AGUS GANTENGSTERS

Puisi Renungan : Kasidah Lilin _ Moh. Wan Anwar

Puisi Renungan : Kasidah Lilin _ Moh. Wan Anwar _ Ulas balik sastra kembali puisina... puisi renungan berikut ini adalah karya dari Moh. Wan Anwar. Seorang sastrawan serta redaksi majalah sastra Horison yang tutup usia pada umur 34 tahun, karena penyakit ginjal. Sedikit bait dibawah ini semoga bisa menjadi sarana belajar bagi saya dan pembaca puisina,, dan sedikit do'a untuk beliau,, selalu dalam rahmar tuhan yang maha kuasa.

Puisi Renungan : Kasidah Lilin _ Moh. Wan Anwar


Pada hari ini telah kaugenapkan hitungan nafas
dengan iringan kasidah cahaya.
Dua puluh tiga tahun
waktu dan cuaca menguji setiamu pada bumi
Langit yang melahirkan musim dan cakrawala
aku harap kaupun menyala,
meski angin teramat deras menggempurkan pepohonan
yang sedang khusuk ruku dijiwamu.

Meliuklah seperti para darwis
mengikuti loncatan irama dalam batin
seperti para penari yang bercakap
dengan gerak tubuhnya sendiri.

Mabuklah bersama pengembara
menjelajahi ruang-ruang yang tak pernah terjangkau pikiranmu
Dan pada detik-detik yang lambat ini
akan kuundang para malaikat
untuk membasuh rambut
dan lumpur yang membaluri kulit tubuhmu

Bersiaplah kau dari pedang
yang tiba-tiba membelah dadamu,
menghapus bercak-bercak hitam
bersembunyi dalam lipatan-lipatan kalbu

Dan ketika kau tiup api dalam tubuhku
pahami,, aku kekal menyala dalam kekosonganmu

_Bandung, 1996

Salam satu jiwa sastra +Aishah Jahirah +Qirey Shelomitha +najiah shaharain +Naila Fithria +Nao Mei +dewi indah hanggono +indhira
Advertisement