Puisi Emosi : MUAk Aku
kebetulan lagi bete, jadi digambarkan dengan puisi yang begini saja. selamat pagi.
membuncahkan muak.
ya..muak!
kau,kau,kau.
telunjukku mengancung kedepan udara.
berhenti disana!.
lagi, teriakku.
ck,sudah lama aku membentangkan bentengku.
kurantai gerbangnya.
tak seorangpun bisa ku loloskan.
tak secuil debupun.
tapi..,
mataku kebas kemudian.
ketika pagar kecil kubuka.
ketika udara kusilahkan bertamu.
aku lengah,
ruang itu terbuka lebar.
bodoh,bodoh!.
makiku pada diri.
kenapa,kenapa kau selalu senang jika mata ini basah.
semakin ku benci suara tertawamu.
semakin ku ingat kecup yang jatuh dibibirku dulu.
ah, sial.
dendang-dendang angan..
buai-buai harapan yang seketika jatuh ketika kau mencoba membujukku agar memaafkanmu..
enyah sudah!.
aku bodoh membiarkan bentengku dimasuki penyusup, sepertimu.