Puisi cinta, Akhir Suatu Penantian "Edisi Bidadari Linglung"
Unknown
Rabu, April 09, 2014
Bidadari Linglung,
Rochmatul Hidayah,
Srikandi Galau,
Srikandi Linglung
Edit
Puisi motivasi cinta. Menanti atau menunggu adalah hal yang sangat
membosankan. Karenanya jangan pernah membuat orang lain menunggu,
apalagi disertai janji semu. Akhirnya Bidadari Linglung memutuskan
untuk mengakhiri penantiannya, lantas apa yang akan ia lakukan
kemudian?!! Membaca puisi berikut akan menjawab rasa penasaran anda.
Selamat membaca.
Puisi cinta, Akhir Suatu Penantian "Edisi Bidadari Linglung"
Penantian tak berujung bahagia
Hanya harapan semu belaka
Tak kusangka kau begitu tega
Membiarkanku berkalang asa
Di tengah kesendirian dan putus asa
Jika suatu saat kau kembali seraya bermuram durja
Menagih akan janji setia
Maka lupakan saja
Sudah teramat sakit yang kurasa
Di tiap detik penantian yang tiada guna
Ku manusia biasa
Dicipta tuk mencinta dan dicinta
Berharap tuk bahagia
Berharap wujud dan rasa
Bukan hanya pantulan bayang yang terbang melayang
Tanpa bisa ku pegang
Pergilah satu Arjuna
Kan ku sambut beribu Arjuna
Yang lebih bisa mencinta
Yang lebih bisa setia
Yang lebih bisa hargai aku apa adanya
Aku memang bukan apa
Tapi aku adalah aku
Yang memandang masa depan
Melangkah menenteng zaman
Menjemput seutas harapan
Dibawah buaian raja siang
Dengan untai senyuman
Oleh: Rochmatul Hidayah
membosankan. Karenanya jangan pernah membuat orang lain menunggu,
apalagi disertai janji semu. Akhirnya Bidadari Linglung memutuskan
untuk mengakhiri penantiannya, lantas apa yang akan ia lakukan
kemudian?!! Membaca puisi berikut akan menjawab rasa penasaran anda.
Selamat membaca.
Advertisement
Puisi cinta, Akhir Suatu Penantian "Edisi Bidadari Linglung"
Penantian tak berujung bahagia
Hanya harapan semu belaka
Tak kusangka kau begitu tega
Membiarkanku berkalang asa
Di tengah kesendirian dan putus asa
Jika suatu saat kau kembali seraya bermuram durja
Menagih akan janji setia
Maka lupakan saja
Sudah teramat sakit yang kurasa
Di tiap detik penantian yang tiada guna
Ku manusia biasa
Dicipta tuk mencinta dan dicinta
Berharap tuk bahagia
Berharap wujud dan rasa
Bukan hanya pantulan bayang yang terbang melayang
Tanpa bisa ku pegang
Pergilah satu Arjuna
Kan ku sambut beribu Arjuna
Yang lebih bisa mencinta
Yang lebih bisa setia
Yang lebih bisa hargai aku apa adanya
Aku memang bukan apa
Tapi aku adalah aku
Yang memandang masa depan
Melangkah menenteng zaman
Menjemput seutas harapan
Dibawah buaian raja siang
Dengan untai senyuman
Oleh: Rochmatul Hidayah
Related Posts :
Puisi Kami Pasti MerdekaHei Serdadu!! Kami tak takut Hadapi kami Senjata kami tak punya Mobil besi kami juga tak punya Hanya tekad kepunyaan kami Semangat patriotis… Read More...
Puisi Kenang Daku dalam Do'a muDua tahun sudah Ku tertatih Menahan sakit ini Kurasa.... Maut akan mendekat Karena.... Malaikat sudah bersiap Kau yang ku cinta Pimpin langk… Read More...
Puisi persahabatan, Hanya Sahabat Bukan Cinta "Edisi Bidadari Linglung"Puisi persahabatan, sahabat yang berharap cinta, namun sahabat bukan cinta. Berikut puisi yang cocok untuk dibaca dalam rangka,menolak cin… Read More...
Puisi Ketakutanku Tiada TerbilangKu ingin tahu Berapa lama lagi aku hidup? Kapan ajal menjemputku? Tapi ku takut Bila malaikat mencabut nyawaku Bila nyawaku tenggelam dalam … Read More...
Puisi Terpesona pada GadisJari bergetar Hati berdebar Perilaku aneka arti Kau begitu manis Bibirmu mungil Matamu penuh cahaya Isyarat batin ingin mendekat Berjabat ta… Read More...