Puisi Gerhana matahari
Puisi Gerhana matahari
Igor di tepi sungai Donetz-tiba-tiba melihatSemacam gelita menyelubungi tentaranya;
Ia menengadah mencari benderang;
Tapi, ah! Mentari seakan kehilaangan bulan sabit,
Bertitik api yang menyala pada tiap tanduknya,
Dan diudara gelap bermunculan bintang-bintang;
semua yang melihat berkunang-kunang matanya.
“ Alamat buruk”, begitu kamit para perajurit.
Orang-orang tua lesu menekurkan kepalanya:
“Alamat bagi kita: ditawan atau mati”.
Tetapi raja Igor: kawan-kawan seperjuangan,
Penjara lebih sengsara dari pada mati,
Tapi siapa dapat mengatakan, alamat buruk ini
Meramalkan kalahnya kita atau kalahnya musuh?
Ayo, mari pacu kuda kita yang cepat,
Supaya akhirnya kelihatan sungai Don yang biru!”
Ia tidak peduli alamat mentari,
Demikian besar hasratnya ke sungai besar itu . . . .
By : penyair yang tak dikenal
Advertisement