PUISI PENDEK SEDIH ROMANTIS CINTA PERSAHABATAN KENANGAN
Hampir setiap kita punya masa lalu dan sudah pasti punya kenangan ,entah itu kenangan indah atau pahit , itu semua bagiab hiduo kita , adakalanya kita lupa dan tak jarang kita ingat dan terngiang. Puisi puisi ini bisa jadi sumber inspirasi untuk mengungkapkan rasa sedih bahagia baik dengan bahasa romantis atau datar saja. Jangan lupa jika anda punya coretan kecil bisa di kirim lewat kotak komentar.
1- Perihal sepi; hujan malam ini sayang, kesedihanku yang kau tinggalkan. Saat kebersamaan direnggut tangisan. ~
2- Semesta membisu, dan malam melekatkan pekat di tiap tempias cahaya bulan. Aku meragu, sudahkah kehilangan merecoki kelelapanku? ~
3- Kau telanjangi malam dengan bahasa yang kau duga sebagai kebenaran, namun kuharap angin menamparmu keluar dari sajak-sajak itu. ~
4- Sesekali kabarilah keadaan, meski menjenguk melalui pendengaran. Agar kau tahu dimana ketabahan kurahasiakan. ~
5- Rinduku seperti angin, tak terlihat, tak berwujud, namun dapat kau rasakan tepat di hatimu. ~ @rikairmaputri
6- Hanya yang tertinggal sisa lamunan, begitu kuyub terbasuh hujan, cepatlah mengering lalu terbang dan menghilang. ~ @Total_Aksara
7- Syairku monolog sepi, dimana puisi; adalah rindu yang berbincang sunyi, sendiri yang menjadi isi. ~ @rindu_kelanaa
8- Kini, aku hanya mampu melukismu pada kanvas ingatan. Sebab lenganmu luput dari dekapan. ~ @Darknesstm
9- Detak hati makin menciut, detik arloji suatu yang kutakut. Sebab titik akhir kata, ketetapan Tuhan tepat pada waktunya. ~ @rindu_kelanaa
10- Di dalam syairku, puisi adalah rindu, beranak pilu. Ketika kata-kata tak pernah usai menceritakan; kamu. ~ @rindu_kelanaa
12- Sepi masih menjerat, di hati yang pasrah; terikat. Dan air mata bercucuran, menangisi sepi berantai tali. ~ @rindu_kelanaa
13- Seakan tak rela melepas Agustus, September bersiap menyapa tulus. Rindu relakan cinta hilang, bak angin berhembus. ~ @yulialiman
14- Bara luka kian pedih, menyeruak hingga ke ulu hati, kan ku basuh dengan kapan doa dan sebutir senyuman. ~ @Total_Aksara
15- Sorot matamu menuang cakrawala, hingga bahagia bercucuran dalam dada. ~ @alim_oi
16- Kelak coretan-coretan ini yang akan menghidupkan kembali ia yang bahkan telah mati. terbunuh sepi. ~ @sayman_19
17- Merindukanmu dalam sunyi, adalah cinta yang suci, yang telah aku sabdakan dalam kitap puisi. ~ @hadisunyi.
18- Iya, sejak pandanganmu hari itu aku tak pernah lagi bisa menghilangkan bayangmu dari pelupuk mataku. ~ @Penulis24
19- Terkadang rindu seperti karang, yang tenggelam dan tak mampu di terjang obak yang lentang. ~ @hadisunyi
20- Di balik awan yang cerah, ada burung berkicau mesra, mengikuti aksara yang kau baca, ketika kau ucap manis kata kata cinta. ~ @catatan_q
21- Ku sapa engkau pagi ini, saat mentari sudah meninggi. Butiran embun pun telah pergi seirama dengan gelap yang pamit. ~ @trisnu5
22- Terpaku di atas kursi, menunggu tawa menghampiri, hanya baitbait doa yang menemani, saat jenuh mengiringi. ~ @Total_Aksara
23- Pada senja aku berteriak agar maalm tak selalu gelap. Dan pada malam aku berharap agar mimpiku menjadi nyata. ~ @trisnu5
24- Untuk melupakanmu aku tak butuh waktu, namun hujan dari mataku mampu menghapus kenangan itu. ~ @hadisunyi
25- Untuk setiap detik diantara kekal, untuk setiap waktu diantara abadi; kaulah satu selamanya dihati. ~ @Reffitiarizkii
1- Perihal sepi; hujan malam ini sayang, kesedihanku yang kau tinggalkan. Saat kebersamaan direnggut tangisan. ~
2- Semesta membisu, dan malam melekatkan pekat di tiap tempias cahaya bulan. Aku meragu, sudahkah kehilangan merecoki kelelapanku? ~
3- Kau telanjangi malam dengan bahasa yang kau duga sebagai kebenaran, namun kuharap angin menamparmu keluar dari sajak-sajak itu. ~
4- Sesekali kabarilah keadaan, meski menjenguk melalui pendengaran. Agar kau tahu dimana ketabahan kurahasiakan. ~
5- Rinduku seperti angin, tak terlihat, tak berwujud, namun dapat kau rasakan tepat di hatimu. ~ @rikairmaputri
6- Hanya yang tertinggal sisa lamunan, begitu kuyub terbasuh hujan, cepatlah mengering lalu terbang dan menghilang. ~ @Total_Aksara
7- Syairku monolog sepi, dimana puisi; adalah rindu yang berbincang sunyi, sendiri yang menjadi isi. ~ @rindu_kelanaa
8- Kini, aku hanya mampu melukismu pada kanvas ingatan. Sebab lenganmu luput dari dekapan. ~ @Darknesstm
9- Detak hati makin menciut, detik arloji suatu yang kutakut. Sebab titik akhir kata, ketetapan Tuhan tepat pada waktunya. ~ @rindu_kelanaa
10- Di dalam syairku, puisi adalah rindu, beranak pilu. Ketika kata-kata tak pernah usai menceritakan; kamu. ~ @rindu_kelanaa
12- Sepi masih menjerat, di hati yang pasrah; terikat. Dan air mata bercucuran, menangisi sepi berantai tali. ~ @rindu_kelanaa
13- Seakan tak rela melepas Agustus, September bersiap menyapa tulus. Rindu relakan cinta hilang, bak angin berhembus. ~ @yulialiman
14- Bara luka kian pedih, menyeruak hingga ke ulu hati, kan ku basuh dengan kapan doa dan sebutir senyuman. ~ @Total_Aksara
15- Sorot matamu menuang cakrawala, hingga bahagia bercucuran dalam dada. ~ @alim_oi
16- Kelak coretan-coretan ini yang akan menghidupkan kembali ia yang bahkan telah mati. terbunuh sepi. ~ @sayman_19
17- Merindukanmu dalam sunyi, adalah cinta yang suci, yang telah aku sabdakan dalam kitap puisi. ~ @hadisunyi.
18- Iya, sejak pandanganmu hari itu aku tak pernah lagi bisa menghilangkan bayangmu dari pelupuk mataku. ~ @Penulis24
19- Terkadang rindu seperti karang, yang tenggelam dan tak mampu di terjang obak yang lentang. ~ @hadisunyi
20- Di balik awan yang cerah, ada burung berkicau mesra, mengikuti aksara yang kau baca, ketika kau ucap manis kata kata cinta. ~ @catatan_q
21- Ku sapa engkau pagi ini, saat mentari sudah meninggi. Butiran embun pun telah pergi seirama dengan gelap yang pamit. ~ @trisnu5
22- Terpaku di atas kursi, menunggu tawa menghampiri, hanya baitbait doa yang menemani, saat jenuh mengiringi. ~ @Total_Aksara
23- Pada senja aku berteriak agar maalm tak selalu gelap. Dan pada malam aku berharap agar mimpiku menjadi nyata. ~ @trisnu5
24- Untuk melupakanmu aku tak butuh waktu, namun hujan dari mataku mampu menghapus kenangan itu. ~ @hadisunyi
25- Untuk setiap detik diantara kekal, untuk setiap waktu diantara abadi; kaulah satu selamanya dihati. ~ @Reffitiarizkii
Advertisement