Puisi Arjuna Linglung Pulang Kampung
Puisi Arjuna Pulang Kampung
Arjuna di sini bukanlah tokoh pewayangan yang digandrungi para putri raja yang cantik jelita, namun dia adalah pemuda dari desa yang berwajah rupawan. Walaupun berwajah ganteng nasib baik tak mengiringinya terutama dibidang ekonomi dan percintaan. Arjuna merasa wajah rupawan tak bisa dijadikan modal untuk mencari rizki dan juga meminang istri." Hidup di desa terasa susah, jangankan mencari rizki halal, lewat jalan belakangpun susah minta ampun" gumam Arjuna yang terlihat linglung. Dari pada hidup di desa tak berguna berangkatlah dia ke negeri seberang.
Dalam untaian bait puisi jalan hidup Arjuna bercerita untuk Anda +nita bojonegoro +Nita Sellya +cinta sari +Rizna Ethika Indah +ika sari
Puisi Arjuna Linglung Pulang Kampung
Jalan yang ku lalui kini terasa lebih dekat dari yang kukira
Pepohanan dan gedung-gedung terasa menyapa di setiap langkah
"Nak" akulah pohon jati yang dulu telah kau tebang
"Nak" akulah gedung tua yang dulu telah kau hancurkan
Kini semua berubah hingga aku merasa asing di kampung halaman
Aku terhenti di sebuah ayunan usang namun tak berdebu
Sepintas teringat akan sesosok bocah kecil yang menyendiri tak berteman
Air mataku tak terasa jatuh membasahi pipi
Kampung halaman aku datang kembali sebagai manusia baru
Aku bukanlah segelintir kerikil di debu jalanan
Aku berharap jadi segelintir kerikil di antara ribuan pasir pembuat jalan
Bukakanlah pintu taubatmu untuk aku pemuda desa yang terbuang
Aku memang salah dan mengaku salah
Aku kembali demi membayar 10 tahunku yang hilang di negeri seberang
Aku sudah tahu pohon jati tak lagi tumbang di curi orang
Aku tahu bahwa gedung-gedung megah ini bukanlah rumahku juga bukan hasil keringatku
Namun aku tahu dan sadar disinilah tanah dan bumi yang akan menguburku
Setidaknya izinkanlah aku
Mengukir batu nisan bertuliskan bin fulan
Jika manusia memang tak menganggapku,
Setidaknya tanah dan bumi masih menerima jasadku
Advertisement