
Manusia Tetap Manusia, Bukan kisah Mahabaratha "Edisi Arjuna Linglung''
AGUS GANTENGSTERS
Kamis, April 10, 2014
Agus Santuso,
Arjuna Galau,
Arjuna Linglung,
Puisi Renungan,
puisi semangat
Edit
Selamat pagi matahari,
maaf,, binar hangat cahayamu sedikit kuambil,
buat bekal melukis sajak pagi,
dicangkir kopi
biar siang kurasakan sengat sampai aku terbakar debu semangat
tanpa cemar gerutu laknat.
Sehingga senja selalu sahaja dengan lelap bias jingganya
dengan senyuman, sedikit kusimak beberapa sajak dari teman,
ada kerinduan,
ada kepedihan,
ada kebahagian, beserta sepenuh khusyuknya perasaan.
Sungguh,, saya terkesan
yang semua tadi kelak akan terpatri abadi sebuah kenangan.
Dibalik bayang, ada secarik kertas datang melayang.
Kutangkap, ternyata ada bait puisi disana
mengisahkan tentang haru biru perjalanan
Seorang anak manusia yang belajar menjadi ksatria
Dengan kesungguhan dan tekad kebersamaan
Bukan semata cerita wayang yang hanya mahir bermain peran
Memang wiracarita mahabaratha sangat menarik
mengemas keluhuran budi pekerti dengan cerita nyentrik
Namun apakah sebuah cerita akan mengubah jati diri manusia adanya,,
Seperti KARNA yang berpihak pada KURAWA pelambang keburukan
lantaran secuil kekecewaan
atau ARJUNA yang membalas suatu "jasa' dengan menebas leher BISMA
bersama segunung kepedihan
aahh,, sungguh tak bajik lagi bijak kiranya,,
Makhluk yang dianugerahi nurani dan dimuliakan akal
terkeruk kutuk lantaran kisah pengiring kantuk,
hingga pada akhirnya berujung akhir pada dengkur di atas kasur.
Yang padahal Persaudaraanku jauh lebih berharga dan mulia
daripada menggerutui tipu nafsu lagi rasa.
--
agus_ngawi
maaf,, binar hangat cahayamu sedikit kuambil,
buat bekal melukis sajak pagi,
dicangkir kopi
biar siang kurasakan sengat sampai aku terbakar debu semangat
tanpa cemar gerutu laknat.
Advertisement
dengan senyuman, sedikit kusimak beberapa sajak dari teman,
ada kerinduan,
ada kepedihan,
ada kebahagian, beserta sepenuh khusyuknya perasaan.
Sungguh,, saya terkesan
yang semua tadi kelak akan terpatri abadi sebuah kenangan.
Dibalik bayang, ada secarik kertas datang melayang.
Kutangkap, ternyata ada bait puisi disana
mengisahkan tentang haru biru perjalanan
Seorang anak manusia yang belajar menjadi ksatria
Dengan kesungguhan dan tekad kebersamaan
Bukan semata cerita wayang yang hanya mahir bermain peran
Memang wiracarita mahabaratha sangat menarik
mengemas keluhuran budi pekerti dengan cerita nyentrik
Namun apakah sebuah cerita akan mengubah jati diri manusia adanya,,
Seperti KARNA yang berpihak pada KURAWA pelambang keburukan
lantaran secuil kekecewaan
atau ARJUNA yang membalas suatu "jasa' dengan menebas leher BISMA
bersama segunung kepedihan
aahh,, sungguh tak bajik lagi bijak kiranya,,
Makhluk yang dianugerahi nurani dan dimuliakan akal
terkeruk kutuk lantaran kisah pengiring kantuk,
hingga pada akhirnya berujung akhir pada dengkur di atas kasur.
Yang padahal Persaudaraanku jauh lebih berharga dan mulia
daripada menggerutui tipu nafsu lagi rasa.
--
agus_ngawi
Related Posts :
Puisi Muhasabah Dari Rojab ke Sya'ban Puisi Muhasabah Dari Rojab ke Sya'ban_Salam jumpa pembaca puisina,, malam jum'ah malam berkah,. sangat tepat untuk waktu bermunajah serta m… Read More...
Puisi Cinta Segitiga "Bidadari Linglung"Puisi optimistis menghadapi cinta segitiga yang menyesakkan dada. Semoga anda terhibur dan selamat membaca. Awalnya.. Tak ada rasa Kena… Read More...
Puisi Patah Hati "Bidadari Linglung"Puisi patah hati singkat dan terbaru, patah hati sedih karena tersakiti. Dipersembahkan untuk pembaca puisina. Selamat membaca, semoga ter… Read More...
Puisi Bulan Sya'ban Telah DatangPuisi Sya'ban ter-update, singkat padat penuh makna. Dalam rangka memperingati bulan Sya'ban mubarok, kini puisina menghadirkan puisi bert… Read More...
Puisi Fabel "Buah Sabar dan Tabah Seekor Kerang"Puisi dongeng yang menarik, penuh makna dan pelajaran. Cocok dibacakan untuk buah hati tercinta menjelang tidurnya. Sekaligus mengenalkan … Read More...