbuka dari Gaza
Kepada Yang Terhormat
Para petinggi dunia
Di Gaza tidak terjadi perang
Advertisement
Pembantaian tak berperikemanusiaan
Apa reaksi kalian
Masihkah memperbincangkan nya di meja perundingan
Berdebat panjang tentang perjanjian wilayah
Di selembar kertas
Mencari siapa yang melanggar
Sementara darah ibu dan anak-anak terus berceceran
Menggenang di tengah jalan di puing-puing bangunan
Kota di bombardir siang malam
Tanpa rasa sungkan
Kalian masih tenang-tenang
Belum habis semua
Belum musnah segala
Masih banyak darah belum tertumpah
Masih ada yang tertinggal
Masih ada kelompok yang bertahan
Wahai petinggi dunia
Punya nurani kah kalian
Wahai petinggi dunia
Masih bisakah kami berharap
Kalian dapat membereskan
Atau kami yang harus mengambil keputusan
Menjadi martir kekejaman
Karena jeritan kami yang begitu panjang
Belum menyentuh hati kalian
Apa yang kalian tunggu
Atau
Kalian memang tak menunggu apa-apa
Biarkan saja
Lebih baik biarkan
Kemenangan siapapun
Tak menguntungkan
O di langit ternyata
Cara pandang berbeda
Dengan di bumi
Di sana semua hanya
Permainan
Tak ada hubungan antara
Ucap dan perbuatan
Hitam putih hanya bagi kami
Di sana hanya ada biru atau ungu
Atau tak ada warna
Darah tertumpah di Gaza
Dimana-mana
Menggenang sebentar lagi jadi telaga
Para petinggi dunia
Dapat Melepas dahaga
Di sana
Tertawa-tawa
Di tepi telaga
sudah
Tenang di Gaza.
Hormat kami,
Sutrisno Hanadi | sutrisnohanadi@gmail.com
Related Posts :
Puisi Lucu Menunjang LaparBeginilah rasanya kalau makan rame-remen di nampan, ada-ada aja makan sambil dompleng (numpang makan) he'em jadi aneh banget. Masak makan aj… Read More...
Puisi Selesaikah Pencarianku?Hujan turun Batang padi menari di atas air Bunga mawar bernyanyi merdu Capung saling kejar Aku berjalan di derasnya hujan Tengadah ke langit… Read More...
Puisi Damai, "STOP" SanAgus + Ukhty Kresna"Puisi damai, buat saudara dan saudari kayangan yang sedari tadi tengkar. Lama-lama halaman puisina full conversation perang. Kasian yang b… Read More...
Puisi Sebuah SajakBanyak penyair membuat sajak bagus - bagus Tapi tak pernah sajak - sajak Membuat penyair bertambah bagus Banyak orang sukses setelah jadi pe… Read More...
Puisi Bocah Bocah ituBocah bocah berlarian Tengadah tangannya Di pinggir jalan Uang atau makanan Itu harapan mereka Untuk menyambung hidup Sementara bocah bocah … Read More...