
Bagai kabut mengambangdalam caya purnama
Dua kelana yang lesu mengetok di pintu gerbang.
Lama mereka mengetok, keras-keras dan tabah.
Bulan, lintas gumpalan kabut, sedih memandang
Mereka dibawah; malam pun sepi tiada berdesah.
Waktu berhenti, tapi ta hentinya malam buta
Mendorong batas sampai merangkum khatulistiwa.
Telah kering tenaga ditangan mereka yang luka,
Namun, berat dan bisu, gerbang belum membuka.
Tetap saja gerbang pintu yang dikunci,
Bungkem, dingin dan angkuh: bukit batu laiknya.
Si pengembara dua-dua gemetar serta pasi,
Bagai kabut mengambangdalam caya purnama.
Dan tahun-tahunpun senyum atas gagal mereka.
Dan telah istirahat keduanya di pangkuan pertiwi
Sekalipun ratusan tahun perlahan berlalu,
Hasrat mereka menyala seperti merah pagi.
By: KONSTANTIN DIMITRIWITSJ BALMONT
Lama mereka mengetok, keras-keras dan tabah.
Bulan, lintas gumpalan kabut, sedih memandang
Mereka dibawah; malam pun sepi tiada berdesah.
Waktu berhenti, tapi ta hentinya malam buta
Advertisement
Telah kering tenaga ditangan mereka yang luka,
Namun, berat dan bisu, gerbang belum membuka.
Tetap saja gerbang pintu yang dikunci,
Bungkem, dingin dan angkuh: bukit batu laiknya.
Si pengembara dua-dua gemetar serta pasi,
Bagai kabut mengambangdalam caya purnama.
Dan tahun-tahunpun senyum atas gagal mereka.
Dan telah istirahat keduanya di pangkuan pertiwi
Sekalipun ratusan tahun perlahan berlalu,
Hasrat mereka menyala seperti merah pagi.
By: KONSTANTIN DIMITRIWITSJ BALMONT
Related Posts :
Puisi Bumi Sudah TuaBeberapa tahun yang lalau, sudah banyak teguran untuk umat manusia. Dari gunung meletus mengelurakan laharnya, gempa bumi yang dahsyat, long… Read More...
KEMESRAAN ALAM. Berikut ini adalah puisi tentang alam karya Fatimatuz Zahra Gadis manis asal kota malang , puisinya lumayan bagus walau dia baru belaj… Read More...
Mungkin Alam Mulai BosanPuisi alam tragis, fenomena alam yang menakutkan di awal tahun 2014. Semoga ini hanya bencana yang mengawali keberuntungan kita semua di ham… Read More...
Hidup Tak Selalu Senang, Mati Tak Selalu SedihKehidupan tak selalu meyenangkan, begitu juga kematian tak selalu menyedihkan, lantas kematian seperti apa yang membahagiakan, dan kehidupan… Read More...
Puisi Begitu Sempurna Alam Nan IndahMenikmati angin sepoi-sepoi diatas bukit atau diatas pegunungan itu sangat menyenangkan. Setiap mata melihat memandang hijau kebiru-biruan t… Read More...