PUISI PENDEK BERANTAI "RENUNGAN SEPERTIGA MALAM"

Berikut ini puisi pendek berantai di ambil dari berbagai sumber , sebagai renungan dan nasehat di sepertiga malam, mudah mudahan bermanfaat untuk kita semuab,tak banyak bisa saya sampaikan kepada penulis puisi ini , kecuali ucapkan rasa terima kasih yang sebesar besarnya . Mudah mudahan tulisan anda semua , jadi sumber inspirasi kepada orang banyak untul sadar dan merenung dan kemudian suka berbuat baik, amin....khusus yang sudah baca jangan lupa jika baik puisinya bantu sebarkan walau hanya satu bait saja , sebagai bentuk simpati kebaikan. Terima kasih dan selamat menikmati.

1- Pada hening menjelang malam ini
Aku tak menemukan apa apa kecuali cinta
Ya Ilahi anta rabbi..padaMu aku menghamba dan mengabdi.

2- Tak ada
ribuan alasan
untuk bertahan
pada ujian
kecuali doa doa.

3- Kalau sudah waktunya, pintu pelaminan akan terbuka, kita qabiltu bersama, halal dan cinta mekar bahagia, lalu menua bersama tanpa luka.

4- Dari kejauhan kulangitkan doaku, agar kelak bahagia menyaru dalam langkahku, bersamamu.

5- Waspadalah terhadap kesombongan, sebab pada akhirnya kamu kelak akan kembali ke tanah dan tubuhmu akan dimakan oleh cacing ~Abu Bakar RA.

6- Asbahna asbahna
Alam berdzikir memuji Tuhan
Tunduk pasrah tanpa paksaan
Ajarkan makrifat cinta penghambaan
Kepada dunia dengan segala godaan.

7- Pada alif lam mim pagi
Kuketuk doa2 digerbang mimpi
Berhamburlah ribuan pengharapan
Terlepaslah ikatan kejumudan
Melangit menuju Tuhan

8- Maha suci Engkau
Yang memecah langit
Mengguncang semesta
Menerbangkan awan dan gunung
Menggelegarkan petir dan cahaya
Allah..Allahu rabbuna

9- Siang diberanda jiwa
Kemana lagi kusandarkan luka
Angin kemarau tak lagi berdesir
Memeluk tubuh penuh semilir
Rabbi..akulah hamba yang fakir

10- Sudahi air mata sedihmu, waktu kita tak sebanyak itu, dunia tak sepanjang hujan sampai ke bumi, tak selama pancaroba mewarnai alam ini.

11- Jika kebahagiaan adalah rangkaian ikhtiar, seharusnya kita tersenyum pada setiap detiknya .

12- Ribuan puisi tak akan mampu menggambarkan sifat agungmu
Bahkan seluruh shalawat tak bisa pula menyanjungmu dengan utuh
Ya Nabi..salam padamu

13- Jika dunia
tak menemukan
bahagianya
Bukan berarti
Tuhan melenyapkan
sisi baiknya

14- Sebelum lidahku terkunci dan enggan berhenti menyakiti, sebelum nyawa tercerabut dari akarnya, tolong maafkan khilafku tuan dan puan...

15- Kulambari hari ini dengan al ikhlas
Agar cerita hidupku tak lagi ampas
Kualasi waktu dengan alfatihah
Agar setiap langkah menjelma berkah

16- Iqra..
kubaca wajahku sendiri dicermin hati
Menangis aku mendapati cacat cela diri
Duh Allah..sedihku menggerimis perih
Ampuni kami...ampuni

17- Kubisikkan namamu disajadah rindu
Kulangitkan inginku untuk bersamamu
Kau, sehalal sesurga denganmu
Pintaku kepada Tuhan tanpa ada jemu

18- Pada hening pagi
Kunyalakan "qulhu" ditengah ladang sunyi
Untuk bekal hari ini dan seterusnya
Sebab kemurnian tauhid adalah segalanya.

19- Aku ingin tersungkur diwajah bumi, menikmati kesedihan ujian ilahi, airmata adalah isyarat, bahwa Tuhan selalu menyukai taubat.

20- Kunamai rindu, ketika hujan enggan berhenti diberanda kalbu, dan kita sibuk tentang jodoh yang belum ketemu.

21- Kubuka mushaf alam dibalik lembar lembar pagi, ada wahyu Tuhan tersembul dibalik indah dan dinginnya, energi cinta dari pintu gerbang dunia.

22- gerimis turun meritmis
menyiram lirih wajah pagi
terciptalah puisi cinta
antara langit dan Tuhan
antara bumi dan hujan

23- Berlayar dilautan malam
Sampanku adalah sajadah
Tempat aku melarungkan munajah
Mengais cinta dan selaksa berkah.

24- ketika nafsu membuncah enggan istirah, dan keinginan kadang begitu liar, aku hanya mampu diam dengan ribuan istighfar.

25- Kucoba menahan air mata agar tak menggenang, nyatanya berubah hujan deras di atas pusaramu yang tenang, aku gagal terlihat senang, ~IBU.

Demikian beberapa puisi berantai singkat untuk renungan, mudah mudahan bermanfaat.
Advertisement