
Pembuktian pada musuh dimedan perang
Lima pelor
Pada musuh kulepas pelor pertama;
Pelor, kecap darahnya,
Agar dnjeprku saying dan bumi, inangku,
Berbalas dendamnya setapak demi setapak
Pelorku kedua,- dari bunda asalnya
Pembalas siksa ia derita
Kembali aku nanti, ibu tak ada lagi
Rombongan bedebah telah pukul ia mati
Lagi sebuah pelor- dari kakakku perempuan
Pembalas kekejaman berlaku atasnya
Mereka seret kakakku ke pinggir sungai dnjepr
Mereka perkosa dengan kejamnya
Pembalas temanku, pelor keempat kulepas
Ia berjuang di sampingku di selatan.
O, tangan, tetalah engkau ! M’layanglah pelorku
Balaskan bagiku ajalnya dini saat.
Pelor terakhir penembak mati seorang
Tepat bersarang dijantung sang fasis,
Pembalaskan tanah airyang ku punya dan jaga
Junjungan hari selama hidupku
Lima pelor kulepas, lalu cepat
Gagang pelor kembali kuisi
Pembuktian pada musuh dimedan perang
Betapa kekal setia-Rusiaku.
By: ANATOLI SOFTRONOW
Pada musuh kulepas pelor pertama;
Pelor, kecap darahnya,
Agar dnjeprku saying dan bumi, inangku,
Berbalas dendamnya setapak demi setapak
Advertisement
Pembalas siksa ia derita
Kembali aku nanti, ibu tak ada lagi
Rombongan bedebah telah pukul ia mati
Lagi sebuah pelor- dari kakakku perempuan
Pembalas kekejaman berlaku atasnya
Mereka seret kakakku ke pinggir sungai dnjepr
Mereka perkosa dengan kejamnya
Pembalas temanku, pelor keempat kulepas
Ia berjuang di sampingku di selatan.
O, tangan, tetalah engkau ! M’layanglah pelorku
Balaskan bagiku ajalnya dini saat.
Pelor terakhir penembak mati seorang
Tepat bersarang dijantung sang fasis,
Pembalaskan tanah airyang ku punya dan jaga
Junjungan hari selama hidupku
Lima pelor kulepas, lalu cepat
Gagang pelor kembali kuisi
Pembuktian pada musuh dimedan perang
Betapa kekal setia-Rusiaku.
By: ANATOLI SOFTRONOW
Related Posts :
Puisi Sahabat : Jeritan Sepotong Hati - Arjuna Linglung Puisi Sahabat : Jeritan Sepotong Hati _ Masih dari buku Apresiasi Puisi Remaja "Catatan Mengolah Cinta" untuk arjuna linglung. Puisi tentan… Read More...
Puisi Kenangan : Hari-hari Yang Lewat _ Moh. Wan Anwar Puisi Kenangan : Hari-hari Yang Lewat _ Moh. Wan Anwar : Kilas balik sastra yang kedua adalah Puisi Kenangan,, masih karya beliau Moh. Wan … Read More...
Puisi berbaring diam-diam "Edisi Arjuna Linglung" Istirahatkan sejenak fikirmu, luruskanlah badanmu, dan berbaringlah diam-diam. Walaupun kegiatan menumpuk seperti gunung sampah yang tak p… Read More...
Puisi Perjuangan Ibu MelahirkanDesah desuh nafas seorang ibu saat melahirkan kita. Jaminan sorga dari maha pencipta. Ibu memiliki sejuta kasih sayang untuk kita, yuk kita … Read More...
Puisi cinta Demi cintaku padamu kusingkap mentari "edisi arjuna linglung" Demi cinta apapun akan dia lakukan, tak mengenal hujan ataupun panas. Apabila anda setuju katakan pada teman anda Apabila kurang berkenan s… Read More...