Elergi Seperti akibat anggur memberat Gairah hidup yang mati dari hari-hariku menggila; Dan seperti anggur yang kian tua kian keras Lebih berat masa silam itu pada kejatuhanku.
Jalanku suram-suram. Laut masa depan yang menggemuruh Hanya memawa alamat bagiku: banting tulang dan duka lara… Tetapi wahai teman, aku tidak inginkan mati! Aku mau hidup, mimpi dan bertarung lagi!
Dirancah susah, takut dan sengsara. Aku tahu, aku akan mengecap suka-ria. Aku akan mabuk sekali lagi dipuncak dewata, Digugah mencucurkan air mata oleh renungan punyaku sendiri, Dan mungkin bila duka penghabisan mendekat datang, Baru cinta dan senyum-pamitan menggilai menang.